KAJEN, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, memberlakukan status siaga darurat bencana, seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor karena intensitas hujan relatif cukup tinggi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Bambang Sujatmiko di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa intensitas hujan yang relatif tinggi berpotensi timbulnya bencana sehingga kondisi ini harus diwaspadai warga.
“Sejak awal Oktober 2016, sejumlah wilayah sudah terjadi longsor. Kondisi rob yang sudah lama merendam 10 desa pesisir juga kembali naik hingga mencapai 40 sentimeter,” katanya.
Menurut dia, curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir ini mengakibatkan ketinggian rob di 10 desa pesisir Kecamatan Wonokerto dan Tirto terus meningkat.
Sebanyak 10 desa yang terendam rob itu, kata dia, antara lain Desa Pecakaran, Api-Api, Tratebang, Pesanggrahan, Wonokerto Wetan dan Wonokerto Kulon Kecamatan Wonokerto, Jeruksari, Karangjompo, Tegaldowo, dan Mulyorejo.
“Berdasar laporan, ketinggian rob mencapai 40 cm. Kami sudah menyediakan tempat pengungsian di IBC, Kopindo, dan balai desa apabila terjadi situasi yang tidak diinginkan,” katanya.
Selain menyiapkan tempat pengungsian, kata dia, pemkab juga telah menyiagakan dapur umum beserta logistik dan personil tanggap bencana yang terdiri atas ubsur dinas kesehatan (Dinkes), RSUD, puskesmas, dinas pekerjaan umum, PSDA, serta dari DKPP.
Ia mengatakan selama Oktober 2016, wilayah Kabupaten Pekalongan sudah terjadi lima kali bencana longsor, yaitu pada empat desa Kecamatan Lebakbarang dan Desa Kaliombo Kecamatan Paninggaran.
“Oleh karena, kami mengimbau pada warga terus meningkatkan kewaspadaanya karena kondisi curah hujan masih relatif tinggi,” katanya.
Ia menyebutkan sekitar delapan kecamatan di Kabupaten Pekalongan pada status rawan longsor dengan ketegori menengah dan tinggi.
“Wilayah kecamatan yang rawan longsor dengan kategori menengah adalah Kecamatan Doro. Adapun, kategori menengah tinggi adalah Kecamatan Paninggaran, Kandangserang, Lebakbarang, Petungkriyono, Karanganyar, Kajen, dan Kesesi,” katanya. (jn03/ant)
