Jowonews

Logo Jowonews Brown

Subsidi Mudik Harus Dipikirkan

image

SEMARANG, Jowonews.com – Tiap tahun saat Lebaran pemerintah daerah dan pusat tak ketinggalan memberikan mudik gratis untuk masyarakat. Namun, mudik gratis bersifat terbatas dan hanya pada orang yang sempat mendaftar saja. Semeskinya, Pemerintah Daerah dan Provinsi mulai memikirkan subsidi kendaraan umum saat mudik.
Sekretaris Komisi D DPRD Jateng Jayus mengatakan, angka kecelakaan tertinggi tiap tahun didominasi oleh sepeda motor. Orang lebih senang mudik menggunakan sepeda motor lantaran lebih murah ketimbang harus berjubel dengan bus yang mahal. Tak dipungkiri, harga tiket bus pun ikut naik jelang Lebaran.
“Solusi dengan mengintensifkan angkutan masal dengan cara bantuan mudik gratis memang bagus. Tapi, subsidi untuk angkutan bis ekonomi atau bus murah sangat mungkin dilakukan, supaya masyarakat tidak pakai motor saat mudik. Kalau kereta api saja bisa disubsidi, kenapa bus tidak,” ungkap Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Jateng itu.
Diakui Jayus, hingga saat ini baru Kabupaten Karanganyar yang berani memberikan subsidi kepada bus umum untuk masyarakatnya.
“Jika Pemprov sendirian, pemudik yang hanya bisa ditanggung anggaran sekitar 10.000 orang saja. Padahal, jumlah pemudik tahun ini di Jateng diprediskikan mencapai 7 juta orang. Kedepan subsidi jangan hanya dialokasikan untuk mudik gratis. Tapi juga untuk bus ekonomi. Soalnya itu bisa mengangkut banyak orang,” tandas Jayus.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso menambahkan, tak hanya soal mudik gratis saja yang harus dipikirkan. Fasilitas pos mudik Lebaran dari Pemerintah juga sebaiknya dilengkapi dengan sarana edukasi keselamatan dalam berkendara.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Jateng Satriyo Hidayat mengatakan Pemprov Jateng tetap menyelenggarakan mudik gratis tahun ini. Khusus mudik dari Pemprov Jateng terdapat 48 bus sewa, ditambah 70 bus dari daerah se-Jateng, dan dari Bank Jateng 50 bus. Dengan demikian, total bus yang akan mengangkut pemudik mencapai 178 bus.
Tak hanya lewat bus, Pemprov juga menyediakan kendaraan melalui kereta api dalam dua rangkaian. Tiap rangkaian berisi 608 orang. Setidaknya, tahun ini akan ada 20.000 orang yang mengikuti program mudik gratis tersebut.
“Masing-masing bus kapasitasnya 52 orang, dan kita sewa busnya. Untuk kereta api kita tidak melayani pengangkutan sepeda motor. Karena kita tidak berharap ada sepeda motor masuk di Jateng. Caranya daftar di masing-masing kantor perwakilan Jateng di Jakarta. Jadi siapa yang mudik, mereka nanti juga sekalian balik. Kalau di sekitar Jabar, ya menyesuaikan,” jelas Satriyo.(JN01)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...