Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Perizinan Proyek PLTPB Baturaden Dikeluhkan

PURWOKERTO, Jowonews.com – Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Baturraden, Kabupaten Banyumas oleh PT Sejahtera Alam Energy (SAE) mundur dari target yang direncanakan.

“Ini seharusnya sudah bisa menghasilkan listrik pada tahun 2018. Hanya saja, perizinan geothermal (PLTPB) sangat banyak,” kata Project Committee PT SAE Paulus Suparmo usai Sosialisasi Panas Bumi di Pendopo Wakil Bupati Banyumas, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu )14/9).

Dalam hal ini, dia mengaku sempat terkendala perizinan sehingga baru efektif melakukan pembongkaran hutan pada akhir bulan Agustus 2015. Padahal, kata dia, pihaknya memiliki wilayah kerja pertambangan (WKP) sejak bulan September 2011.

Ia mengakui proses perizinan saat itu masih sulit namun sejak tahun 2015 semakin mudah. Lebih lanjut, Paulus mengatakan pengeboran sumur panas bumi baru akan dimulai pada bulan September 2017 dan saat ini sedang dilakukan pembangunan infrastruktur dari wilayah Kabupaten Brebes menuju Cilongok, Kabupaten Banyumas.

Menurutnya, pengeboran sumur itu akan dimulai dari wilayah Cilongok atau bergeser dari rencana semula di Brebes karena pihaknya akan memanfaatkan panas bumi dari dapur tua magma Gunung Slamet yang berada di wilayah itu.

Dalam hal ini, kata dia, pengeboran sumur akan dilakukan hingga kedalaman 5.000 meter di bawah permukaan laut namun masih berada di atas dapur magma sehingga tidak akan mempengaruhi ketersediaan air permukaan. “Rencananya tiga sumur. Satu sumur membutuhkan waktu tiga bulan,” jelasnya.

Setelah pengeboran sumur selesai, kata dia, pihaknya membuat “feasibility study” atau studi yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis sehingga nantinya akan diketahui berapa megawatt listrik yang bakal dikembangkan dan posisi penempatan turbinnya di mana.

Kendati demikian, dia mengatakan setelah selesai eksplorasi tidak serta merta bisa langsung eksploitasi karena harus melalui beberapa tahapan yang membutuhkan waktu sekitar satu tahun. Oleh karena itu, dia memperkirakan produksi listrik baru dapat dilaksanakan pada tahun 2022. (Jn19/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...