MAGELANG, Jowonews.com – Dua ekor sapi milik Nur Waluyo (43) warga lereng Gunung Merapi, di Dusun Gowok, Desa Polengan, Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memiliki berat 1,2 ton dan 1,25 ton.
Nur Waluyo di Magelang, Kamis, menyebutkan sapi yang diberi nama Sembodo berumur empat tahun dibeli seharga Rp 22,5 juta tahun lalu. Sapi hasil silangan limosin, simental dan PO tersebut memiliki panjang 2,5 meter, tinggi 1,6 meter, dan berat 1,25 ton.
Kemudian seekor sapi lainnya bernama Bimo berumur 3,5 tahun dengan panjang 2,5 meter, tinggi 1,5 meter, dan berat 1,2 ton dibelinya 14 bulan lalu seharga Rp23 juta. Saat dibeli Bimo memiliki berat 500 kilogram.
“Bulan lalu Bimo ditawar Rp70 juta, namun saya menolak. Bimo ini saya hargai Rp90 juta dan Sembodo Rp80 juta. Bimo lebih mahal karena kualitasnya lebih baik,” katanya.
Menurut dia pihaknya memiliki kiat khusus untuk menghasilkan sapi dengan ukuran jumbo tersebut, antara lain sapi secara rutin dipijat serta dimandikan tiap hari dan selalu diberi makanan sehat.
“Sapi saya beri makan rumput, ketela, komboran, katul, dan garam. Sapi juga saya beri buah pisang kluthuk batu dan ramuan empon-empon,” katanya.
Ia mengatakan beberapa pengusaha dari berbagai daerah ingin membeli sapi Sembodo dan Bimo. Namun, pihaknya belum mau melepas karena dia ingin ternaknya tersebut dibeli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurut dia kebanggaan seorang petani adalah ketika hasil karyanya bisa dihargai pejabat dan bisa memberi manfaat untuk masyarakat.
“Jika sapi saya dibeli Pak Ganjar maka akan bisa memotivasi petani dan peternak yang lain bahwa beternak sapi ternyata sangat menguntungkan. Para petani butuh inspirasi dan dorongan agar mau mengembangkan pertanian dan peternakan,” katanya. Jn16-ant
