Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Pengusaha Angkutan Keluhkan Minimnya Premium di Pasar

SEMARANG, Jowonews.com – Pengusaha angkutan yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Tengah mulai mengeluhkan semakin berkurangnya stok BBM jenis premium di pasar. Diharapkan pemerintah memberikan solusi terkait persoalan ini.

“Tidak semua angkutan umum menggunakan solar, untuk angkutan umum dalam kota banyak yang menggunakan premium,” kata Wakil Ketua Organda Jateng Bidang Organisasi Dedi Sudiardi di Semarang, Selasa (20/9).

Diakuinya, sampai saat ini para pengemudi angkutan umum masih mudah dalam memperoleh premium. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan jika penyaluran premium terus dikurangi akan berdampak pada sulitnya para pengemudi memperoleh BBM jenis tersebut.

Oleh karena itu, jika memang pemerintah melalui Pertamina secara bertahap akan mengurangi penyaluran premium diharapkan ada solusi dari kepada pengusaha angkutan umum. “Solusi bisa dalam bentuk apapun, harapan kami solusi ini berbentuk subsidi. Dengan demikian tidak perlu ada kenaikan tarif,” ujarnya.

Dengan subsidi pembelian BBM pertalite, pemerintah tidak perlu menaikkan tarif angkutan umum, di sisi lain pemilik angkutan umum juga tidak terbebani dengan adanya perpindahan BBM ini. Selain itu, pihaknya juga berharap jika premium dihilangkan dan diganti dengan pertalite agar dilakukan secara bertahap sehingga tidak menyulitkan para pemilik kendaraan umum.

Sebelumnya, Pertamina memastikan tidak menghilangkan premium. Berkurangnya penyaluran premium di sejumlah SPBU karena mengikuti pasar.
Retail Fuel Marketing Pertamina MOR IV Umar Chotib mengatakan pada dasarnya Pertamina tidak mengurangi penyaluran premium di pasaran. Dikatakan, volume konsumsi premium terus menurun akibat meningkatnya konsumsi pertalite dan pertamax. “Kondisi ini memang alami, penurunan volume konsumsi premium ini berkurang dengan sendirinya,” imbuhnya.

Diakuinya, jika dibandingkan dengan Juli lalu konsumsi premium mengalami penurunan antara 3.000-4.000 kiloliter (kl)/hari. Jika pada Juli lalu konsumsi masih di kisaran 9.000 kl/hari, untuk saat ini turun menjadi 5.000 kl/hari. (Jn19/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...