Jowonews

Logo Jowonews Brown

Polisi Bantah Pukuli Bos First Travel Saat Pemeriksaan

JAKARTA, Jowonews.com — Polisi membantah kesaksian Bos First Travel Andika Surachman tentang adanya tindakan intimidasi selama proses penyidikan kasus penggelapan dana calon jemaah umrah. Dalam sidang lanjutan kasus First Travel hari ini, Andhika mengaku dipukuli penyidik Bareskrim Polri.

“Dipukulin katanya? Intinya nggaklah. Nggak mungkin penyidik melakukan itu. Kan dia bolak-balik dan diperiksa, dan tidak ada tanda-tanda dia dianiaya kan. Selama penyidikan, kan dimonitor sama wartawan. Nggak ada itu intimidasi,” bantah Direktur Tindak Pidana Umum Brigjen Herry Rudolf Nahak, Senin (23/4) malam.

Herry mengatakan para tersangka First Travel selalu didampingi pengacara saat agenda pemeriksaan dilakukan. Herry pun menerangkan para tersangka diperiksa di ruangan yang sama dengan tersangka perkara hukum lainnya.

“Kuasa hukumnya selalu ada di sampingnya kok. Itu nggak benar keterangan kalau dia diintimidasi dan untuk apa polisi intimidasi dia? Masukin ruangan mana maksud dia? Bareskrim mana ada ruang pemeriksaan khusus. Semua ruang pemeriksaan biasa, di mana semua orang lewat,” kata Herry.

Andika Surachman mengaku diintimidasi saat memberi keterangan di Bareskrim. Pengakuan itu dia utarakan dalam persidangan di PN Depok, Jalan Boulevard, Cilodong, Depok, Jawa Barat, hari ini.

“Banyak yang tidak saya akui,” ucap Andika.

Menurutnya, ia terpaksa menandatangani BAP itu. Ia mengaku diintimidasi dalam sebuah ruangan kecil sebelum ditanyai.

“Berita acara ini semua Anda tandatangani?” tanya jaksa.

“Iya karena saya dalam tekanan. Intimidasi seperti pemukulan dan ancaman. Kita sebelum di-BAP kita ditempatkan di ruangan di situ selalu diintimidasi,” ucap Andika. (jwn5/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...