Jowonews

Bank Jateng Luncurkan Buku Ensiklopedia Jawa Tengah

Bank Jateng

SEMARANG – Bank Jateng baru-baru ini meluncurkan Ensiklopedia Jawa Tengah: Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Buku tersebut berisi laporan kinerja yang dilakukan oleh Bank Jateng yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jateng selama kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo. Peluncuran ensiklopedia tersebut dilakukan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Bank Jateng yang diwakili oleh Irianto Harko Saputro, Direktur Bisnis Dana, Jasa, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Irianto mengungkapkan bahwa kolaborasi antara Bank Jateng dengan Pemprov Jateng selama sepuluh tahun terakhir memiliki agenda penting yaitu sinergi dalam meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM di Jawa Tengah. Menurut Irianto, Bank Jateng percaya bahwa UMKM berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Jateng dan nasional secara keseluruhan. Karena itu, Bank Jateng selalu memberikan dukungan kepada UMKM melalui penyaluran pembiayaan, penyelenggaraan pelatihan, dan pendampingan ekspor. Bank Jateng juga memiliki Unit Layanan Mikro yang khusus melayani para pelaku UMKM. “UMKM dipilih dan dilatih, serta diberikan pembiayaan dari awalnya nasabah program Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga menjadi nasabah kredit komersial dan terus meningkat hingga ke kredit ekspor,” ujarnya dalam unjuk wicara atau talkshow Ngopi Ngapak yang merupakan bagian dari rangkaian acara Bursa KUKM. Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapresiasi Bank Jateng yang turut berpartisipasi dalam pengembangan UMKM. Menurut Ganjar, dari hasil evaluasi terhadap para pelaku UMKM Jateng, salah satu kebutuhan yang paling mendas. Foto dok. Antara Jateng

Bagus, Kredit Macet di Bank Jateng Cabang Sukoharjo Masih Rendah

Kredit Macet Bank Jateng

SUKOHARJO – Komisi C DPRD Provinsi Jateng mengapresiasi hasil kinerja operasional yang telah dicapai Bank Jateng Cabang Sukoharjo. Pasalnya, bank itu masih mampu memenuhi target usai badai pandemi yang menyerang hampir keseluruhan sektor, terutama perbankan. Dalam rangka monitoring pengelolaan dan pencapaian kinerja Bank Jateng Sukoharjo, baru-baru ini, Wakil Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jateng Sriyanto Saputro memberikan apresiasi terhadap kinerja keuangannya yang masih stabil dan berkurangnya kredit macet. “Sangat bersyukur sekali. Tadi, dipaparkan sudah sangat baik. Capaian NPL (non-performing loans/ kredit macet)-nya 0,31 persen. Hal itu saya kira merupakan prestasi yang sangat luar biasa, layak diberikan apresiasi,” katanya. Tak hanya itu, dari diskusi bersama jajaran Bank Jateng Cabang Sukoharjo, Sriyanto juga menilai secara umum nilai Dana Pihak Ketiga (DPK) masih cukup tinggi. Dengan kata lain, kesehatan Bank Jateng juga sangat baik. “Tadi sudah dipaparkan juga, secara umum saja tadi kami lihat DPK-nya juga sangat tinggi. Artinya, kesehatan bank juga lumayan bagus. Secara umum sudah sangat bagus,” imbuh Politikus Partai Gerindra itu. Meski demikian, Komisi C menghimbau Bank Jateng untuk tetap memperhatikan kearifan lokal, mengingat di setiap daerah memiliki kelebihan yang berbeda-beda. Dari situ, potensi-potensi tetap harus dikejar untuk dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Ke depan, mungkin di sini lebih memperhatikan lagi kearifan lokal daerah. Hal ini untuk apa? Untuk menggali potensi-potensi di masing-masing sektor. Dengan begitu, kemungkinan untuk dapat menghasilkan pendapatan bisa lebih banyak lagi. Harapan kami, kinerja yang sudah baik ini terus dipertahankan dan perlu ditingkatkan,” tandasnya.

Bank Jateng Perlu Optimalkan Penyaluran Kredit

Bank Jateng

KARANGANYAR – Bank Jateng Cabang Karanganyar berupaya meningkatkan penyaluran kredit usai masa pandemi yang berangsur-angsur pulih. Pimpinan Bank Jateng Cabang Karanganyar Sigit Nurbiyanto mengaku optimistis dapat mencapai target. “Sampai sekarang di Karanganyar sudah ada progress yang cukup baik. Meskipun lumayan sulit usai masa pandemi kemarin. Namun upaya-upaya tetap kita jalankan untuk mencapai target yang semaksimal mungkin,” katanya saat berdiskusi bersama jajaran Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah, Rabu (1/3/2023), membahas perkembangan dan pengelolaan Bank Jateng tersebut. Data dari Bank Jateng Cabang Karanganyar menyebutkan, kinerja kredit konsumtif dari rencana akhir tahun 2022 senilai 383.149.042 mengalami pencapaian 100% dengan pertumbuhan tahun per tahun (YoY)  pada Januari 2,7% dengan nilai Rp 393.772.272. Sementara untuk kredit produktif, rencana akhir tahun senilai 123.497.104 dengan capaian angka pada Januari 161.382.118 atau 129,58% dengan pertumbuhan tahun per tahun (YoY) mencapai 30,68%. “Dari nilai ini kami cukup optimis, perkembangan dan pengelolaan kinerja keuangan Cabang Karanganyar ini sudah baik. Meskipun pelan-pelan, kami yakin bisa mencapai hal yang lebih baik lagi,” ucapnya. Tercatat, rencana total kredit pada bulan Januari sebesar 506.646.146, tercapai 518.290.000 atau 107,11% dengan pertumbuhan tahun per tahun (YoY) mencapai 9,57%. Sedangkan untuk kredit macet atau non performing loan (NPL) pada bulan Januari 2023 senilai 1.029.976 atau 0.186%. Mendengar hal tersebut, Ketua Komisi  C Bambang Haryanto Baharudin berharap pada Bank Jateng cabang Karanganyar untuk dapat mempertahankan performa baik itu. Ia juga meminta untuk tetap menggali potensi-potensi lain guna meningkatkan pendapatan. “Kita selalu berkeyakinan, setelah paparan tadi kami rasa kinerjanya sudah sangat baik. Ke depan harus tetap dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan lagi. Selain itu progres tersebut bisa menjadi tolak ukur dari kinerja-kinerja Bank Jateng yang Manajemen kelola dari beberapa tahun belakang, sehingga dapat dilihat perbaikan dari tahun ke tahun,” harapnya. Tak hanya disitu, Komisi C juga berharap para pimpinan Bank Jateng dapat berkolaborasi dengan Anggota Komisi C karena tersebar di daerah pemilihan masing-masing. “Kita harus lebih solid lagi untuk berkolaborasi, karena Anggota Komisi C ini tersebar di Jateng. Jadi masukan dari Anggota dari Daerah Pemilihan yang tersebar tersebut bisa diakomodir untuk kemajuan bersama,” tutupnya.

Lebihi Target, Aset Bank Jateng Capai Rp 73 T

SEMARANG, Jowonews- Nilai aset Bank Jateng pada 2020 tercatat mencapai Rp73,11 triliun atau mencapai 104,32 persen dari target yang ditentukan. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno dalam Media Gathering yang dilakukan di Semarang, Jumat (29/1). Supriyatno menjelaskan nilai aset tersebut jadi yang tertinggi karena pada tahun sebelumnya nilai aset Bank Jateng tercatat mencapai Rp71,89 triliun. Pada 2018, lanjut Supriyatno, nilai aset berada di angka Rp66,85 triliun, sementara pada 2017 dan 2016 jumlahnya hanya Rp61,47 triliun dan Rp51,25 triliun. Bank Jateng, lanjut dia, juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,12 triliun atau mengalami peningkatan 6,51 persen secara year-on-year, karena pada 2019, Bank Jateng mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,05 triliun dan tahun 2018 mencapai Rp1,25 triliun. “Ini menggambarkan bahwa optimisme Bank Jateng masih terlihat begitu nyata meskipun di tengah-tengah pandemi. Peningkatan laba bersih tersebut juga semakin memperkuat posisi Bank Jateng sebagai BUMD dengan angka pendapatan terbesar,” katanya. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jateng Ony Suharsono juga menyatakan per tanggal 30 Juli 2020, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan Bank Jateng masih menunjukkan tingkat kesehatan di peringkat dua atau dalam kategori sehat. Supriyatno menambahkan untuk simpanan nasabah di Bank Jateng selama 2020 juga meningkat 19,62 persen secara year on year, jumlahnya mencapai Rp58,98 triliun; dana pihak ketiga berkisar di angka Rp30 triliun sampai Rp40 triliun. “Kinerja kredit dan pembiayaan dari Bank Jateng ikut mengalami pertumbuhan positif. Angkanya tumbuh 4,39 persen (yoy) dengan nilai Rp51,11 triliun. Sementara itu, non-performing loan atau NPL berkisar di angka 3,52 persen pada tahun 2020. Angka NPL tersebut mencatatkan rekor tertingginya dalam tiga tahun terakhir. Pasalnya, pada tahun 2018 NPL Bank Jateng hanya berkisar di angka 1,84 persen. Sementara pada 2019 angkanya berada di 2,88 persen,” tutup Supriyatno.