Jowonews

Logo Jowonews Brown

Pakar : Perang Kata-Kata dan Tagar Bisa Jadi Perpecahan

JAKARTA, Jowonews.com –– Pakar komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan perang kata-kata dan tagar di media sosial menjelang Pemilu Presiden 2019 bisa memicu perpecahan.

“Kondisi ini seharusnya tidak perlu terjadi bila masing-masing kubu mempromosikan promosi kebaikan calonnya, bukan saling serang kejelekan lawan politiknya,” kata Hendri di Jakarta, Rabu.

“Jangan sampai gara-gara jempol kita, Indonesia pecah,” kata pendiri Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) ini.

Hendri juga menyarankan kedua kubu untuk bijak saat berkampanye, baik secara konvensional maupun di dunia maya.  Di satu sisi, menurut Hendri, keramaian menjelang pilpres bisa dianggap sebagai bentuk kegairahan masyarakat menyambut pesta demokrasi. Namun, di sisi lain bisa jadi masalah bila setelah pilpres masih terjadi kubu-kubuan di masyarakat.

Yang terjadi di medsos setelah dua tagar itu keluar adalah kedua pendukung lewat akun asli maupun anomim saling menunjukan bukti bahwa ada PKI di kubu Jokowi-Maruf dan ada HTI-Khilafah di kubu Prabowo-Sandi.

“Bahayanya tidak semua masyarakat memahami apakah yang mengeluarkan tagar itu benar-benar mencurigai, menuduh, atau sekadar strategi mempertahankan suara dan menambah suara baru,” tuturnya.(jwn5/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...