Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Pemkot Diminta Buat MoU, Jangka Waktu Relokasi Johar Harus Jelas

Hangus. Walikota Semarang Hendrar Prihadi terjun langsung melakukan evakuasi kebakaran Pasar Johar. (Foto: Hendrar Prihadi)

 

Hangus. Walikota Semarang Hendrar Prihadi terjun langsung melakukan evakuasi kebakaran Pasar Johar. (Foto: Hendrar Prihadi)
Hangus. Walikota Semarang Hendrar Prihadi terjun langsung melakukan evakuasi kebakaran Pasar Johar. (Foto: Hendrar Prihadi)

SEMARANG, Jowonews.com – Relokasi pedagang Pasar Johar diharapkan ada kepastian jangka waktunya. Mengingat jika tidak ada kepastian, maka bisa menimbulkan masalah pada masa mendatang.

Hal itu menyusul perencanaan pembangunan kembali Pasar Johar yang membutuhkan waktu tidak sebentar. Hal itu seperti yang disampaikan oleh anggota Komisi B DPRD Kota Semarang Syahrul Qirom disela-sela rapat bersama komisi B, Dinas Pasar dan stakeholder terkait di gedung DPRD Kota Semarang, Kamis (25/6).

Pihaknya tidak serta merta setuju dengan paparan Bappeda mengenai perencanaan pembangunan kembali Pasar Johar. Pasalnya masih banyak yang harus diduskusikan dan juga masih ada pihak-pihak lain yang harus dilibatkan.

“Bappeda juga tadi kami nilai keliru soal jangka waktu pembangunan yang kira-kira tiga atau empat tahun. Yang Pasar Bulu saja waktunya multi years empat tahun apalagi Johar yang luasnya empat hektar lebih,” ujarnya.

Dikatakan, dalam rencana membangun kembali Pasar Johar harus ada satu visi satu misi dengan Pemkot Semarang. Pihaknya khawatir ada kekeliruan ketika menyampaikan kepada para pedagang soal jangka waktu pembangunan Pasar Johar. “Iya kalau nanti tahun 2018 jadi dan pedagang bisa kembali berjualan di Pasar Johar. Tapi kalau meleset waktunya khan bisa jadi masalah lagi,” katanya.

Untuk itu, politisi PKB ini meminta terkait dengan relokasi pedagang, Pemkot harus membuat MoU dengan para pedagang Johar. Mou itu penting karena dikhawatirkan pedagang tidak mau kembali lagi ke Pasar Johar dengan alasan tempat relokasi yang mereka tempati sudah memberikan kenyamanan.

“Tadi kami minta ke Pemkot harus tetep ada MoU. Nanti begitu Johar jadi pedagang harus pindah dan harus disaksikan pemkot,dewan dan pihak masjid Kauman,” tegas Syahrul Qirom yang juga takmir Masjid Kauman ini.

BACA JUGA  Pemkot Semarang Tagih Bantuan Pusat Bangun Pasar Johar

Sementara itu Kabid Perencanaan Bappeda Kota Semarang M Farchan, ada dua hal yang harus diperhatikan ketika akan membangun pasar tersebut yakni fungsi investasi dan fungsi konservasi. Dua fungsi itu kata dia, menjadi hal yang penting dalam menata kembali pasar johar.

“Karena johar tengah dan utara itu harga mati masih ada fungsi konservasi. Dan lagi fungsi investasi itu harus ada terkait dengan fungsi ekonomi sebuah pasar,” ujarnya.  

M Farchan mengatakan, perlunya memperhatikan dua fungsi itu agar Pasar Johar yang akan datang tidak seperti Pasar Johar yang sekarang ini. Oleh karena itu penataan Pasar Johar harus dilakukan secara komprehensif terutama persoalan drainase, parkir, sampah, sub terminal dan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

“RTH di depan masjid Kauman itu harga mati sehingga harus dikembalikan kepada ruang terbuka karena apapun masjid kauman itu aset budaya yang selama ini tenggelam oleh hiruk pikuk pasar johar,” katanya.

Menanggapi soal realisasi pembangunan kembali Pasar Johar, Pihaknya menekankan bahwa di tahun 2016 semua dokumen perencanaan pembangunan kembali Pasar Johar harus sudah diselesaikan.

“Mengenai anggaran, silahkan mau pakai dana pemerintah atau memakai komponen anggaran lain. Itu yang belum kami bicarakan. Target kami semua lebih cepat itu lebih baik,” tambahnya. (JN01)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...