BANJARNEGARA, Jowonews.com – Petani sayuran Dataran Tinggi Dieng khususnya yang berada di wilayah Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengharapkan adanya pengamanan dalam distribusi pupuk bersubsidi.
“Alhamdulillah tahun ini aman, namun kami tidak ingin kejadian pada tahun 2015 kembali terulang,” kata Ketua Serikat Petani Dieng Muhammad Mudasir di Batur, Banjarnegara, Kamis.
Ia mengatakan pada tahun 2015, kuota pupuk bersubsidi bagi petani di Kecamatan Batur yang seharusnya dapat memenuhi kebutuhan selama satu tahun, ternyata hingga bulan April telah habis.
Oleh karena itu, kata dia, petani mendatangi Kantor Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk menanyakan kuota pupuk bersubsidi tersebut hingga akhirnya kuota tahun 2016 dapat memenuhi kebutuhan.
“Kami mengharapkan ada pengamanan peredaran pupuk terutama di sini, daerah produksi kentang, karena memang kebutuhan di sini cukup tinggi khususnya phonska,” katanya.
Menurut dia, kebutuhan riil pupuk phonska di Kecamatan Batur mencapai 2.800 ton per tahun.
Sementara pada tahun 2015, kata dia, hanya mendapat pasokan sebesar 800 ton.
“Jadi, terlalu jauh (kekurangannya). Kalau urea, kami memang mengurangi penggunaannya,” kata Mudasir.
Ia mengatakan lahan pertanian kentang di Dataran Tinggi Dieng membutuhkan pupuk yang komposisinya komplet seperti phonska.
Dia mengharapkan ke depan, kuota pupuk phonska untuk petani di Kecamatan Batur dapat ditingkatkan dengan mengurangi kuota pupuk urea yang penggunaannya sudah dikurangi.
“Namun, kami harapkan ada pengamanan dalam pendistribusian pupuk agar kejadian tahun 2015 terulang kembali,” katanya.
Ia menduga waktu itu ada oknum yang bermain dalam pendistribusian pupuk bersubsidi sehingga kuota yang seharusnya untuk kebutuhan satu tahun, pada kenyataannya habis dalam empat bulan.
Akan tetapi di saat petani kekurangan pupuk, kata dia, ada orang Karangkobar yang menjualnya dengan harga tinggi. (jn03/ant)
