Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Sulami Manusia Kayu Optimistis Dirinya Sembuh

SOLO, Jowonews.com– Mata Sulami (35) “Manusia Kayu” tampak berbinar. Senyumnya kerap tersungging saat berbincang dengan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP yang datang menjenguk di bangsal Mawar 1 nomor 3 RSUD Dr Moewardi Surakarta, Rabu (25/1) malam.

Dengan suara lirih dan sedikit terbata-bata, gadis asal RT 31/RW 11 Dukuh Selorejo, Desa Mojokerto, Kecamatan Kedawung, Sragen yang telah 13 tahun merasakan tubuhnya kaku tersebut sangat menginginkan kesembuhan dan bisa beraktivitas seperti orang normal lainnya. Oleh dokter, dia didiagnosis menderita ankylosing spondylitis atau rematik sistemik.

Akibat penyakit langka yang dideritanya selama belasan tahun, tubuh perempuan yang lahir kembar itu hanya terbaring kaku tanpa bisa bergerak. Untuk aktivitas sehari-hari dia selalu dibantu orang lain. Saudara kembarnya, Poinem (35) juga mengalami sakit yang sama dan telah meninggal dunia tiga tahun lalu.

“Saya sudah 13 tahun sakit seperti ini. Selama ini saya dirawat oleh nenek saya karena orangtua sudah tidak ada. Saudara kembar saya juga mengalami sakit seperti ini tapi sudah meninggal,” ucap Sulami.

Hampir semua persendian di tubuh Sulami mengalami kekakuan. Hanya persendian pada pergelangan tangan dan kaki yang bisa berfungsi. Namun kondisi tersebut tidak menciutkan semangat Sulami untuk sembuh, anak kedua dari empat bersaudara itu optimistis bisa sembuh karena mendapatkan penanganan yang baik dan optimal dari tim medis.

“Saya ingin sembuh dan bisa berjalan sendiri, sehingga tidak lagi merepotkan orang lain. Saya memang bisa berdiri tapi harus pakai penyangga. Tapi itu juga sangat sulit,” tuturnya.

Sulami dijemput mobil ambulans Puskesmas Kedawung di rumahnya pada Selasa (24/1) kemudian dibawa ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Sehari berikutnya, perempuan berhijab itu dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo agar mendapatkan penanganan lebih intensif dari tim medis yang terdiri dari beberapa dokter spesialis.

Selama mendapat perawatan medis di rumah sakit, gadis berkulit putih itu tidak dikenai biaya alias gratis karena menggunakan Kartu Indonesia Sehat. Seluruh biaya akan ditanggung oleh pemerintah. Apalagi kondisi ekonomi keluarga Sulami tidak mampu karena selama ini hanya bergantung pada sang kakak sebagai tulang punggung keluarga, yang sehari-hari berjualan sayuran.

Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo yang menyempatkan diri menjenguk Sulami di sela-sela kunjungan kerjanya di Surakarta mengatakan, dalam kasus penyakit yang dialami Sulami, ada dua hal yang perlu mendapat perhatian semua pihak. Yakni terkait kemanusiaan sebab berasal dari keluarga tidak mampu sehingga harus dibantu, serta penanganan di bidang medis karena jenis penyakit Sulami termasuk langka.

“Pemprov tentu akan bantu ini. Kami akan coba cover dengan segala fasilitas yang ada. Kami juga berupaya membantu, apalagi keluarganya tidak mampu. Ini juga jadi tantangan dunia kesehatan bahkan sudah jadi viral di dunia. Kalau bisa di dunia luar juga bisa datang ke sini bagi yang punya keahlian untuk membantu,” katanya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, imbuh Ganjar, menargetkan setidaknya Sulami bisa duduk dan kaki bisa ditekuk. Selanjutnya, baru penanganan untuk memperbaiki tulang belakang. Jika dibutuhkan pakar-pakar medis kelas dunia, pihaknya siap meminta Kementerian Kesehatan untuk turut membantu mengatasinya.

“Kita berikhtiar seoptimal mungkin, harapannya sampai sembuh, tapi gusti Allah yang menentukan,” imbuh gubernur.

Ia juga mengapresiasi semua pihak yang telah bergerak cepat, baik Dinas Sosial maupun Tenaga Kerja Sukarela Kesehatan (TKSK) Kabupaten Sragen, yang telah membawa Sulami ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

“Saya mendapat informasi Sulami lewat twitter, kemudian langsung saya perintahkan Dinas Sosial untuk menjemput. Dan saya terima kasih pada TKSK Sragen yang ketika ditelpon langsung bekerja menjemput,” pungkas Ganjar.

Ketua tim dokter yang menangani Sulami, dr Arif Nurrudin SpPD mengatakan, pasien sudah ditangani dengan baik. Selain memberikan dorongan psikologi agar memiliki semangat untuk sembuh, semua fasilitas yang dibutuhkan juga sudah tersedia di rumah sakit milik Pemprov Jateng ini. (jn03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...