BANJARNEGARA, Jowonews.com – Fluktuasi suhu yang ekstrem dikhawatirkan memengaruhi produksi perikanan budi daya di Banjarnegara, kata Kabid Perikanan Dinas Pertanian dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Yosep Andi Urip Sugiarto.
“Fluktuasi suhu di wilayah ini dikhawatirkan bisa mengganggu produksi perikanan budi daya,” katanya di Banjarnegara, Kamis (26/10).
Pihaknya masih melakukan pemantauan dan pendataan pengaruh fluktuasi suhu terhadap produksi ikan di wilayah tersebut.
“Namun demikian, memasuki Oktober ini suhu relatif stabil sehingga kami berharap produksi akan terus menggeliat,” katanya.
Dia memberi contoh tentang fluktuasi suhu dimaksud. Saat suhu pada siang hari terasa sangat panas, sedangkan malam harinya dingin sekali.
Kondisi demikian, kata dia, dikhawatirkan menjadi kondisi lingkungan yang tidak ramah terhadap perikanan budi daya.
“Kalau fluktuasi suhunya ekstrem dikhawatirkan akan menjadi masalah, karena ikan rentan terhadap fluktuasi suhu yang drastis,” katanya.
Meski demikian, pemerintah kabupaten terus melakukan berbagai upaya guna meningkatkan produksi perikanan budi daya di wilayah tersebut.
“Pada saat ini kegiatan pembenihan tengah berjalan,” katanya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2017 juga mengalokasikan bantuan untuk pengembangan budi daya perikanan di Banjarnegara.
Bantuan tersebut untuk pengembangan minapadi seluas 45 hektare, yang dibagi dalam sembilan paket.
Selain itu, bantuan juga untuk pengembangan budi daya ikan dengan teknologi bioflok, paket pakan mandiri, serta paket bantuan sarana produksi.(jwn4/ant)
