Jowonews

Bisa Hemat APD, Pemkot Semarang Sediakan Bilik Uji Swab COVID-19

SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Kota Semarang mengaplikasikan bilik uji usap COVID-19 atau swab booth sebagai upaya memberikan perlindungan lebih kepada tenaga medis agar terhindar dari penularan virus tersebut. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Rabu mengatakan bilik ini mampu menekan penggunaan APD oleh tenaga medis saat mengambil sampel usapan dari pasien. “Bilik ini bisa menghemat waktu pengambilan sampel serta mengurangi limbah medis,” katanya. Pada tahap awal, kata dia, bilik ini akan ditempatkan di Kantor Diklat Kota Semarang yang saat ini digunakan sebagai tempat karantina pasien COVID-19. Alat ini, lanjut dia, membantu tenaga medis untuk melakukan pengambilan sampel usap di tempat terbuka. Ia menambahkan terobosan ini penting di saat Pemerintah Kota Semarang menggencarkan tes cepat COVID-19. Sementara itu, Direktur Utama RSUD Wongsonegoro Semarang Susi Herawati menilai bilik uji usap ini akan meningkatkan upaya penanganan COVID-19 menjadi lebih baik. Keterbatasan APD untuk tenaga medis, lanjut dia, menjadi salah satu latar belakang dalam menginisiasi terobosan ini. “Dengan bilik ini petugas tidak memerlukan APD karena proses pengambilan sampel usap terlindungi dengan bilik ini,” katanya. (jwn5/ant)

Menperin Pastikan APD Buatan RI Siap Diekspor

JAKARTA, Jowonews.com – Berdasarkan data yang disusun Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa terjadi surplus produksi Alat Pelindung Diri (APD) untuk penanggulangan penyebaran COVID-19 yang diproduksi industri dalam negeri hingga Desember 2020. “Untuk itu, pemerintah bersiap untuk turut berkontribusi memenuhi kebutuhan APD di dunia, dengan tetap mengutamakan kebutuhan di dalam negeri,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat web seminar bertajuk ‘APD Indonesia Siap Melindungi Tenaga Medis Seluruh Dunia’, Selasa. Data yang disusun kedua kementerian menunjukkan bahwa terjadi surplus produksi sampai dengan Desember 2020 sebesar 1,96 miliar potong untuk masker bedah, 377,7 juta potong masker kain, 13,2 juta potong pakaian bedah (gown/surgical gown), dan 356,6 juta potong pakaian pelindung medis (coverall). Namun untuk produk masker N95 masih mengalami defisit 5,4 juta potong karena saat ini hanya terdapat satu produsen dengan kapasitas 250 ribu potong per bulan. Menperin memaparkan APD yang diproduksi industri dalam negeri telah memenuhi persyaratan medis menurut standar WHO, bahkan beberapa produk dalam negeri telah lulus uji ISO 16604 standar level tertinggi WHO (premium grade) yang diujikan di lembaga uji AS dan Taiwan sehingga dapat aman digunakan oleh tenaga medis di seluruh dunia. “Oversupply ini perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan yang tepat agar potensi ekspor yang sangat besar karena kebutuhan dunia yang semakin meningkat dapat menjadi trigger agar industri dalam negeri dapat bertahan sekaligus tetap berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi,” ujar Menperin. Oleh karena itu, lanjut dia, saat ini pemerintah akan mengatur ekspor APD dengan melakukan revisi peraturan menteri perdagangan terkait larangan ekspor untuk merelaksasi ekspor APD dan masker tentunya dengan mempertimbangkan terlebih dahulu pemenuhan pasokan untuk kebutuhan dalam negeri. (jwn5/ant)

Perusahaan Kosmetik Sumbang APD Tahan Air Alternatif Hazmat

SEMARANG, Jowonews.com – Perusahaan produsen kosmetika PT Muntira Kosmeditama memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) berupa baju pelindung tahan air sebagai alternatif pengganti hazmat bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) dan puskesmas di sejumlah kabupaten/ kota. Pemilik Muntira Kosmeditama Renni Yuniati saat menyerahkan bantuan untuk RSND Semarang, Senin, mengatakan baju pelindung ini memiliki fungsi yang mirip dengan hazmat. Menurut dia, baju pelindung tahan air ini bisa dicuci dan bisa dipakai kembali. “Berbeda dengan hazmat yang hanya sekali pakai. Tapi juga berfungsi untuk melindungi tenaga medis dari ancaman penyebaran COVID-19,” katanya. Menurut dia, APD ini diberikan kepada tenaga medis di fasilitas kesehatan yang tidak bersinggungan langsung dengan penanganan COVID-19, namun tetap berisiko tinggi karena menjadi garda terdepan sebagai rujukan masyarakat yang sakit. “Sebagai antisipasi yang kemungkinan berinteraksi dengan orang tanpa gejala (OTG), agar tidak was-was,” kata pemilik perusahaan yang berbasis di Kabupaten Kudus tersebut. Ia mengatakan sudah 600 APD yang disalurkan untuk rumah sakit serta puskesmas yang tersebar di wilayah Kabupaten Jepara, Kudus, dan Kota Semarang. Ia mengharapkan bantuan ini bisa bermanfaat dan meningkatkan kepercayaan diri para tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan. Sementara itu, Direktur Utama RSND Semarang Sutopo Patriajati meski bukan rumah sakit rujukan utama bagi COVID-19, rumah sakit milik Universitas Diponegoro Semarang ini tetap menerapkan protokol kesehatan dalam melayani pasien. RSND sendiri, kata dia, memiliki laboratorium untuk mendukung pemeriksaan swab test yang merupakan bagian dari jaringan nasional. “Petugas kesehatan kami tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan dalam memberi pelayanan bagi masyarakat yang berobat,” katanya. (jwn5/ant)

Polda Jateng Bersama Kodim Batang Bagikan APD dan Sembako pada Masyarakat Relawan Indonesia

BATANG, Jowonews.com – Kepolisian Daerah Jawa Tengah bersama Kepolisian Resor Batang dan Komando Distrik Militer 0736/Batang membagikan puluhan alat pelindung diri, paket sembako, dan bingkisan pada masyarakat relawan Indonesia (MRI) di Kecamatan Tulis, Jumat siang. Direktur Reserse dan Narkoba Polda Jateng Kombes Pol. Ignatius Agung Prasetyo di Batang, Jumat, mengatakan kegiatan itu wujud kepedulian Polri dan TNI terhadap para relawan yang merupakan garda terdepan dalam penanganan pandemi COVID-19. “Pemberian APD dan sembako bertujuan untuk kepentingan masyarakat dalam membantu tugas penanganan COVID-19. Harapannya, melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan, kesejahteraan, mentalitas, serta soliditas bagi personel,” katanya. Demikian pula, kata dia, para relawan harus tetap berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan selalu menjaga kesehatan diri di tengah pandemi COVID-19. Kepala Polres Batang AKBP Abdul Waras mengatakan pembagian APD, sembako, dan bingkisan oleh polres dan kodim itu bentuk dukungan kepada para relawan yang telah membantu pihak medis untuk menguburkan jenazah sesuai protokol kesehatan. “Kami berharap bantuan APD ini bisa memberikan semangat pada para relawan di tengah pandemi COVID-19 saat mengabdikan diri secara sukarela untuk menguburkan jenazah yang terindikasi maupun korban virus corona,” katanya. Komandan Kodim 0736/Batang Letkol Kaveleri Henry R.J. Napitupulu mengatakan TNI akan mendukung kegiatan yang digelar Polri untuk memberikan semangat kepada relawan dalam bertugas. “Kami minta para relawan dalam bertugas bisa menjaga kesehatannya di tengah wabah pandemi virus corona,” katanya. (jwn5/ant)

Kebutuhan APD di Magelang Diklaim Masih Cukup

MAGELANG, Jowonews.com – Kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk penanganan pasien COVID-19 bagi paramedis di puskesmas di Kabupaten Magelang masih mencukupi, kata Koordinator Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang Edy Susanto. “Bahkan masih ada persediaan yang belum didistribusikan karena belum ada permintaan,” kata dia Magelang, Minggu. Ia menyebutkan masih ada sekitar 800 APD tersimpan di gudang logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). “Sejauh ini persediaan APD aman. Baik untuk petugas pemakaman maupun paramedis. Bahkan, kami juga membantu APD untuk rumah sakit di Kota Magelang, seperti RSUD Tidar, RST Soejono, dan RSJ Soerojo, karena banyak juga warga Kabupaten Magelang dirawat di sana,” katanya. Edy yang juga Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang itu, menuturkan dari sejumlah persediaan APD tersebut, beberapa di antaranya berasal dari bantuan masyarakat maupun lembaga dan instansi. Bantuan tersebut, antara lain dari CSR PT Ciomas Adi Satwa Magelang, Dinas Peterikan, PT Sidoagung Farm, Bagian Umum Setkab Magelang, PT Samator, PT Petrogas Prima Servis, PT New Armada dan PSMTI, Alumni SMA Negeri 1 Magelang, CV Barokah Merapi, Karoseri Tri Sakti Magelang, dan lainnya. “Mereka ada yang membantu APD, seperti baju hazmat, kacamata kesehatan, ‘helm safety’, APD Waterprof, ‘shoes cover’, disinfektan dan lainnya. Bahkan ada juga yang membantu telur dan logistik pangan lainnya,” katanya. Perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Magelang hingga Minggu, pukul 15.00 WIB jumlah orang dalam pemantauan (OPD) 79 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 21 orang. “PDP 21 orang ini, sebenarnya ada satu pulang dan satu baru. Untuk yang pulang karena kondisi membaik dari Kecamatan Candimulyo, sedangkan PDP baru dari Kecamatan Mertoyudan,” kata Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi. Dia mengatakan PDP membaik dan dinyatakan sembuh terus bertambah. Kini ada 98 orang atau ada tambahan satu orang sembuh dari Kecamatan Candimulyo. “Untuk korban meninggal sebanyak 20 orang, terdiri atas 18 orang PDP dan dua terkonfirmasi positif COVID-19. Pasien terkonfirmasi positif yang dirawat 19 orang. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit, yaitu di RSUD Tidar, RST, RSJ Soerojo, dan RSUD Muntilan,” katanya. Ia menyampaikan imbauan Bupati Magelang Zaenal Arifin agar warga menerapkan disiplin pribadi dan secara bersama-sama di lingkungan masing-masing. “Baik disiplin soal bekerja, belajar dan beribadah di rumah, memakai masker saat keluar rumah, menunda mudik, jaga jarak, sering mencuci tangan pakai sabun, konsumsi makanan bergizi, olah raga yang cukup dan minum vitamin serta menjaga daya tahan tubuh,” katanya.(jwn5/ant)

BRI Sumbang APD untuk RSUD Temanggung

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung ikut peduli penanggulangan penyebaran virus corona (COVID-19) dengan membantu alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung. Bantuan diserahkan Pimpinan Cabang BRI Temanggung L. Yetty Indrianingrum diterima oleh Sekda Pemkab Temanggung Agung Prabowo di Posko Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Temanggung di Pendopo Pengayoman Temanggung, Rabu. Bantuan yang diserahkan berupa 75 baju pelindung diri (cover all), 25 boks masker medis, dan 75 sepatu boot. Yetty menyampaikan sebelumnya pihaknya telah berkoordinasi dengan RSUD Temanggung, kebutuhan apa saja yang diperlukan para medis dalam menenganai pasien COVID-19. “Kami sebelumnya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit, mudah-mudahan bantuan ini dapat bermanfaat dalam penanganan kasus COVID-19,” katanya. Ia menyampaikan semakin banyaknya masyarakat yang terpapar virus Corona mendorong PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR) BRI Peduli ikut serta menanggulangi penyebaran virustersebut. Dalam penanggulangan penyebaran COVID-19, sebelumnya BRI Temanggung juga memberikan bantuan 17 wastafel portabel ke Polres Temanggung dan juga 17 wastafel portabel ke Kodim Temanggung. Selain itu juga membagikan ribuan masker kepada para pedagang dan pengunjung di sejumlah pasar tradisional di Temanggung. Sekda Pemkab Temanggung Agung Prabowo menyampaikan terima kasih atas bantuan APD yang diberikan BRI Temanggung. “Masker medis sangat diperlukan di RSUD begitu juga baju APD, kami menyampaikan terima kasih bisa membantu pemerintah daerah, khususnya RSUD Temanggung dalam rangka menangani COVID-19,” katanya. (jwn5/ant)

Ketua MPR Kirim Ribuan APD ke 79 Rumah Sakit di Indonesia

JAKARTA, Jowonews.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Relawan 4 Pilar, Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) dan PT Binabakti Niaga Perkasa mengirimkan ribuan berbagai bantuan alat kesehatan seperti APD, thermo gun, masker media N95 dan masker kain kepada 79 rumah sakit di berbagai wilayah Indonesia. Pengiriman bantuan dilakukan sejak Senin (27/4) ke 79 Rumah Sakit di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh 3 RS, Bali 6 RS, Jakarta 20 RS, Jawa Barat 14, Jawa Tengah 9 RS, Kalimantan Barat 3 RS, Kalimantan Selatan 6 RS, Lampung 3 RS, NTB 3 RS, NTT 5 RS, Riau 1 RS, Sulawesi Selatan 3 RS hingga Sulawesi Utara 3 RS. “Tidak hanya dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia yang kekurangan APD maupun penunjang kesehatan, rumah sakit di berbagai belahan negara dunia lainnya. Ratusan tenaga medis meninggal akibat COVID-19 di dunia dan puluhan ribu tenaga medis yang terinfeksi. Salah satu penyebabnya lantaran keterbatasan APD,” kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Selasa. Karena itu menurut dia, diperlukan langkah untuk menyelamatkan para dokter dan tenaga kesehatan, yang sedang berjuang di garis terdepan melawan COVID-19. Dia juga mengingatkan kepada pasien yang berobat ke rumah sakit agar tidak berbohong atau menutupi riwayat perjalanan maupun daftar kontak selama beberapa hari terakhir termasuk tidak menutupi gejala yang dirasakan maupun berbagai hal lainnya yang ditanyakan dokter maupun tenaga kesehatan. “Tidak sedikit dari dokter dan tenaga kesehatan yang juga terinfeksi COVID-19 karena kecerobohan pasien yang tidak jujur saat ditanya. Penting untuk disadari semua orang bahwa menghadapi pandemik COVID-19 membutuhkan kerja sama, kejujuran pasien bukan hanya akan menyelamatkan dokter dan tenaga kesehatan, melainkan juga menyelamatkan manusia lainnya,” ujarnya. Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila itu juga mendorong pemerintah untuk lebih menggencarkan test swab sehingga tidak hanya sekadar rapid test yang hanya mendeteksi adanya antibodi di tubuh seseorang. Dia mengutip data worldometer bahwa tingkat swab di Indonesia terbilang rendah yaitu hanya 75.157, dengan tingkat kasus postif mencapai 9.096 dan kasus meninggal hingga 765. “India bisa melakukan test swab warganya hingga 665.819, Rusia bahkan hingga 3.019.234. Kita masih kalah dengan Singapura yang melakukan test swab terhadap 121.774 warga maupun Vietnam yang melakukan test terhadap 212.965 warga,” katanya. Dia menilai semakin besar test swab yang dilakukan akan semakin memudahkan kerja dokter dan tenaga kesehatan, sekaligus menunjukan keseriusan pemerintah dalam menangani COVID-19. (jwn5/ant)

Doni Monardo: Daerah Atur Distribusi APD

JAKARTA, Jowonews.com – Pemerintah melalui Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta daerah mengatur pola distribusi alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis dengan baik. “Kami harap gugus tugas daerah setiap ada pengiriman ke daerah tolong dirancang yang baik RS mana yang mendapat prioritas,” ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin. Pernyataan Doni disampaikan menyoal masih adanya sejumlah rumah sakit yang mengeluhkan kekurangan APD bagi tenaga medisnya. Doni mengatakan pengiriman APD dilakukan oleh TNI Angkatan Udara menggunakan pesawat ke seluruh daerah. Dia meminta media untuk mengawal setelah APD diserahkan ke daerah, agar distribusinya tepat sasaran ke RS yang ditunjuk. “Intinya kita harus lindungi dokter agar terhindar dari musibah. Mereka harus mendapatkan APD premium dengan standar WHO,” ujar Doni. Berkaitan adanya inisiatif masyarakat memproduksi APD yang tidak berstandar WHO, Doni menyampaikan pemerintah tidak melarang. Pemerintah, kata dia, mengapresiasi semangat masyarakat tersebut, namun dia menekankan untuk dokter dan perawat tetap harus diberikan APD terbaik berstandar WHO. “Untuk dokter dan perawat kami tetap kasih yang terbaik yaitu APD berstandar WHO. Di luar berstandar WHO dapat diberikan kepada selain dokter dan perawat dan mereka yang di garis terdepan,” ujar Doni. (jwn5/ant)