Jowonews

Logo Jowonews Brown

Polisi akan Buru Pembuat dan Penyebar Video Demo Ricuh di MK

JAKARTA, Jowonews.com – Polri dan TNI melakukan simulasi pengamanan gedung Mahkamah Konstitusi (MK) menjelang Pemilu 2019.

Polri menyebut kegiatan simulasi itu ‘digoreng’ di media sosial menjadi seakan-akan ada demo ricuh di sekitar Istana Presiden.

“Berkaitan dengan berita yang cukup banyak di media sosial, di WhatsApp Group, bahwa ada kericuhan di sekitar MK, itu hoax,” tegas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Jumat (14/9/2018).

Dedi menuturkan kegiatan simulasi pengamanan gedung MK berjalan kondusif, tapi ada pihak yang menggabungkan kegiatan simulasi dengan video demo ricuh yang terjadi pada 8 Maret 2014.”Kegiatan tadi pagi itu, pelaksanaan latihan gabungan Polri-TNI mengamankan gedung MK dan itu sangat kondusif. Itu yang video rusuh itu kejadian 8 Maret 2014,” jelas Dedi.

Dedi mengimbau masyarakat tak mudah percaya pada konten-konten provokatif yang disebarkan, baik oleh individu maupun kelompok tertentu. Dia pun mengimbau masyarakat menjaga situasi kondusif menjelang pesta demokrasi dan menyikapi media sosial dengan bijaksana.

“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak percaya kepada berita hoax, baik yang disebarkan individu atau kelompok tertentu yang ingin membuat suasana tahapan pemilu menjadi kacau. Imbauan juga kepada seluruh masyarakat dan elemen bangsa untuk menjaga kondusivitas pesta demokrasi dan imbauan terakhir. Kami minta kepada masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial,” imbau Dedi.

Atas video tersebut, polisi memastikan akan memburu pembuat video hoax berkonten demo ricuh di MK. Tak hanya pembuat, pihak yang menyebarkan video itu juga diburu.

“Dari tim Direktorat Siber Bareskrim Polri dan Multimedia akan mengambil langkah. Langkah pertama yang dilakukan akan mengindentifikasi siapa yang melakukan pembuatan dan penyebaran video tersebut,” tegas Dedi.

Polri menegaskan juga menegaskan akan men-takedown video tersebut dari laman internet. Dan jika pembuat serta penyebar telah ditemukan, polisi akan meminta pertanggungjawaban mereka secara hukum.”Kedua akan melakukan takedown dan ketiga lalu akan melakukan tindakan hukum baik kepada seseorang atau kelompok yang menyebarkan berita bohong tersebut,” ujar Dedi.

Polri dan TNI melakukan simulasi pengamanan gedung Mahkamah Konstitusi (MK) menjelang Pemilu 2019 pagi tadi. Polri menyebut kegiatan simulasi itu ‘digoreng’ di media sosial menjadi seakan-akan ada demo ricuh di sekitar MK dan Istana Presiden.”Berkaitan dengan berita yang cukup banyak di media sosial, di WhatsApp Group, bahwa ada kericuhan di sekitar MK, itu hoax,” tandas Dedi sebelumnya.

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...