CILACAP, Jowonews.com – Dinas Pertanian dan Peternakan (Dinpertannak) Cilacap berupaya memetakan area persawahan rawan banjir di kabupaten itu menjelang musim tanam Oktober-Maret.
“Sawah-sawah yang rawan banjir itu di daerah tertentu dan kemungkinan masih bisa tanam. Kalau masih ada yang bisa ditanami, ya ditanami tapi kalau enggak ya kita carikan benih-benih yang tahan air,” kata Kepala Dinpertannak Cilacap Gunawan di Cilacap, Kamis (22/9).
Menurutnya, area persawahan di Cilacap yang rawan banjir, antara lain berada di Kecamatan Bantarsari, Sidareja, Majenang, Wanareja, dan Kroya. Bahkan di Desa Rawajaya, Kecamatan Bantarsari, terdapat area persawahan yang selalu terendam banjir saat musim hujan sehingga hanya bisa tanam padi ketika musim kemarau.
Dia mengimbau petani di daerah rawan banjir untuk menanam varietas padi yang tahan rendaman air guna mengantisipasi tingginya curah hujan selama musim tanam Oktober-Maret akibat pengaruh La Nina.
Ia mengakui jika beberapa area persawahan di Kecamatan Maos sempat ada yang terendam banjir namun langsung dapat ditangani. “Itu tidak seberapa namun langsung kami tangani dengan membuat saluran air,” katanya.
Selain itu, kata dia, ada pula area persawahan di Kecamatan Kroya yang terendam banjir pascapanen sehingga padinya dapat selamat.
Lebih lanjut, Gunawan mengatakan pihaknya bersama Komando Distrik Militer 0703/Cilacap, penyuluh pertanian, dan gabungan kelompok tani siap menggerakkan petani untuk segera menanam padi pada musim tanam Oktober-Maret. (Jn19/ant)
