KUDUS, Jowonews.com – Alokasi pupuk bersubsidi yang diterima Kabupaten Kudus pada tahun 2017 lebih rendah dibandingkan dengan kuota pupuk tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto mengatakan, meskipun alokasi yang diterima tidak sebanyak tahun lalu, petani tidak perlu khawatir akan mengalami kekurangan.
Biasanya, lanjutnya, ada realokasi pupuk bersubsidi, sehingga berpeluang alokasinya bertambah seperti halnya tahun lalu untuk pupuk urea mendapatkan tambahan sehingga realisasinya mencapai 10.500 ton.
Sementara alokasi pupuk urea untuk sektor yang diterima tahun ini tercatat hanya 9.315 ton.
“Penurunan alokasi tidak hanya terjadi pada pupuk urea, melainkan pupuk jenis lainnya juga mengalami hal serupa,” katanya.
Diantaranya, ZA tahun ini mendapatkan alokasi 4.160 ton, sedangkan tahun lalu mencapai 4.260 ton dan NPK tahun ini hanya mendapatkan 5.920 ton atau lebih rendah dibanding tahun lalu yang mencapai 6.995 ton.
Hal serupa juga terjadi pada alokasi pupuk SP36 tahun ini turun menjadi 1.275 ton dibanding sebelumnya mencapai 1.490 ton.
Untuk pupuk organik alokasi yang diterima tahun ini sebanyak 4.100 ton atau lebih rendah dibandingkan dengan alokasi tahun lalu mencapai 4.300 ton.
Sebetulnya usulan alokasi pupuk bersubsidi disesuaikan dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani di Kabupaten Kudus.
Akan tetapi, realisasinya memang belum sesuai RDKK, seperti halnya tahun-tahun sebelumnya.
Meskipun demikian ketersediaan pupuk bersubsidi akan terus dipantau agar tidak muncul permasalahan. Sejauh ini, kebutuhan pupuk bersubsidi di Kabupaten Kudus tersedia cukup.
“Kalaupun ada permasalahan, biasanya langsung ditindaklanjuti guna memastikan permasalahan yang terjadi di lapangan untuk segera dicarikan solusi,” ujarnya. (Jn19/ant)
