PURWOKERTO, Jowonews.com – Realisasi pengadaan beras yang dilakukan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah, telah mencapai 90 persen dari prognosa tahun 2016 yang sebesar 80.000 ton setara beras.
“Hingga saat ini, kami telah menyerap sekitar 72.000 ton setara beras atau 90 persen dari prognosa tahun 2016,” kata Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Usaha Perum Bulog Subdivre Banyumas M. Priyono di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Sementara untuk stok beras yang tersimpan di gudang Bulog Banyumas, kata dia, diperkirakan masih mencukupi kebutuhan hingga bulan Januari 2017.
Ia mengaku optimistis prognosa sebesar 80.000 ton setara beras itu dapat tercapai hingga akhir tahun 2016.
“Kebetulan saat ini, sebagian daerah di wilayah kerja Bulog Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara telah memasuki masa panen MT II (Musim Tanam II),” katanya.
Kendati demikian, dia mengakui volume beras yang masuk ke gudang Bulog pada masa panen MT II tidak sebanyak saat panen MT I.
Dalam hal ini, kata dia, volume beras yang masuk ke gudang Bulog Banyumas hingga saat sekarang rata-rata 300 ton per hari.
“Saat masa panen MT I bisa mencapai di atas 500 ton per hari,” jelasnya.
Dia menduga penurunan tersebut disebabkan beras hasil panen MT II banyak yang dijual ke pasaran karena kualitasnya lebih bagus dibanding hasil panen MT I.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan lebih selektif saat membeli beras dari petani agar jangan sampai beras yang kualitasnya kurang bagus masuk ke gudang Bulog.
“Biasanya, beras hasil panen MT II kualitasnya bagus sehingga banyak yang dijual ke pasaran. Kami harus selektif dengan memilih beras kualitas bagus karena akan disimpan di gudang Bulog dalam jangka waktu yang cukup lama,” jelasnya. (jn03/ant)
