SEMARANG, Jowonews.com – Sebanyak 12.197 lembar uang palsu beredar di Jawa Tengah sejak awal tahun hingga bulan Mei 2016.
“Total uang palsu ini yang sudah ditemukan dan dilaporkan di Bank Indonesia Kanwil Jateng,” kata Kepala BI Kanwil Jawa Tengah Iskandar Simorangkir di Semarang, Rabu.
Jika dibandingkan dengan total uang beredar saat ini, ada 5 lembar uang palsu dari 1.000.000 lembar uang yang beredar di masyarakat. “Dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, ada kenaikan sebesar 6 persen,” katanya.
Menurut dia, jumlah kenaikan ini terjadi karena uang yang beredar di masyarakat semakin besar. Kenaikan jumlah peredaran uang tersebut karena pendapatan masyarakat yang juga mengalami kenaikan.
“Kalau pendapatan naik dan harga-harga komoditas mengalami kenaikan, tentu jumlah uang yang beredar semakin tinggi,” katanya.
Kondisi tersebut memperlebar peluang pihak-pihak tertentu melakukan pemalsuan uang di masyarakat.
Sementara itu, pecahan uang yang banyak dipalsukan yaitu lembaran Rp100 ribu sebanyak 5.615 lembar atau 44 persen. Selanjutnya untuk pecahan yang paling banyak dipalsukan adalah Rp50 ribu sebanyak 6.340 lembar atau 53 persen.
“Karena uang palsu jadi tidak ada nilainya, kami tidak menyampaikan untuk nilai dari total lembaran uang palsu yang beredar di masyarakat,” katanya. (jn03/ant)
