SEMARANG, Jowonews.com – Kesadaran perusahaan berbagai bidang di Provinsi Jawa Tengah dalam menerapkan manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terus mengalami peningkatan tiap tahun.
“Pada 2019, sebanyak 180 perusahaan di kita telah menerapkan sistem manajemen K3 dengan baik, bahkan 54 perusahaan di antaranya mendapat penghargaan ‘zero accident,” kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jateng Sakina Rosellasari di Semarang, Jumat.
Menurut dia, jumlah perusahaan yang selama 2019 beroperasi tanpa ada kecelakaan kerja itu meningkat 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, jumlah perusahaan yang menerapkan pencegahan HIV/AIDS juga bertambah menjadi 31 perusahaan atau meningkat 19 persen dari tahun sebelumnya.
Menurut dia, meningkatnya kesadaran perusahaan dalam menerapkan K3 itu tidak terlepas dari kesadaran semua pihak tentang pentingnya melindungi para pekerja dari kecelakaan dan penyakit.
Hal tersebut disampaikan Kadisnakertrans Jateng saat peringatan Bulan K3 di Gedung Centre of Excellence and Safety Academy PT Indonesia Power Semarang yang dihadiri 600 peserta dari pelaku usaha, karyawan dan serikat buruh di provinsi setempat.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menjadi inspektur upacara peringatan Bulan K3 mengatakan bahwa seluruh perusahaan di Jateng harus menerapkan manajemen K3.
Sejumlah pelatihan dan sosialisasi, kata Ganjar, harus dilakukan untuk melindungi para pekerja dari bahaya.
“Itu wujud konkret kepedulian kita pada pekerja, mereka semua harus merasa aman, nyaman dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Berdasarkan sambutan Kemenaker yang dibacakan Gubernur Ganjar, diketahui sebanyak 57,5 persen pekerja di Indonesia adalah lulusan SD dan SMP sehingga mereka butuh diberi pelatihan agar bisa bekerja dengan aman.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, di 2018 kecelakaan kerja di Indonesia mencapai 157.313 kasus, sedangkan Januari-September 2019, terjadi 130.923 kecelakaan kerja sehingga mengalami penurunan. (jwn5/ant)
