Jowonews

Logo Jowonews Brown

Ratusan Warga Pati Ikut Longmarch Tolak Semen Rembang

REMBANG, Jowonews.com  – Ratusan warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah ikut bergabung dalam aksi “longmarch” yang dilakukan oleh 130-an warga Kabupaten Rembang yang tidak setuju dengan keberadaan pabrik semen di daerah mereka.

Menurut salah satu anggota Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Rembang Sukinah, ditemui di sela aksi jalan kaki di Jalan Pati-Kudus kilometer 6,3 turut Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Selasa, warga Pati yang ikut bergabung memang cukup banyak.

Peserta aksi “longmarch” dari Kabupaten Rembang, kata dia, berjumlah sekitar 130-an orang, dan saat ini bertambah menjadi 300-an orang setelah mendapat dukungan dari warga Peduli Pegunungan Kendeng dari Kabupaten Pati.

“Kami cukup senang mendapat dukungan, sehingga perjuangan warga Rembang untuk menolak keberadaan pabrik semen tidak sendirian,” ujarnya.

Ia mengatakan, aksi jalan kaki yang ditempuh dari Kabupaten Rembang sejak Senin (5/12) dalam rangka mengawal putusan peninjauan kembali (PK) di Mahkamah Agung.

Sebelumnya, kata dia, Gubernur Jateng siap mematuhi putusan hukum, namun adanya PK dari MA seharusnya izin lingkungan kegiatan penambangan oleh PT Semen Gresik di Kabupaten Rembang dicabut.

Kenyataannya, lanjut dia, hingga kini hal itu belum juga dilakukan, padahal sebelumnya gubernur juga mengajak semua warga untuk mematuhi putusan hukum.

“Warga Rembang ingin mengingatkan kepada gubernur terkait ajakan untuk mematuhi hukum,” ujarnya lagi.

Ia berharap, melalui aksi jalan kaki yang diikuti ratusan warga, termasuk ibu-ibu maupun bapak-bapak yang berusia lanjut akan mengingatkan gubernur untuk segera mencabut izin lingkungan tersebut.

Rombongan aksi jalan kaki dari Kabupaten Rembang tersebut, sempat beristirahat di Kecamatan Batangan pada Senin (5/12) malam, kemudian Selasa pagi melanjutkan perjalanan dan tiba di Alun-alun Simpang Lima Pati sekitar pukul 12.00 WIB.

Mereka juga menyempatkan diri beristirahat di pendopo Kabupaten Pati serta makan nasi bungkus.

Selang beberapa jam beristirahat, mereka melanjutkan perjalanan menuju Kudus.

Peserta “longmarch” kembali beristirahat dan menggelar doa bersama di Pondok Pesantren Darul Falah di Desa Jekulo, Kecamatan Jekulo, Kudus, sekitar pukul 17.30 WIB.

Masing-masing peserta aksi membawa tas yang terbuat dari karung plastik yang di belakangnya tertempel foto presiden dan terdapat tulisan “Indonesia negara hukum, patuhi putusan hukum”, serta ada pula yang terdapat tulisan “kawal Kendeng kawal keadilan Indonesia serta hukum harus ditegakkan”.

Sumariatun (46), salah satu peserta aksi mengakui, aksi jalan kaki dari Kabupaten Rembang menuju Semarang merupakan pengalaman yang tidak akan terlupakan.

“Maklum baru pertama kali mengikuti aksi jalan kaki dengan jarak yang cukup jauh,” ujarnya.

Meskipun demikian, dia mengaku, ikhlas demi menolak keberadaan pabrik semen, karena dikhawatirkan menimbulkan berbagai dampak negatif, baik lingkungan maupun kehidupan warga.

Ia menuntut aktivitas pabrik semen di Rembang juga dihentikan, menyusul adanya putusan MA tersebut.

Koordinator JMPPK Pati Gun Retno mengatakan, aksi warga Rembang maupun Pati yang ikut serta jalan kaki sebagai bentuk perjuangan warga Pegunungan Kendeng yang prihatin atas rencana pembangunan pabrik semen.

“Tidak hanya di Rembang, pabrik semen juga dinilai mengancam Pegunungan Kendeng di Blora maupun Pati,” ujarnya.

Seharusnya, kata dia, semua pihak mematuhi hukum, demikian halnya perusahaan milik pemerintah seharusnya juga patuh hukum.

Apalagi, lanjut dia, di Kabupaten Rembang sudah ada putusan MA dan putusannya juga jelas. Jn16-ant

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...