SEMARANG,Jowonews.com -Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menegaskan penjualan saham jalan tol Semarang-Solo (SS) sudah atas persetujuan DPRD Jateng,”Sudah ada persetujuan Dewan,” tukanya.
Uang hasik penjualan saham senilai Rp780 miliar menurut Ganjar dimasukan ke SPJT sebagai holding untuk investasi seperti peternakan, logsitik dan lainnya yang menguntungkan
Lengkah menjualan saham jalan tol SS karena terus terdelusi atau mengalami penurunan setiap tahun.
”Daripada saham Pemprov Jateng setiap tahun terdelusi lebih baik dijual. Tapi kemu mempunyai opsi untuk bisa membeli kembali saham tersebut,” kata dia.
Namun, apa yang disampaikan Gubernur dibantah bawahannya sendiri, yaitu Dirut PT SPJT Krisdiyani Syamsi. Menurutnya, dirinya tidak pernah menyampaikan kalau penjualan saham tol SS sudah atas persetujuan DPRD.
“Saya tidak pernah menyatakan penjualan saham jalan tol sudah atas persetujuan DPRD. Tidak tahu siapa yang memelintir itu,”katanya saat memberikan klarifikasi kepda anggota komisi C dan Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi, Senin (7/9).
Krisdiyani mengungkapkan, bahwa dirinya selama ini hanya memberikan informasi informal kepada ketua dewan. Sehingga tidak pernah ada persetujuan resmi dari DPRD.
Karuan saja, apa yang disampaikan Krisdiyani itu menuding Gubernur Ganjar. Karena yang yang menyampaikan penjualan saham tol SS sudah atas persetujuan DPRD adalah Gubernur saat dikonfirmasi wartawan.
Sebagaimana diberitakan, penjualan 25% saham Jalan Tol Semarang-Solo (SS) milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng), kepada PT Astartel Nusantara dari Jakarta senilai Rp780 miliar mengundang polemik. KP2KKN menduga adanya konspirasi untuk memperoleh keuntungan pribadi dari pihak-pihak terkait.
Apalagi, Dirut PT SPJT juga melarang media mempublikasikan nilai penjualannyam(JN01)
