Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Petani Tembakau Dihimbau Waspadai Serangan OPT

KUDUS, Jowonews.com – Para petani tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, diminta tetap mewaspadai serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) pada masa tanam 2017 karena hama dan penyakit tembakau tetap tinggi sebagai dampak ikutan perubahan cuaca.

Peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balitas) Malang, Titiek Yulianti, di Temanggung mengatakan petani dapat memanfaatkan musuh alami dan menggunakan obat-obat pabrik untuk mengatasi OPT tersebut.

“Namun, yang lebih baik mencegah dengan menggunakan musuh alami,” katanya pada sosialisasi pertembakauan masa tanam 2017 yang diselenggarakan Pemkab Temanggung.

Ia mengatakan hama pada tanaman tembakau antara lain ulat pupus, ulat jengkal, ulat tanah, ulat penggerek batang, kutu daun, dan kutu putih. Sedangkan penyakit yang menyerang adalah patik, lanas, busuk batang, layu bakteri, dan berbagai virus.

Ia menuturkan penanganan hama dan penyakit tembakau tersebut antara lain dengan biji mimba yang dibuat pestisida.

“Cairan tersebut akan mengurangi nafsu makan ulat dan menurunkan fertilitas. Bila dicampur cengkih dan serai maka bisa bermanfaat sebagai antibiotik dan anti jamur,” ujarnya.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung Mintiasto mengatakan potensi luasan lahan tembakau pada 2017 mencapai 19.254 hektare yang tersebar di 14 kecamatan.

Ia menyebutkan luas areal tembakau pada 2016 mencapai 17.021 hektare dengan produksi 16.821 ton, pada 2015 luas 19.254 hektare dengan hasil 11.225 ton.

Ia mengatakan harga tembakau tinggi pada 2015, yakni grade I Rp410 ribu per kilogram, grade H Rp310 ribu per kilogram , dan grade G Rp230 ribu per kilogram.

“Pada 2015 tersebut iklim mendukung sehingga kualitas tembakau baik sehingga harganya naik,” katanya. (Jn19/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...