Jowonews

Logo Jowonews Brown

NU Ajak Masyarakat Bina Kerukunan dan Pluralitas

SEMARANG, Jowonews.com – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang mengajak seluruh masyarakat untuk membina kerukunan dalam pluralitas atau kondisi keberagaman.

“Dalam pandangan warga NU, sudah dipahami bahwa pluralitas atau perbedaan adalah sunnatullah,” kata Wakil Ketua PCNU Kota Semarang Agus Fathuddin Yusuf di Semarang, Selasa malam.

Hal tersebut diungkapkannya di sela “Refleksi dan Khotmil Quran menyambut Hari Lahir ke-91 Nahdlatul Ulama (NU)” yang digelar PCNU Kota Semarang di Hotel Pandanaran, Semarang.

Agus menjelaskan dalam Alquran sudah pula dicatat bahwa semua manusia dilahirkan di bumi ditakdirkan berbeda sehingga menyamakan perbedaan yang ada sama dengan menyalahi sunnatullah.

“Kami menyerukan kedamaian dan kerukunan dalam perbedaan sehingga bangsa ini sebagaimana dijanjikan dalam Alquran menjadi bangsa yang ‘Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghofur’,” katanya.

Sudah pula dijelaskan sikap umat Islam dalam menghadapi perbedaan dengan “ukhuwah” atau persaudaraan, lanjut dia, mulai ukhuwah islamiyah, ukhuwah insaniyah, dan ukhuwah wathoniyah.

“Dengan sesama umat muslim hubungan yang harus dilakukan adalah ukhuwah islamiyah,” kata Agus yang juga Ketua Panitia “Refleksi dan Khotmil Quran menyambut Hari Lahir ke-91 NU”.

Dalam hubungan bermasyarakat atau berbangsa, lanjut dia, dilakukan ukhuwah insaniyah dan wathoniyah sehingga tidak perlu dicampur adukkan hubungan sesama umat Islam dengan agama lain.

“Semuanya kan sudah diatur. Tidak perlu dicampur adukan. Sebagaimana bangsa-bangsa lainnya, kami juga berharap adanya kebersamaan, kerukunan, persatuan dan kesatuan,” katanya.

Peringatan Harlah Ke-91 NU itu dilakukan dengan cara yang unik, yakni dengan menghidangkan 91 tumpeng sebagai bentuk upaya “nguri-uri” atau melestarikan adat dan budaya Jawa.

Bahkan, jumlah tumpeng yang disumbangkan untuk kegiatan itu sebenarnya lebih, yakni 131 tumpeng, tetapi sisanya kemudian dibagikan ke panti-panti asuhan dan pondok pesantren.

“Ya, tumpeng ini sebagai bentuk rasa syukur. Ada banyak yang menyumbang tumpeng, bukan hanya kader NU. Ada juga dari tokoh Tionghoa Semarang, yakni Haryanto Halim,” pungkas Agus.

Hadir dalam kegiatan itu, ratusan ulama dan warga nahdliyin dari berbagai latar belakang, baik partai politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan, hingga pejabat.

Beberapa tokoh yang hadir menyampaikan refleksi, antara lain Wakapolda Jateng Brigjen Pol Firli, Rois Syuriah PCNU Kota Semarang KH Hanief Ismail, dan mantan Gubernur Jateng Ali Mufiz. Jn16-ant

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...