Jowonews

Logo Jowonews Brown

PWNU Jatim : “Dimas Kanjeng” Taat Pribadi Salahgunakan Shalawat Nariyah

SURABAYA, Jowonews.com – Kasus Padepokan “Dimas Kanjeng” Probolinggo kini mendapat perbincangan panas di kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Ini menyusul pembelaan yang dilakukan Marwah Daud Ibrahim terhadap Padepokan Dimas Kianjeng dan mengancam akan mengundurkan diri dari MUI.

Atas hal tersebut Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengeluarkan pernyataan resmi atas kasus tersebut. PWNU Jatim menilai pimpinan Padepokan “Dimas Kanjeng” Probolinggo, Taat Pribadi, bukan menyebarkan ajaran sesat, karena dia tidak “alim” (ahli agama), namun dia menipu dengan menyalahgunakan agama.
“Dia bukan kiai, karena dia tidak pernah mengadakan kegiatan keagamaan, bahkan kalau ada kegiatan agama pun mengundang ulama dari luar untuk ceramah,” kata Katib Syuriah PWNU Jatim KH Syafrudin Syarif di sela pertemuan Lembaga Takmir Masjid (LTM) NU dan Ketua Takmir Masjid se-Jatim di Surabaya, Sabtu (1/10).

Didampingi Ketua LTM NU Jatim HM Fuad Anwar, ia menjelaskan Taat Pribadi merupakan penipu yang menggunakan agama untuk meyakinkan masyarakat saja, bahkan penggandaan uang yang digembor-gemborkan selama ini juga hanya trik penipuan saja.

“Istilahnya itu, dia menggunakan semacam gendam. Dia bilang punya shalawat fulus untuk mendatangkan uang, padahal shalawat yang dia pakai itu Shalawat Nariyah yang disalahgunakan untuk mendapat istidraj (‘hukuman’ berbentuk kenikmatan, sehingga merasa senang terus),” katanya.

Dalam praktiknya, Taat Pribadi menggunakan air yang membuat orang menjadi tidak sadar dan bisa diperintah melakukan apa saja, termasuk menyetor uang dalam jumlah tertentu untuk digandakan, padahal dia tidak bisa menggandakan uang.

(Jn19/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...