PEKALONGAN, Jowonew.com– Peternak sapi Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, berharap pemerintah membatalkan kebijakanya untuk mengimpor daging sapi karena dikhawatirkan akan merugikan mereka.
Peternak sapi Desa Kaibahan, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Supena di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa kebijakan pemerintah mendatangkan daging sapi impor yang bertujuan menekan harga daging akan merugikan para peternak sapi lokal.
“Kebijakan pemerintah membuka keran impor sepuluh ribu ton daging sapi ini akan mengakibatkan harga sapi lokal anjlok,” katanya.
Ia mengatakan saat ini harga sapi berusia 1,5 tahun mencapai sekitar Rp10 juta sampai Rp12juta per ekor atau naik dibanding sebelumnya hanya Rp9,5 juta.
“Akan tetapi, kenaikan harga sapi ini diprediksi tidak akan bertahan lama, terlebih jika pemerintah jadi mengimpor puluhan ribu ton daging sapi,” katanya.
Ketua Kelompok Tani Kaibahan, Teguh mengatakan kebijakan pemerintah ini tidak tepat apabila diterapkan menjelang Ramadhan karena hal itu akan merugikan para peternak.
Kelompok tani, kta dia, tidak mengetahui persis kebutuhan masyarakat terhadap sapi lokal.
“Jika kebutuhan sapi lokal, saya sendiri tidak tahu dan yang paham adalah pemerintah. Pemerintah mempunyai kebijakan sendiri tetapi tetap merugikan peternak lokal,” katanya. jn16-ant
