Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Relawan Yaris Bagikan Ucapan Imlek dan Cabuti Paku di Pohon

SALATIGA, Jowonews.com – Relawan Yaris (Yuliyanto-Haris), pasangan calon walikota dan wakil walikota Salatiga nomor urut 2 yang diusung oleh partai koalisi Hati Beriman membagikan kartu ucapan imlek kepada warga etnis tionghoa di pertokoan sepanjang jalan Jendral Sudirman Pasar Raya Salatiga. Aksi simpatik ini dilakukan pada tahun baru imlek 2568, Minggu (29/1/2017).

Yuliyanto, calon walikota Salatiga mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari sosialisasi dan ajakan warga entis Tionghoa yang tinggal di Salatiga untuk mencoblos Yaris pada Pilkada 15 Februari 2017 mendatang.

Seperti yang diketahui, Kota Salatiga meraih penghargaan kota paling toleran ke-2 se-Indonesia dibawah kepemimpinan Yaris (Yuliyanto-Haris) periode 2011-2016 lalu.

“Ya, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak warga etnis Tionghoa yang tinggal di Salatiga agar memilih Yaris. Semua warga yang tinggal di Salatiga tanpa membedakan suku, agama, dan ras, semua dikunjungi oleh relawan Yaris,” kata Yuliyanto.

Sebanyak 1.000 kartu imlek dan brosur profil Yaris dibagikan kepada warga etnis Tionghoa. Banyak dari warga etnis Tionghoa menyambut dengan baik saat menerima kartu imlek dari para relawan yang bertugas.

Pasangan calon walikota dan wakil walikota Salatiga, Yaris berkomitmen untuk menjaga kemajemukan yang ada di kota yang mendapat sebutan mini Indonesia ini, Salatiga kondusif.

Selain membagikan kartu, relawan Yaris juga menggelar aksi simpatik yaitu mencabuti paku di pohon sepanjang jalan Osamaliki. Heru Prasetyo, koordinator relawan Yaris mengatakan, aksi ini bertujuan untuk mengajak kepada masyarakat agar melestarikan tanaman dan lingkungan.

Diharapkan masyarakat tidak lagi sembarangan memasang spanduk dan iklan menggunakan paku di batang pohon yang sebenarnya dapat merusak pertumbuhan pohon.

“Kami mengajak kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian tanaman yang merupakan paru-paru kota dengan tidak memaku saat memasang spanduk atau iklan di pohon. Relawan Yaris juga berkomitmen saat memasang spanduk tidak dengan cara memaku pohon,” jelas Heru.

Dengan alat sederhana seperti tang, catut, dan linggis, paku-paku yang menancap, dicongkel dari pepohonan dan dikumpulkan. Paku-paku yang menancap di pohon diduga sudah berbulan-bulan bahkan mungkin sudah tahunan. (jn03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...