Jowonews

Logo Jowonews Brown

Ratusan Ribu Warga AS Protes Aturan Penggunaan Senjata

WASHINGTON, Jowonews.com – Ratusan ribu pemrotes berkumpul di Washington pada Sabtu (24/3), dan menyerukan pemantauan lebih ketat atas senjata api, sekolah yang lebih aman, dan diakhirinya kekerasan dengan menggunakan senjata api.

Sambil meneriakkan bermacam slogan termasuk “Tak Pernah Lagi”, dan “Apakah Saya Selanjutnya?”, pemrotes berkumpul di Pennsylvania Avenue di Washington, yang menhubungkan Capitol Hill dengan Gedung Putih.

Pertemuan terbuka tersebut “March For Our Lives” diselenggarakan setelah Nikolas Cruz (19) menewaskan 17 orang dengan menggunakan senapan serang di satu sekolah menengah di Parkland, Negara Bagian Florida pada 14 Februari.

Penembakan itu telah memicu perdebatan di seluruh Amerika Serikat mengenai pemantauan senjata api, sementara banyak orang prihatin bahwa penembakan massal di sekolah menjadi peristiwa umum yang mengerikan.

Sementara itu, lebih dari 800 peristiwa serupa digelar di seluruh kota besar di negeri tersebut pada hari yang sama, termasuk di Kota Besar Los Angeles, Boston, Philadelphia, New York City dan Parkland.

Di New York, ribuan remaja, guru dan orang tua, tak mempedulikan udara dingin dan turun ke jalan untuk memperlihatkan dukungan mereka buat pawai siswa di seluruh negeri itu. Mereka menyeru Kongres AS agar mensahkan peraturan lebih ketat mengenai pemantauan senjata api.

Pawai tersebut dimulai dengan pertemuan terbuka di dekat Central park. Selama keciatan itu, mengheningkan cipta dilakukan sementara nama ke-17 korban yang tewas dalam penembakan di sekolah dibacakan di Parkland.

Kemudian pemrotes –sambil memegang bermacam tanda termasuk “Cukup Sudah Cukup”, “Kami lah Perubahan”, “Kekerasan Bersenjata menyakitkan”, dan “Saya Guru BUKAN Penjaga Keamanan”– berjalan di sepanjang jalan menuju tengah kota Manhattan.

Di Chicago, ribuan orang berkumpul di Union Park untuk ikut dalam demonstrasi guna menentang kekerasan dengan melibatkan senjata api.

Walaupun temperatur hanya dua derajat Celsius pada hari itu, udara dingan tetap saja tak bisa menghentikan orang ikut dalam pertemuan terbuka tersebut.

Di panggung pertemuan terbuka, beberapa pelajar berbicara mengenai penembakan dan korban yang terjadi di sekitar mereka dan menyerukan hukum pemantaun senjata yang lebih ketat.

Di Kota Sanfrancisco di pantai barat AS, ribuan orang berdemonstrasi untuk menganjurkan pemantauan senjata api.

Pemrotes berpawai di sepanjang jalan di Kota Burlingame, sekitar 44 kilometer di sebelah selatan San Francisco, sambil meneriakkan slogan dan mendesak pendukung mereka di kedua sisi jalan untuk mendukung protes mereka terhadap kejahatan yang melibatkan penggunaan senjata api.

“Saya selalu mendengar kejahatan yang berkaitan dengan senjata api, dan demikian banyak orang yang tewas. Sekarang waktunya untuk bertindak,” kata seorang pelajar sekolah menengah yang bernama Danny.

Ia mengatakan Pemerintah AS perlu memiliki keberanian untuk mensahkan peraturan baru yang akan membantu mengendalikan senjata api dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.(jwn4/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...