Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Sebut ”Tergantung Pak Wali”, Hendi Tuding Kadinas Pasar Tak Profesional

SEMARANG, Jowonews.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menilai Kepala Dinas Pasar setempat tidak profesional menjalankan kinerja dalam menertibkan pedagang kaki lima “segitiga emas”.

“Saya dipilih masyarakat untuk menata Kota Semarang, tetapi pelaksana teknisnya adalah dinas. Kalau ada dinas bilang tergantung Pak Wali, buat apa dia jadi kepala dinas?,” katanya di Semarang, Jumat.

Pemerintah Kota Semarang berencana menata PKL di kawasan “segitiga emas”, yakni Jalan Pandanaran, Jalan Gajahmada, dan Jalan Pemuda sehingga mengharuskan para PKL di kawasan itu direlokasi.

Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Trijoto Sardjoko sebelumnya menyebutkan penataan PKL di kawasan “segitiga emas” itu “bolanya” berada di Wali Kota Semarang terkait surat keputusan titik lokasi PKL.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi itu, menjelaskan penataan PKL merupakan PR (pekerjaan rumah) yang sudah lama dan seluruh kepala dinas sudah diminta mengecek regulasi yang sudah tidak “update”.

“Saya sampaikan kepada kepala dinas, satuan kerja perangkat daerah (SKPD), coba cek yang namanya peraturan daerah atau peraturan wali kota yang sudah tidak ‘update’, tidak sesuai zaman,” katanya.

Ia mengakui kemungkinan ada regulasi daerah yang sudah tidak sesuai atau bertentangan dengan aturan di atasnya dan sudah diminta untuk melakukan perubahan sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat.

“Misalnya, izin menjadi lebih cepat. Itu sudah saya sampaikan sejak Februari lalu. Kalau sampai saat ini masih ada kepala dinas mengatakan, ‘Itu tergantung Pak Wali’, patut dipertanyakan,” katanya.

Kalau berbicara mengenai profesionalisme, kata dia, semestinya semua berjalan dengan baik karena mengikuti rel atau regulasi yang ada, disertai dengan kajian yang dilakukan masing-masing dinas.

“Kembali bicara profesionalisme, mestinya semua berjalan dengan mengikuti rel yang ada, kebijakan dari kami, dari saya. Teman-teman kaji, kalau sesuai aturan, laksanakan,” kata Hendi.

Berkaitan dengan penataan kawasan “segitiga emas”, kata dia, wilayah itu sekarang ini menjadi “magnet” atau ikon perdagangan Kota Semarang yang banyak dilalui, baik orang asli maupun luar Semarang.

“Kami ingin menata itu jadi lebih baik. Akan tetapi, tentu saja tidak kemudian menggusur PKL. Saya sudah bilang Dinas Pasar untuk menginventarisir lokasi-lokasi yang bisa dijadikan tempat relokasi.

Ia mencontohkan Jalan Depok, Jalan Wotgandul, dan berbagai jalan yang bukan ruas jalan protokol yang bisa dijadikan sebagai tempat merelokasi PKL di “segitiga emas” sehingga menjadi lebih rapi.

“Misalnya, Jalan Depok, Jalan Wotgandul, atau (jalan, red.) yang tidak di jalur protokol. Masukkan mereka (PKL, red.) di situ, siapkan fasilitas. Jadi, ‘segitiga emas’ lebih rapi dan nyaman,” katanya. Jn16-ant

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...