SEMARANG, Jowonews.com – Pengelolaan Objek Wisata Puri Maerokoco yang sebelumnya dilakukan pemerintah kabupaten/kota saat ini diambil alih oleh PT Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah guna memudahkan penataan dan perbaikan, sekaligus memaksimalkan potensi pariwisata yang ada.
“Setelah pengelolaan sepenuhnya dilakukan PT PRPP, pemeliharaan dan perbaikan anjungan rumah adat Jawa Tengah yang ada di Puri Maerokoco nantinya menjadi tanggung jawab PT PRPP, namun aset anjungan tetap menjadi milik pemerintah kabupaten/kota,” kata Direktur PT PRPP Titah Listiorini di Semarang, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa dengan pengambilalihan pengelolaan ini pihaknya akan mengembalikan fungsi Puri Maerokoco sebagai “window display”.
“Dalam waktu dekat, kami akan mengambalikan fungsi’window display’ untuk Kota Semarang sehingga kami sudah meminta Dinas Pariwisata Kota Semarang untuk melengkapi informasi yang berkaitan dengan kotanya,” ujarnya.
Pada miniatur Laut Jawa di Puri Maerokoco, kata dia, akan didesain sebagai “floating market” yang dilengkapi dengan dermaga, gasebo untuk wisata belanja, berbagai anjungan kuliner, serta rekreasi.
“Grand Maerokoco juga akan dilengkapi empat bioskop empat dimensi dan untuk mewujudkannya, kami mengerjakan sendiri dengan modal kerja dari internal,” katanya.
Menanggapi peralihan pengelolaan Puri Maerokoco, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo selaku pemegang saham mayoritas menyetujui rencana penataan dan pengembangan itu.
Ganjar berpesan agar tata cara dan pengelolaannya mengikuti ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
“Setelah pengelolaan Puri Maerokoco dipegang oleh PT PRPP, pemerintah kabupaten/kota tidak perlu menganggarkan untuk keperluan pemeliharaan rumah anjungan sebab itu sudah menjadi tanggung jawab sepenuhnya PT PRPP,” ujarnya. (jn16-ant)
