SOLO, Jowonews.com – Para santri berkomitmen memperkuat posisi sebagai garda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui apel akbar yang akan dilaksanakan di Kota Solo pada Oktober 2018.
“Apel akbar santri ini rencananya akan dihadiri sekitar 20.000 santri baik dari Jawa Tengah maupun beberapa daerah di Indonesia,” kata Ketua Umum Rabitah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU), KH Abdul Ghofarrozin pada Konferensi Pers Apel Akbar Santri dan Pesantren Expo “Santri Mandiri Indonesia Hebat” di Solo, Minggu (9/9/2018).
Ia mengatakan rencananya apel akbar santri tersebut juga akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo. Selain apel akbar, dikatakannya, juga akan dilakukan santri ekspo dan liga santri nusantara. Untuk kegiatan akan dilaksanakan selama beberapa hari yakni pada 4-7 Oktober 2018.
“Pada prinsipnya kehadiran santri sangat penting untuk mengawal NKRI. Ini menjadi tema besar yang kami usung setiap tahun semenjak ada hari santri,” katanya.
Sementara itu, terkait dengan pesantren ekspo akan diisi oleh pesantren yang memiliki keunikan dan keunggulan.
“Pesantren ini bisa memamerkan produk UMKM yang dihasilkan, bisa juga yang mempunyai terobosan di bidang pendidikan. Dengan demikian, ilmu baru ini bisa dinikmati lebih banyak orang,” katanya.
Ia mengatakan kegiatan tersebut juga berperan sebagai mitra dalam mengembangkan ekonomi pesantren. Salah satu yang digagas oleh Presiden Jokowi adalah bank wakaf mikro.
“Saat ini jumlah bank wakaf mikro di seluruh Indonesia sebanyak 28, terbanyak ada di pesantren. Sebagian juga hasil kerja sama ritel antara pesantren dan toko modern,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen RMI NU Habib Soleh mengatakan kemitraan ekonomi yang melibatkan santri ini cukup banyak.
“Pihak lain juga ada kementerian atau lembaga yang punya program spesifik untuk kemandirian ekonomi pesantren. Nantinya pada acara tersebut juga dapat disaksikan penandatangan antara korporasi dengan enam pesantren,”katanya. (JWN3/Ant)
