SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko menyatakan penyerapan kredit usaha rakyat (KUR) 2016 harus tepat dan cepat.
“Dalam hal ini perbankan harus mendukung sehingga diharapkan KUR yang jumlahnya besar dapat terserap secara efektif,” katanya pada sosialisasi KUR di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Jateng, Rabu.
Pihaknya memprediksi, pada penyaluran KUR sebesar Rp120 triliun untuk nasional, Jawa Tengah dapat menyerap hingga Rp20 triliun.
“Untuk penyaluran KUR ini selain percepatan dan pertepatan, saya berharap bagaimana melalui penyaluran KUR ini pelaku usaha UMKM usahanya semakin terkelola dengan baik,” katanya.
Menurut dia, pengelolaan yang dibutuhkan salah satunya adalah kecakapan administrasi. Selain itu juga didorong pemasarannya.
Sementara itu, mengenai prioritas UMKM penerima KUR adalah yang sudah layak tetapi belum “bankable” atau memenuhi syarat pembiayaan.
“Oleh karena itu harus ada pendampingan yang tidak hanya dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi tetapi juga kota dan daerah,” katanya.
Di sisi lain, pihaknya juga berupaya untuk mendorong perbankan agar tetap melayani dengan baik pelaku UMKM yang ingin mengajukan pembiayaan.
“Kalau tidak di’push’ tentu mereka lebih memilih untuk memberikan kredit yang ‘bankabel’. Oleh karena itu, pendampingan ini perlu agar UMKM juga ‘bankable’,” katanya.
Sementara itu, upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah memperjuangkan agar Bank Jateng dapat ikut menyalurkan KUR 2016 dan menjadikan Jamkrida dapat menjadi salah satu penjamin KUR.
“Mudah-mudahan semuanya berjalan sesuai dengan harapan, ini menjadi PR besar bagi kita,” katanya. (JN03/Ant)
