Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Tagana: Banjir di Banyumas Berangsur Surut

BANYUMAS, Jowonews.com – Banjir yang melanda empat desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berangsur surut, kata Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas Heriana Ady Chandra.

“Berdasarkan pantauan kami, banjir yang terjadi pada Kamis (17/11) malam melanda Desa Prembun, Gebangsari, dan Buniayu, Kecamatan Tambak, serta Desa Kuntili, Kecamatan Sumpiuh. Namun yang terparah di Desa Prembun dan Gebangsari karena genangan air tertinggi di beberapa titik mencapai 2 meter,” katanya kepada Antara di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Oleh karena itu, kata dia, tim “search and rescue (SAR)” gabungan yang terdiri atas personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Komando Rayon Militer (Koramil) Tambak, Tagana Banyumas, Pramuka Peduli, Jakarta Rescue, Relawan Mahameru, dan masyarakat setempat mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir.

Ia mengatakan berdasarkan data, jumlah pengungsi di Desa Prembun sebanyak 13 jiwa terdiri atas tiga balita dan 10 orang dewasa.

Menurut dia, 13 pengungsi di Prembun dievakuasi ke gedung Sekolah Dasar Negeri Prembun karena balai desa setempat turut terendam banjir.

“Kemungkinan pagi ini mereka telah pulang ke rumah masing-masing karena sejak pukul 03.00 WIB, genangan air mulai surut,” katanya.

Sementara pengungsi di Desa Gebangsari, lanjut dia, tercatat sebanyak 148 jiwa yang terdiri atas 33 laki-laki dewasa, 47 perempuan dewasa, 26 anak laki-laki, dan 42 anak perempuan.

Menurut dia, pengungsi di Gebangsari dievakuasi ke balai desa setempat dan gedung pendidikan anak usia dini (PAUD).

“Kemungkinan pagi ini masih ada yang berada di dua tempat pengungsian itu karena dari 80 pengungsi dewasa, tercatat sebanyak 15 manula yang terdiri atas lima laki-laki dan 10 perempuan,” katanya.

Seperti diwartakan, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas terjadi akibat hujan lebat sejak Kamis (17/11), pukul 14.00 WIB.

Bahkan, seorang warga Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Silan (32), ditemukan meninggal dunia akibat terseret arus Sungai Manggis yang meluap ke jalan.

Peristiwa nahas itu terjadi saat korban menjemput anaknya, Susilowati (15) yang baru pulang praktik kerja lapangan (PKL) pada pukul 20.30 WIB.

Susilowati dapat menyelamatkan diri karena berpegangan pada pohon di tepi jalan, sedangkan Silan terseret arus hingga akhirnya hilang.

Jasad Silan ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi kejadian pada pukul 23.30 WIB. (jn03/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...