Jowonews

Pembatik Disabilitas Solo Membuat Batik Bermotif ASEAN Paragames

Pembatik Disabilitas Solo Membuat Batik Bermotif ASEAN Paragames

Pengrajin batik disabilitas bisu tuli dari Solo, Dian Primadyka, membuat batik motif ASEAN Paragames sejak seminggu lalu. Batik buatan pengrajin Batik Toeli Laweyan ini cukup menarik. Motif batik menampilkan logo ASEAN Paragames, Rajamala yang berdiri dari dalam Stadion Manahan Solo. Dian membatik pada kain burukuan 2 x 1,15 meter. Proses membatik telah dilakukan sejak seminggu lalu. Untuk saat ini yang dibuat baru satu motif saja. Pemilik Batik Toeli Laweyan, Muhammad Taufan Wicaksono mengatakan, pengerjaan batik ASEAN Paragames dikerjakan cukup detail selama lebih dari 13 hari. “Pada gambar Stadion Manahan terdapat batik motif parang seperti aslinya,” kata Taufan, dikuti dari joglosemarnews.com, Jumat (29/7/2022). Taufan mengungkapkan, pihaknya akan membuat kreasi motif lain yang nantinya dapat dikombinasikan dengan cabang olahraga lain. Bisa jadi sepak bola atau cabang olah raga lainnya. “Pada nantinya batik ini kita perjualbelikan. Kalau ada warga Solo atau wisatawan luar kota yang menginginkan batik ASEAN Paragames bisa memesan,” tutur Taufan. Untuk meningkatkan promosi, Taufan juga berencana memperlihatan batuk yang dibuat para penyandang disabilititas ini kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming. Ia berharap karya-karya penyandang disabilitas mendapatkan apresiasi yang lebih luas. “Kalau ketemu sih enggak, paling coba kita kontak saja lewat media sosial Instagram. Jika Pemerintah Solo melihat batik Asean Paragames ini dibuat penyandang disabilitas. Agar orang-orang disabilitas di Batik Toeli juga bisa dikenal luas masyarakat Solo,” pungkasnya.

Logo ASEAN Para Games Dihiasi Aksen Khas Jawa

Logo ASEAN Para Games Dihiasi Aksen Khas Jawa

SURAKARTA – Logo ASEAN Para Games 2022 resmi diperkenalkan jelang penyelenggaraan ajang olah raga itu pada 30 Juli s.d. 6 Agustus 2022 mendatang di Jawa Tengah. Dalam Logo ASEAN Para Games tersebut terdapat sejumlah aksen khas Jawa seperti gunungan wayang, keris dan font yang mirip dengan aksara hancaraka. Ketua panitia pelaksana ASEAN Para Games (INASPOC), Gibran Rakabuming Raka, menjelaskan logo tersebut menggambarkan berbagai kombinasi segala aspek yang mewakili semanga perjuangan. Hal ini juga untuk menggambarkan kekuatan atlet-atlet penyandang disabilitas. “Misalnya peletakan keris dalam logo tersebut sebagai perlambang tepat bagi kewibawaan para atlet pralimpiade di dunia khususnya ASEAN Para Games 2022. ASEAN Para Games, lanjutnya, menggambarkan peranan aktif, keseimbangan, pengharapan serta tekad bulat untuk senantiasa tumbuh lebih baik pada setiap babaknya. “Seperti pohon yang terus bertumbuh dan bermanfaat, menjadi harapan yang dapat membawa dampak positif bagi kehidupan, bahkan setelah dunia menghadapi Covid-19 selama dua tahun terakhir,” kata Gibran. ASEAN Para Games akan diiuti dari 11 negara, terdiri dari 1.648 atlet dan 661 offisial. Pada nantinya mereka akan bertanding dalam 14 cabang olahraga, yaitu blind judo, para badminton, para table tennis, para chess, para archery, para atletik, boccia, para powerlifting, para swimming, wheelchair tennis, wheelchair basketball, goalball, CP football, dan sitting volleyball. Selain Surakarta, ASEAN Para Games 2022 juga akan menggunakan beberapa arena di Kota Semarang, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar.