Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Pistol Ditempelkan di Pelipis. Dorrr!

DIEVAKUASI: Jenazah korban saat dievakuasi petugas untuk dibawa ke RSUD Moewardi.

BOYOLALI, Jowonews.com – Polres Boyolali terus memperdalam penyelidikan kasus penemuan mayat Suharso (49), dengan luka tembak di kepala. Hasil otopsi, warga Kota Tegal itu tewas akibat tembakan di kepala. Ada desakan peluru yang menembus ke otak. Polisi sejauh ini sudah memeriksa empat orang saksi. 

Penyidik Polres Boyolali masih mendalami apakah korban benar-benar mati bunuh diri atau dibunuh. “Kalau dugaan sementara adalah bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri menggunakan senjata api (Senpi) rakitan jenis pistol,” kata Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono Rabu (2/12). 

Budi mengakui, ada sidik jari korban pada pistol tersebut. “Masih terus kami dalami,” ujar Budi Sartono. 

Dari hasil otopsi, korban menembak kepalanya sendiri dengan jarak amat dekat. Bahkan, moncong pistol ditempelkan di pelipis sebelah kanan dan peluru melesat hingga tembus kepala bagian kanan. Di dinding kamar tempat korban bunuh diri juga terdapat bercak darah akibat tembakan tersebut. 

Pistol tersebut tanpa magazine dan sekali tembak hanya satu peluru. Dari hasil oleh TKP, petugas juga menemukan satu proyektil peluru dan selongsongnya. Peluru yang didigunakan diduga untuk senpi jenis revolver dengan kaliber 3,8 mm. 

Mengenai penyebab korban nekat bunuh diri, dari keterangan saksi-saksi diduga karena putus asa dengan penyakit diabetes yang sudah sekitar delapan tahun diidapnya. Di kaki korban juga terdapat luka karena penyakit gula tersebut. 

Sejumlah saksi yang sudah dimintai keterangan termasuk istri korban, Lusinawati (44), karyawan bank Niaga, warga Debong Kulon Blok B16 RT 01/01, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal. Selain itu juga keponakannya, Kurnia Ageng Saputri (19) warga Taman Asri Blok B4 RT 04/04, Kecamatan Taman, Pemalang.

Dua saksi lainnya yakni tetangga, tempat korban ditemukan tewas, di kamar tempat tinggal kakaknya, Yulianto, di Dukuh Sapian, Desa Metuk, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. 

Kaur Binops Reskrim, Iptu Mulyanto, menambahkan pengakuan Lusinawati terhadap penyidik, suaminya memang sering mengeluh karena sakit diabetes. Penyakit itu sudah diderita sejak delapan tahun lalu.

BACA JUGA  Istri Diselingkuhi, Wahyu Bunuh Markus

Suharso pergi meninggalkan rumah pada 28 November 2015. Dia pamit kepada Lusinawati akan menemui kakaknya, Yulianto di Boyolali. Dari Tegal Suharso mengendarai sepeda motor Yamaha Mio J berpelat nomor G 5374 DN. Sesaat sebelum berangkat, Suharso sempat berujar kepada istrinya, bahwa penyakit gula yang dideritanya tidak mungkin sembuh mending mati saja. 

“Istrinya mengira itu hanya gurauan saja. Selama ini mereka juga tidak pernah ada permasalahan keluarga. Begitu pula dengan kakaknya Yulianto juga pengakuannya tidak ada masalah,” jelasnya. 

Setelah diautopsi, kemarin jenazah korban dibawa kembali ke Tegal untuk dimakamkan.(JN01/JN03) 

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...