WONOSOBO, Jowonews.com – Pertumbuhan usaha nonpertanian di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah berdasarkan hasil sementara Sensus Ekonomi 2016 tumbuh 18,48 persen.
“Jumlah usaha nonpertanian berdasar hasil sensus ekonomi 2016 mencapai 121.500 unit usaha atau meningkat 19,47 persen bila dibandingkan dengan pada Tahun 2006 sebanyak 101.700 unit usaha,” kata mantan Kepala BPS Wonosobo, Herawati Kusumaningsih di Wonosobo, Selasa (13/9).
Ia mengatakan hal tersebut saat berpamitan dengan Wakil Bupati Wonosobo, Agus Subagyo, setelah masa tugasnya selama tujuh bulan di Wonosobo berakhir dan diteruskan oleh penggantinya Sukiswati mantan Kepala BPS Tabanan, Bali. Herawati kemudian berpindah tugas sebagai Kepala BPS Kabupaten Wonogiri.
Menurutnya, angka pertumbuhan positif usaha nonpertanian tersebut tertinggi dibanding kabupaten/kota di eks-Karesidenan Kedu (Kabupaten Kebumen, Purworejo, Magelang, Temanggung, Wonosobo, dan Kota Magelang).
Ia mengatakan hasil penghitungan samentara sensus ekonomi menjadi salah satu laporan yang harus diketahui oleh wakil bupati, agar Pemkab Wonosobo secepatnya bisa menindaklanjuti dengan langkah-langkah strategis.
“Potensi Wonosobo saat ini masih didominasi oleh sektor pertanian, namun demikian tidak menutup kemungkinan usaha di sektor lainnya juga berkembang baik, seperti usaha di industri pariwisata yang kini juga menunjukkan geliat menggembirakan,” ujarnya.
Sukiswati selaku pimpinan baru BPS Wonosobo mengaku siap sepenuhnya meneruskan pekerjaan yang diemban Herawati.
Ia menuturkan karakteristik Kabupaten Wonosobo dengan Kabupaten Tabanan tidak begitu jauh berbeda.
“Potensi Pariwisata dan pertanian di Wonosobo ini juga sangat mirip dengan Tabanan, yang menjadi tempat kami bekerja selama delapan tahun terakhir,” tandasnya. (Jn19/ant)
