Jowonews

Logo Jowonews Brown

Pertama di Indonesia, di Sekolah Ini Siswa Bebas Pilih Guru

MAKASSAR, Jowonews.com – Para siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Makassar pada tahun anggaran baru 2016 dan 2017 akan bebas memilih guru, wali kelas dan teman-temannya untuk melaksanakan proses belajar-mengajar.

“Ini pertama kalinya di Indonesia dan belum ada yang melaksanakannya. Semua siswa pada tahun ajaran baru nanti akan memilih siapa gurunya yang diinginkan mengajar, wali kelasnya dan teman-temannya,” ujar Kepala SMAN 3 Makassar Mirdan Midding di Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, program revolusi pendidikan yang dijalankannya ini seiring dengan janjinya yang akan melakukan revolusi jika dirinya terpilih menjadi kepala sekolah saat dilakukan lelang terbuka beberapa waktu lalu.

Meskipun belum cukup sebulan dirinya menjabat sebagai kepala sekolah di SMAN 3 Makassar itu, namun sejumlah perubahan-prubahan yang secara humanis telah diberlakukannya.

“Sistem pendidikan sekarang itu sangat jauh berbeda dengan kita dulu. Kalau dulu, pendekatannya itu kan pressure, sedikit otoriter dan dianggap berhasil pada masanya. Tapi sekarang, cara itu sudah tidak berlaku lagi,” katanya.

Mirdan mengaku, gagasan revolusi mental yang akan dijalankannya itu bagian dari revolusi mental yang menjadi turunan dari konsep Pemerintah Kota Makassar.

“Ada sekitar 21 itu perintah revolusi mental dari program bapak wali kota, meskipun belum dijabarkan. Saya sendiri kemudian menjabarkan itu dan mempraktekkannya dalam lingkup Smaga ini,” ucapnya.

Menurutnya, semua guru tanpa terkecuali harus bisa menyesuaikan dengan gayanya memimpin karena ia tetap akan menggunakan hukum seleksi alam.

“Hukum seleksi alam itu berlaku. Kalau ada guru yang tidak mau berubah, yakin dan percaya saja tidak akan ada murid yang memilihnya dan jika itu terjadi, maka gurunya pasti tidak lagi punya murid. Jadi, mereka semua harus berubah dan meningkatkan kualitasnya,” jelasnya.

BACA JUGA  Perpustakaan Sangat Penting dalam Insititusi Pendidikan

Selain itu, beberapa program unggulan yang kemudin dijabarkannya dalam bentuk “Smaga Smart School, Smaga Smart Card” itu menghasilkan sembilan bidang revolusi mental.

Beberapa diantaranya, “smart school” yang didalamnya ada kurikulum cerdas di mana semua siswa, guru, wali kelas, dan mata pelajarannya ditentukan langsung oleh murid-murid.

Mirdan mengaku jika program ini adalah program pertama di Indonesia dan belum ada sekolah yang mempraktekkannya. SMA Negeri 3 kemudian menggagasnya untuk menjalankan program ini pada tahun ajaran baru nanti.

“Saya pernah berkunjung ke beberapa negara dan di setiap negara yang saya kunjungi selalu saya cari tahu dan lihat langsung pola pendidikan anak-anak siswa itu,” sebutnya.

Dari beberapa sekolah di luar negeri yang dijadikannya objek penelitian itu tentang pola pendidikan tersebut kemudian diadopsinya dengan menyesuaikan kultur serta pendidikan anak-anak di Indonesia. (jn16-ant)


Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...