Kudus, Jowonews.com – Umat Tri Dharma di Kabupaten Kudus mulai bergotong royong melaksanakan ritual bersih-bersih seisi klenteng mulai dari Kham (rumah dewa), Kimsien (arca suci) sampai dengan mengayak abu.
Menurut Goei Tjwan Gie yang merupakan Ketua I Yayasan TITD Hok Hien Bio, di Kudus, Minggu (15/2), ritual bersih-bersih kelenteng setiap tahun selalu diadakan, tidak sekadar dibersihkan tapi memiliki makna mebuang hal-hal yang negatif dan menggantinya dengan hal yang baru yang positif.
“Kita mulai start pukul 05.00 WIB, supaya selesainya tidak sampai malam. Karena yang dibersihkan banyak sekali,” ujarnya.
Di antaranya, dari mulai kongco (dewa) sampai menggantikan pakaian yang dikenakan pada kongco tersebut.
Jumlah kongco yang dibersihkan mencapai puluhan dengan diawali ritual sembahyang untuk mengetahui apakah ritual tersebut diizinkan dewa atau tidak.
Jika para dewa tidak berkenan maka tidak akan dilakukan bersih-bersih.
Goei Tjwan Gie menerangkan kongco yang dibersihkan diantaranya Hok Tik Cing Sin (Dewa Bumi), Cow Su Kong (Dewa Obat), Erl Lang Sen (Pengawal), Su Go Kong (Dewa Kera), Dewi Kwan Im (Dewi welas asih) dan sebagainya.
Setiap lekuk rupang patung dewa dibersihkan para umat secara teliti menggunakan kuas dan kain basah untuk menghilangkan debu yang menempel, termasuk rupang Kongco Hok Tik Cing Sin dikenal sebagai Dewa Bumi yang beberapa waktu lalu dilakukan kirab Bwee Gee hari berterima kasih pada Dewa Bumi.
“Pelaksanaan kegiatan bersih-bersih kelenteng, dilakukan setelah dewa naik ke kahyangan, antara tanggal 24 bulan 12 Imlek hingga tanggal 4 bulan 1 Imlek mendatang, sebelum dewa kembali lagi dari kahyangan,” ujarnya.
Ditambahkan, pada saat dewa naik ke kahyangan, kata dia, para umat Tridharma mulai membersihkan rupangnya, termasuk bangunan kelenteng untuk menyambut kedatangan kembali mereka ke bumi setelah perayaan tahun baru Imlek.(JN04)
