Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Orang Dekat Ganjar Bantah Peras BUMD

Imam Riwanto (kedua dari kiri) Askrida Jateng. (Foto: Askrida)

SEMARANG, Jowonews.com – Ketua Tim Revitalisasi BUMD Jateng,Imam Riwanto membantah telah melakukan pemerasan kepada Perusda/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov Jateng, dengan cara meminta sejumlah uang.

Dikonfirmasi wartawan melalui telepon, Rabu (20/7/2016) kemarin, Imam membantah keras kabar tersebut. Menurutnya, hal itu tidak benar dan fitnah. “Kok ada fitnah seperti itu. Saya itu sudah setengah tahun sakit. Sejak bulan Oktober 2015 dirawat di rumah sakit. Kenapa hal itu tidak disampaikan pada saat saya tidak sakit,”elaknya.

Imam mengaku tidak mungkin melakukan itu. Karena dirinya masih punya perusahaan. “Silahkan dilihat di google, siapa saya. Saya sekarang salah satunya masih menjadi komisaris Askrida Jateng,”tandasnya.

Sebelumnya, sebagaimana diberitakan, Pimpinan BUMD Jateng resah. Pasalnya, orang dekat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Imam Riwanto yang menjadi Ketua Tim Revitalisasi BUMD diduga telah melakukan pemerasan kepada Perusda/BUMD milik Pemprov Jateng, dengan cara meminta sejumlah uang.

Praktek kotor tersebut menjadi temuan Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jateng. “Kami mendapat informasi Imam Riwanto, yang menjadi Ketua Tim Revitalisasi BUMD Jateng telah meminta sejumlah uang kepada BUMD se-Jateng, dengan alasan untuk berobat,”ungkap Koordinator Bidang Pengawasan Aparat Penegak Hukum KP2KKN Jateng, Eko Haryanto.

Menurut Eko, sejumlah Dirut BUMD sebenarnya menjerit dan keberatan. Karena memang tidak ada alokasi anggaran untuk itu. Tapi karena mereka takut dengan Imam Riwanto yang selama ini menjadi Ketua Tim Revitalisasi BUMD Jateng, mereka pun tetap akan memberikan uang yang diminta tersebut.

“Modusnya yang digunakan Imam Riwanto adalah dengan memanfaatkan posisinya sebagaai Ketua Tim Revitalisasi BUMD. Sehingga ia  meminta sejumlah uang tunai kepada BUMD yang konon akan digunakan untuk berobat ke Malaysia,”papar Eko.

Ditambahkan Eko, dengan alasan sukarela, Imam memang tidak menentukan berapa jumlah uang yang diminta dari masing-masing BUMD. Namun uang yang menjadi permintaan Imam itu harus terkumpul pada hari Jumat (22/7). Rencananya, sejumlah perwakilan pimpinan BUMD yang dikoordinir Dirut Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Tirta Utama Jateng, Hesti Lilianti akan ke Bandung menyerahkan uang yang dimintanya tersebut.

“Sejumlah BUMD di Jateng memang tidak memberikan uang dalam jumlah yang sama. Tapi jumlahnya bervariatif sesuai dengan besar kecilnya BUMD. Ada yang menyanggupi memberi Rp 5 juta, tapi ada juga yang lebih dari itu. PT PRPP misalnya, perusahaan yang baru mulai menghasilkan PAD itu konon memberikan uang kepada Imam sebesar Rp 5 juta,”ujarnya.

Dirut PT PRPP Jawa Tengah Titah Listiorini ketika dikonfirmasi mengaku memang ada rencana untuk menjenguk Imam Riwanto ke Bandung, yang dirrencanakan hari Jumat (22/7). “Kita memang ada rencana akan menjengunk pak Imam ke Bandung pada hari Jumat (22/7),”ungkapnya.

Namun demikian, Titah membantah kalau ada permintaan sejumlah uang dari Imam Riwanto yang akan digunakan untuk berobat. “Rencana menjengung juga kita batalkan, tidak jadi,”elaknya.

Infonya ibu (Titah,red) memberi Rp 5 juta?. “Tidak, saya tidak memberi,”kelitnya saat didesak soal permintaan uang.

Meski membantah, Titah kelihatan panik sekali. Karena konfirmasi itu secara mendadak dan disampaikan dimuka umum. Sampai-sampai ia mewanti-wanti wartawan tidak menulis berita tersebut. “Awas ya jangan ditulis. Tolong itu diatasi,”pintanya kepada wartawan lain. (JN01/jn03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...