Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Pemprov Tagih Perhutani Realisasi Ecotourism

SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menagih keseriusan Perum Perhutani terkait dengan realisasi pembangunan Taman Safari Jawa Tengah atau “Penggaron Ecotourism” di kawasan Wana Wisata Penggaron, Desa Susukan, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang.

“Sebenarnya (realisasi pembangunan Penggaron Ecotourism) tinggal komitmen saja, kalau mereka (Perum Perhutani) tidak komitmen, berarti ya cuma komat-kamit saja, kalau komat-kamit, ya kita carikan pola yang lain saja,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.

Ganjar mengakui jika sampai sekarang belum ada keputusan mengenai kelanjutan rencana pembangunan “Penggaron Ecotourism”, termasuk kepastian waktu peletakan batu pertama.

Seperti diketahui, Pemprov Jateng yang diwakili PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) dan Perum Perhutani yang diwakili oleh PT Perhutani Alam Wisata (Palawi) hingga saat ibi belum membentuk perusahaan baru yang akan mengelola “Penggaron Ecotourism”.

Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono menambahkan bahwa dirinya akan segera memanggil PT Palawi untuk mempertegas kesepakatan bersama yang dibentuk antara Pemprov Jateng dengan Perum Perhutani beberapa waktu lalu.

“Minggu ini kami akan memanggil secara khusus, utamanya PT Palawi, kalau dari Pemprov melalui PT SPJT sebenarnya tidak ada masalah, semua sudah siap, duitnya juga siap,” ujarnya.

Sebelumnya, rencana pembangunan “Penggaron Ecotourism” dinyatakan memenuhi studi kelayakan oleh tim ahli, baik itu dari aspek ekologi, kebutuhan wisata, ekonomi, maupun sosial.

“Penggaron Ecotourism” akan dikembangkan menjadi tujuh bagian utama antara lain, restoran dan cenderamata, “theme park”, “water park” dengan luas 35 hektare atau terbesar di Jawa), “eco safari”, “eco lodge” yang berkonsep hotel bintang tiga, kolam retensi, dan kantor pengelola kawasan.

Nilai investasi “Penggaron Ecotourism” mencapai Rp1,8 triliun dan jika ditotal dengan seluruh pengembangan fisik serta sarana pendukungnya dibutuhkan Rp2,5 triliun.

Pendapatan per tahun diperkirakan mencapai Rp64 miliar dengan perincian, pendapatan terbesar diperoleh dari tiket yang mencapai Rp30 miliar, pendapatan parkir diperkirakan Rp623 juta, sedangkan masing-masing wahana rata-rata sebesar Rp5-10 miliar.

Dari segi tenaga kerja, “Penggaron Ecotourism” akan menyerap sekira 400 orang dan dari enam kepala desa di sekitar lokasi seluruhnya mendukung penuh rencana pembangunan.Jn16-ant

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...