Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Penghuni Bantaran Kali Pepe Dan Anyar Direlokasi

SOLO, Jowonews.com – Sebanyak 340 kepala keluarga (KK) penghuni bantaran Kali Pepe dan Kali Anyar di Solo bakal direlokasi dari kawasan tersebut, hal ini terkait keberadaan mereka bisa terdampak proyek pembangunan embung dan restorasi bendung karet Tirtonadi Solo, jika tidak dipindahkan.

“Ya prinsipnya, bantaran itu harus dibersihkan dari hunian. Wilayah bantaran harus dikosongkan dulu, sebelum proyek tersebut mulai digarap,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Surakarta Budi Suharto kepada wartawan di Solo, Senin.

Ia mengatakan sebanyak 340 KK itu nantinya akan dipindahkan ke rumah susun sederhana (Rusunawa). “Saat ini, kami masih mengajukan permohonan bantuan pembangunan beberapa Rusunawa kepada kementerian”.

Dikatakan Pemkot Surakarta selain menyediakan Rusunawa, juga menjanjikan adanya ganti rugi atas relokasi tersebut. Nilai kompensasi tersebut saat ini masih dihitung oleh Pemkot.

Budi mengakui, APBD belum menganggarkan ganti rugi tersebut. Namun dikatakan proses pemindahan ratusan KK itu akan diawali dengan sejumlah tahapan. Di mana tahapan itu terintegrasi dengan pelaksanaan pembangunan embung dan restorasi bendung karet.

“Ya untuk prosesnya bisa dimulai dengan komunikasi dan sosialisasi (pembangunan embung, restorasi bendung karet dan relokasi warga) dulu. Tanpa harus membicarakan nominal ganti rugi yang akan diterima masing-masing warga,” katanya.

Sebanyak 340 KK tersebut diperoleh dari pendataan yang dilakukan Pemkot Surakarta terhadap penghuni bantaran Kali Pepe dan Kali Anyar, sejak pertengahan 2015. Adapun rencana pembuatan embung dan restorasi bendung karet mengemuka pascabanjir melanda sembilan kelurahan akibat luapan kedua sungai itu pada akhir April.

Pembangunan embung rencananya berlangsung tahun depan oleh pemerintah pusat, sementara restorasi bendung karet bakal dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkot Surakarta Endah Sitaresmi menambahkan, pihaknya masih mengolah data sebelum dipisahkan berdasarkan sejumlah kategori. “Rumah, kandang, toko, semuanya didata. Saat ini data yang terkumpul masih direkapitulasi,” terang dia.   (Jn16/ant)

BACA JUGA  1.800 KK Di Bantul Rawan Terkena Longsor

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...