Jowonews

Logo Jowonews Brown

Penyebaran Virus Zika Dipetakan

SAO PAULO, Jowonews.com – Virus Zika telah menjadi momok bagi beberapa Negara, menyusun sudah banyaknya korban yang terjangkit cirus berbahaya tersebut. Begitu juga Indonesia, dimana rumah sakit-sakit sudah mengantisipasi dan menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap virus Zika.

Dan kini penyebaran cirus Zika tersebut mulai dipetakan oleh Anak perusahaan Alphabet Inc., Google bersama badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk anak-anak (UNICEF). Mereka bekerjasama guna menganalisis data dalam upaya memetakan sekaligus mengantisipasi penyebaran virus Zika, yang diduga berkaitan dengan cacat lahir pada anak-anak di Brasil.

Dalam satu pernayataan, Google mengatakan telah memberikan hibah satu juta dolar AS kepada United Nations Children’s Emergency Fund (UNICEF) untuk membantu para relawan di lapangan, terutama di kawasan Amerika Latin.

Perusahaan Amerika Serikat itu juga telah memperbarui produk-produk mereka agar informasi mengenai Zika lebih mudah diakses.

Wabah Zika di Brasil, yang pertama dideteksi tahun lalu, dikaitkan dengan 4.863 kasus yang diduga dan sudah dikonfirmasi sebagai mikrosefali, satu kondisi yang ditandai dengan ukuran kepala yang tidak biasa akibat masalah perkembangan pada anak.

Virus Zika, yang menular melalui gigitan nyamuk, kini menyebar cepat di benua Amerika menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang bulan lalu menyatakan wabah Zika sebagai kondisi darurat kesehatan global.

Namun masih banyak yang belum diketahui tentang Zika, termasuk apakah virus itu benar-benar menyebabkan mikrosefali.

Salah satu kesulitan melacak penyebaran wabah Zika adalah tiadanya mekanisme pemeriksaan andalan untuk mengetahui keberadaan virus itu, dan dalam banyak kasus korban tidak menunjukkan gejala.

Google mengatakan tim relawan yang terdiri atas insinyur, perancang, dan ilmuwan data membantu UNICEF mengembangkan platform untuk memproses data dari berbagai sumber, termasuk cuaca dan pola perjalanan, untuk memvisualisasikan potensi wabah.

Chris Fabian, UNICEF Innovation Co-Lead, mengatakan platform sumber terbuka bisa diperluas untuk penggunaan global dan dimanfaatkan untuk antisipasi wabah di masa mendatang. (JN19/Ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...