SEMARANG, Jowonews.com – Ekonom Universitas Diponegoro Semarang Prof FX Sugiyanto meyakini kembalinya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan akan mengembalikan kepercayaan pasar terhadap Indonesia.
“Saya rasa, poin penting dari ‘reshuffle’ kabinet kali ini adalah kembalinya Sri Mulyani (sebagai Menteri Keuangan, red.),” katanya di Semarang, Rabu, menanggapi hasil “reshuffle” Kabinet Kerja.
Menurut pengajar Fakultas Ekonomi Undip itu, kembalinya Sri Mulyani memang mengejutkan banyak kalangan sektor ekonomi, termasuk akademisi, tetapi menurutnya keputusan Presiden RI Joko Widodo sangat tepat.
Ia menjelaskan sosok yang pernah memegang jabatan Menkeu masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu sudah diakui dunia, apalagi pelaku pasar nasional atas kapasitasnya di bidang ekonomi.
“Selain dari kapasitasnya, integritasnya (Sri Mulyani, red.), seperti tidak mudah tunduk pada kekuatan politik, sebagaimana dulu pernah terjadi, bisa membangkitkan kepercayaan internasional,” katanya.
Sugiyanto mengatakan semasa menjadi Menkeu dulu masih ada pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan karena terkena “reshuffle”, dan kemudian dipercaya menjadi salah satu direksi Bank Dunia.
Program yang belum terselesaikan Sri Mulyani waktu itu, lanjut dia, reformasi di bidang keuangan sektor publik sehingga dimungkinkan kembali dilanjutkannya dengan dipercayanya lagi sebagai Menkeu.
Persoalan ekonomi yang tengah dihadapi Indonesia sekarang ini memang lebih berat, yakni kesenjangan ekonomi yang kian besar dan angka kemiskinan sehingga akan menjadi tugas tidak mudah bagi Sri Mulyani.
“Namun, saya tahu dia (Sri Mulyani, red.) adalah orang yang paham bagaimana mengatasi kesenjangan dan kemiskinan dari perspektif penganggaran. Bisa dilihat dari jejaknya sebagai Menkeu,” katanya.
Dengan “track record” dan integritas Sri Mulyani, Sugiyanto mengatakan respons positif dari pasar akan segera terlihat, antara lain indeks harga saham menguat dan nilai rupiah juga naik.
“Saya melihatnya seperti itu. Ya, lihat saja besok (28/7), indeks harga saham dan nilai rupiah,” pungkasnya.
Presiden RI Joko Widodo melantik sembilan tokoh, baik dari kalangan profesional dan politisi untuk mengisi jabatan menteri menggantikan pejabat lama, salah satunya Sri Mulyani sebagai Menkeu.
Selain memasukkan sembilan tokoh baru dalam “reshuffle” jilid II Kabinet Kerja, ada empat pejabat lama yang digeser untuk menjabat menteri di bidang lain. jn16-ant
