Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Petani Masih Keluhkan Harga Gabah

CILACAP, Jowonews.com – Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani “Rukun Tani”, Desa Gandrungmanis, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyambut positif pemberlakuan harga eceran tertinggi beras yang ditetapkan pemerintah sebagai upaya pengendalian harga dan menekan aksi spekulan.

“Kami sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya terkait dengan HET beras,” kata Ketua Kelompok Tani “Rukun Tani” Muhammad Suparno di Desa Gandrungmanis, Kecamatan Gandrungmangu, Cilacap, Selasa (5/9).

Pihaknya sepakat terhadap pemberlakuan HET beras karena harga komoditas tersebut sering kali dimainkan oleh spekulan.

Kendati demikian, dia mengatakan salah satu permasalahan yang dikeluhkan masyarakat, khususnya petani, adalah harga gabah yang sering anjlok saat berlangsung panen raya.

“Kalau sekarang (Masa panen di luar panen raya, red.) lumayan tapi ketika panen raya, sering kali harganya anjlok. Itu yang sering dikeluhkan petani,” katanya.

Saat harga gabah anjlok, kata dia, petani sering kali tergiur rayuan tengkulak sehingga bersedia menjual gabahnya berapapun harganya.

Ia mengatakan hal itu terpaksa dilakukan petani karena butuh uang sebagai modal saat musim tanam berikutnya.

Dia mengakui jika panen raya, Bulog sering kali berkeliling untuk membeli gabah petani dengan harga sesuai harga pembelian pemerintah (HPP).

Akan tetapi, sering kali pula harga yang ditawarkan Bulog tidak sesuai dengan harapan petani karena harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti kadar air dan kadar hampa “Padahal petani telah mengeluarkan biaya produksi yang cukup tinggi,” katanya.

Oleh karena itu, dia mengharapkan pemerintah juga memikirkan permasalahan petani yang sering muncul saat panen raya.

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menetapkan HET beras yang berlaku sejak 1 September 2017 sebagai upaya pengendalian harga dan mencegah aksi spekulan.

HET beras di Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, serta Sulawesi Rp 9.450/kg untuk kualitas medium dan Rp12.800/kg untuk kualitas premium.

HET beras untuk wilayah lainnya terdapat perbedaan berkisar Rp 500-Rp 800/kg sebagai margin biaya transportasi.(jwn4/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...