Jowonews

Logo Jowonews Brown

Pantau Hewan Kurban, Dispertan Cilacap Kerahkan 160 Petugas

CILACAP, Jowonews.com – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengerahkan 160 petugas untuk memantau pelaksanaan pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah, sehingga dagingnya bisa layak konsumsi.

“Teman-teman yang akan keliling untuk mengawal (pemotongan) hewan kurban telah mengikuti pelatihan sejak kemarin (8/8) hingga hari ini,” kata Kepala Dispertan Kabupaten Cilacap, Supriyanto di Cilacap, Jumat.

Menurut dia, 160 petugas tersebut akan melakukan pemantauan mulai H-1 hingga hari H pelaksanaan pemotongan hewan kurban, yakni dengan memeriksa ternak secara antemortem (sebelum dipotong) dan postmortem (setelah dipotong).

Kendati demikian, dia mengatakan 160 petugas tersebut hanya melaksanakan pemantauan di wilayah kota Cilacap, sedangkan di kecamatan-kecamatan lainnya dikoordinasikan oleh penyuluh pertanian lapangan (PPL) setempat.

“Kami sejak hari Senin (5/8) juga telah memeriksa kesehatan calon hewan kurban dengan mendatangi lapak-lapak yang ada di kota Cilacap. Bagi calon hewan kurban yang kondisinya sehat, akan diberi label sehat oleh petugas,” katanya.

Dalam pemeriksaan tersebut, kata dia, pihaknya menemukan kambing yang kurang sehat dan cacat akibat jatuh atau saling berbenturan saat pengiriman dari kandang peternak menuju lokasi penjualan.

Selain itu, lanjut dia, petugas juga menemukan kambing yang matanya belekan karena terkena air kencing kambing-kambing lainnya saat pengiriman ke lapak.

Menurut dia, mata kambing yang belekan dapat diobati dengan menggunakan salep atau jeruk nipis.

“Sementara ini kami belum menemukan sapi yang diduga terkena cacing hati. Biasanya, sapi yang terkena cacing hati memiliki ciri bulunya kurang mengilap dan mudah rontok ketika diusap,” katanya.

Kendati demikian, Supriyanto mengatakan pihaknya tetap mewaspadai kemungkinan adanya sapi yang terlihat sehat namun ternyata terkena cacing hati.

BACA JUGA  Antisipasi Daging Berpenyakit, Pemkot Pekalongan Intensifkan Pemeriksaan Hewan Kurban

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya melaksanakan pemeriksaan postmortem terhadap hewan kurban khususnya sapi yang telah dipotong guna memastikan ternak tersebut tidak terkena cacing hati.

Ia mengatakan jika ditemukan adanya cacing hati, petugas akan segera memisahkan bagian hati tersebut untuk dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur dengan diberi oli bekas lebih dulu.

Terkait dengan tempat untuk memotong hewan kurban, dia mengatakan pihaknya tidak memaksa masyarakat untuk memotong hewan kurbannya di rumah pemotongan hewan.

“Kalaupun pemotongannya dilakukan di lingkungan sekitar atau halaman masjid, kami dalam tiga tahun terakhir telah melatih takmir masjid mengenai tata cara memotong hewan. Setiap tahunnya ada 160 orang dari empat distrik, masing-masing 40 orang,” katanya.

Lebih lanjut, Supriyanto mengatakan ketersediaan hewan kurban di Kabupaten Cilacap mencukupi kebutuhan meskipun sebagian di antaranya berasal dari luar daerah.

Ia mengatakan berdasarkan data, realisasi pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah di Kabupaten Cilacap sebanyak 3.984 ekor sapi, lima ekor kerbau, 11.476 ekor kambing, dan 489 ekor.

Sementara untuk pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah diprediksi sebanyak 4.100 ekor sapi, lima ekor kerbau, 11.000 ekor kambing, dan 450 ekor domba.

Menurut dia, populasi ternak di Kabupaten Cilacap pada tahun 2019 terdiri atas 16.437 ekor sapi, 1.475 ekor, 117.123 ekor kambing, dan 33.497 ekor domba.

“Saat ini ada kecenderungan masyarakat berkurban sapi secara berkelompok sehingga kebutuhan sapi diperkirakan meningkat, sedangkan kambing dan domba mengalami penurunan. Selain itu, masyarakat juga cenderung membeli hewan kurban langsung ke peternaknya sehingga lapak-lapak di Cilacap makin berkurang,” katanya. (jwn5/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...