Ibarat jatuh, tertimpa tangga pula…. Itu yang dialami seorang penumpang bus Trans Semarang. Dia babak belur setelah dianiaya oleh awak perusahaan transportasi milik Pemerintah Kota Semarang tersebut.
Korban bernama Budiyono, warga Beji, Ungaran, Kabupaten Semarang, melapor ke Polrestabes Semarang, Sabtu, atas penganiayaan yang dialaminya di Halte Ngesrep di Jalan Setiabudi, Semarang.
Budiyono menuturkan peristiwa itu bermula ketika ia bersama istri dan keponakannya berencana ziarah ke Kiai Qubro di Kaligawe, Kota Semarang.
Mereka bertiga naik bus Trans Semarang dari Halte Sisemut, Ungaran dan berencana turun di Terboyo, Kota Semarang.
“Sampai Halte Ngesrep, seluruh penumpang diminta turun dengan alasan bus rusak,” katanya.
Para penumpang yang turun kemudian naik Trans Semarang berikutnya.
Namun karena kondisi bus yang sudah terlalu penuh, Budiyono dan istrinya diminta turun oleh kondektur.
Belum seluruh bagian tubuh keluar dari bus, kata Budiyono, sopir bus sudah menutup pintu otomatis kendaraan itu hingga kakinya terjepit.
Budiyono yang menggedor kaca jendela bus kemudian bisa melepas kakinya setelah pintu kembali dibuka.
Budiyono yang mengeluhkan tindakan pengemudi tersebut tidak menerima permintaan maaf, namun justru dipukuli oleh awak bus tersebut.
Korban mengalami luka di bagian kepala hingga menyebabkan darah mengucur dari dahinya.
Usai berobat ke Rumah Sakit Dr.Kariadi Semarang, ia kemudian melaporkan penganiayaan tersebut ke Polrestabes Semarang. Jn16-ant
