Jowonews

Logo Jowonews Brown

Situs Kominfo Diretas, Pemerintah Diminta Tingkatkan Keamanan Cyber

JAKARTA, Jowonews.com – Polemik pemblokiran Google dan Youtube terus berlanjut. Setelah web Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) diretas, kini giliran web Kemenkominfo yang mendapatkan serangan.

Sejak Selasa (14/6) malam, paling tidak web Kominfo tersebut mengalami serangan deface. Bahkan sampai saat ini masih tidak bisa diakses. Dua subdomain yang diserang tersebut adalah dumas.kominfo.go.id danwbs.kominfo.go.id. Dumas.kominfo.go.id merupakan situs pengaduan masyarakat sedangkan wbs merupakan situs untuk whistle blowing system.

Dalam keterangan persnya, Kamis (16/6) pakar keamanan cyber Pratama Persadha mengungkapkan bahwa kasus ini karena dua hal. Pertama karena kurang aware-nya para cendekia kita terhadap permasalahan cyber. Kedua, kurang aware-nya pemerintah terhadap segala perangkat yang dimiliki negara, dalam hal ini terkait keamanan cyber.

“Memang serangan deface semacam ini banyak terjadi, bahkan di luar negeri seperti Australia juga sering diserang. Tapi ini bukan menjadi pembenaran, malah seharusnya menjadi sinyal bagi pemerintah untuk menguatkan keamanan cyber, salah satunya web pemerintah,” jelasnya.

Menurut Pratama sendiri ada banyak kemungkinan pelakunya, yang pasti dari kelompok di tanah air.

“Serangan semacam ini biasanya dimulai dari celah di form input dan upload data. Celah ini ada di hampir sebagian besar web kita, bahkan milik perbankan yang seharusnya benar-benar aman,” terang Chairman lembaga riset keamanan cyber CISSReC (Communication and Information System Security Research Center).

Kominfo juga harus mengevaluasi kembali kinerja-kinerja organisasi bentukan kominfo yang seharusnya paling terdepan dalam keamaan informasi seperti ID-SIRTI, GOV-SIRT, dan direktorat keamaan informasi. Di sisi lain, didefacenya situs dibawah kominfo yang sampai saat ini dipandang sebagai standar terdepan dalam keamanan informasi, membuktikan masih rendahnya tingkat keamanan informasi pemerintah di Indonesia.

BACA JUGA  Dunia Pendidikan Harus Adopsi Teknologi Informasi di Era Digital

“Sebagai instansi acuan dalam keamanan informasi, kominfo harus segera berbenah diri, karena jika diliat dari kerawanan-kerawanannya, ada kemungkinan hacker akan menyerang subdomain-subdomain lain di bawah kominfo,” terangnya.

Jika dilihat dari situs-situs lain terlihat bahwa kominfo sendiri masih mempunyai kelemahan-kelamahan. Sebagai contoh subdomain https://tvdigital.kominfo.go.id masih menggunakan apache versi 2.2.15 yang bukan merupakan versi apache update. Subdomain lain misalkan, http://dittel.kominfo.go.id menggunakan wordpress versi 3.8.14 yang bukan merupakan wordpress terupdate, plugin yang digunakan pun bukan merupakan plugin terupdate. Halaman login admin (http://dittel.kominfo.go.id/wp-admin ) yang seharusnya difilter pun masih dapat diakses secara sembarang dari internet,” jelas Pratama.

Ditambahkan olehnya, pemerintah harus cukup serius terkait persoalan keamanan cyber, disamping menghadirkan regulasi yang mendorong konten positif di internet tanah air.

“Bila banyak pengguna internet Indonesia mengakses konten positif, tidak aka nada polemic seperti ini. Tapi lebih penting lagi, kita diingatkan betapa keamanan cyber infrastruktur pemerintah masih jauh dari yang diharapkan,” tegasnya. (jn03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...