SRAGEN, Jowonews.com –Tensi politik di Kabupaten Sragen menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) 9 Desember mkin panas, Kalangan aktivis yang tergabung dalam Forum ADA (Asal Dudu Agus-red) mengancam akan melakukan sweeping terhadap pegawa negeri sipil (PNS) yang melakukan grakan politik.
Pasalnya, sekarang ini di Kabupaten Sragen sangat gencar sekali mobilisasi PNS untuk mendukung pasangan Agus Fatchurrahman-Joko Suprapto (Aman-to). Padahal, sesuai aturan, PNS harus netral dalam pilkada.
Koordinator Forum ADA Syaiful Hidayat menegaskan, munculnya gerakan tersebut, sebagai bentuk luapan emosi para mantan pendukung Agus-Daryanto (ADA) terhadap kepemimpinan Bupati Agus. Lantaran Bupati Agus dinilai tak konsisten seperti janjinya empat tahun silam.
Bahkan dia meminta para PNS tidak boleh bermain politik. “Bila bermain politik, silahkan lepas baju dan mundur dari PNS. Namun kenyataanya Bupati Agus malah secara masif memobilisasi PNS dalam pilkada ini,” tandas Syaiful.
Menurut Syaiful, mobilisasi PNS dari tingkat pejabat hingga pegawai bawah. Mereka ditekan membuat kontrak politik untuk memilih pasangan incumbent.
Ditambahkan Budi Santoso, dengan munculnya mobilisasi tersebut, gerakan ADA akan melakukan sweeping PNS. Gerakan itu setiap kerumunan PNS dengan gerakan terselubung menekan memilih pasangan tertentu akan dihentikan. Tidak hanya itu, gerakan sweeping itu juga akan terjun langsung ke satuan kerja, instansi, dinas, kecamatan maupun puskemas. “Karena banyak PNS yang diancam dan buat kontrak politik untuk memilih pasangan incumbent,” jelas Budi Santoso.
Terpisah, Cabup Jaka Sumanta yang diusung PKB, PPP dan PAN ini juga mengaku prihatinkan dengan gerakan PNS yang dinilai tak netral. “Kendati gerakan PNS yang dimobilisasi sangat mengerikan, tapi bila jadi tak akan mengontak-ngotakan PNS,” ucap Jaka Sumanta.
Senada dilontarkan Cabub Sugiyamto, pihaknya meminta PNS jangan terlibat poltitik, mereka fokus sebagai abdi negara yang melayani masyarakat. Begitu juga cabub Yuni, meminta para PNS kembali bekerja sesuai koridornya, tidak harus bermain politik. (JN01)
