Jowonews

Muhammadiyah Imbau Warga Tunggu Perkembangan Ancaman Corona Sebelum Rencanakan Mudik

JAKARTA, Jowonews.com – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengajak masyarakat yang merencanakan mudik Lebaran tahun ini agar menunggu perkembangan kondisi keamanan seiring ancaman penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. “Sebelum memutuskan untuk mudik, masyarakat hendaknya memantau perkembangan COVID-19 yang disampaikan resmi oleh pemerintah,” kata Mu’ti saat dihubungi dari Jakarta, Selasa. Untuk itu, dia mengatakan jika situasi memungkinkan maka tidak ada salahnya mudik dengan tetap mematuhi protokol yang diterbitkan pemerintah. Di sisi lain, Mu’ti mengimbau jika situasi ketika waktu mudik nanti tidak memungkinkan sebaiknya masyarakat tidak memaksakan diri pulang kampung karena keselamatan dan kesehatan jauh lebih penting. Menurut dia, silaturahim Idul Fitri sangat penting. Akan tetapi, itu semua merupakan tradisi masyarakat atau bukan ajaran agama. Maka dari itu, Sekum PP Muhammadiyah menyebut terdapat banyak cara agar tali silaturahim tetap terjalin di antara sesama manusia meski keadaan tidak memungkinkan untuk melakukan mudik. “Silaturahim memang penting dan sangat dianjurkan. Tetapi tidak harus dalam bentuk bertemu muka. Silaturahim bisa melalui telepon atau video dan cara lain yang aman,” katanya. (jwn5/ant)

Seluruh Anggota DPR RI Ingin Pastikan Diri dan Keluarganya Bebas Corona dengan Rapid Test

JAKARTA, Jowonews.com – Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengatakan sebanyak 575 anggota DPR RI akan melakukan tes cepat atau “rapid test” COVID-19 di Kompleks Rumah Jabatan di Kalibata, Jakarta dan Ulujami, Tangerang Selatan pada Kamis (26/3). “Kami masih menunggu alatnya, besok (Selasa, 24/3) baru sampai di DPR. Karena itu diperkirakan ‘rapid test’ dilakukan sekitar Kamis (26/3) atau Jumat (27/3),” kata Indra, saat dihubungi para wartawan di Jakarta, Senin. Dia mengatakan seluruh anggota DPR akan melaksanakan tes cepat tersebut dan diprioritaskan kepada yang berisiko tinggi, yaitu berusia di atas 50 tahun. Menurut dia, semua anggota DPR RI ingin memastikan dirinya dan keluarganya terbebas dan tidak terpapar dari COVID-19. “Kan semua ingin tahu dengan sekarang episentrumnya bukan lagi di masyarakat, dimana-mana pusat-pusat pemerintahan juga terkena dan mereka juga ingin memastikan,” ujarnya pula. Indra mengatakan tes cepat tersebut merupakan hasil sumbangan pimpinan dan anggota DPR RI, sehingga tidak ada biaya khusus yang dikeluarkan Kesekjenan DPR RI. Menurut dia, dalam melakukan tes cepat tersebut akan dilakukan empat orang dokter dan tenaga medis dari internal DPR. “Ada empat dokter dan empat paramedis. Akan dilakukan di ruang serbaguna di Kompleks Kalibata dan Ulujami, mereka tidak dikumpulkan namun diberikan jadwal untuk lakukan tes,” katanya pula. Indra mengatakan kalau dari hasil tes cepat itu menunjukkan negatif, maka langsung dirujuk ke beberapa rumah sakit untuk divaksin antiflu dan anti-pneumonia. Menurut dia lagi, kalau ada yang ditemukan positif COVID-19 langsung dirujuk ke RS rujukan COVID-19 untuk ditangani sesuai prosedur penanganan virus tersebut. (jwn5/ant)

Jokowi Saksikan Pembersihan Masjid Istiqlal Cegah Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo menyaksikan proses pembersihan masjid Istiqlal dengan menggunakan cairan disinfektan untuk mencegah penyebaran penyakit saluran pernafasan yang disebabkan virus corona jenis baru (COVID-19) pada Jumat. Pembersihan dimulai sekitar pukul 09.10 WIB di ruang shalat utama masjid. Sekitar 15 orang petugas pembersihan merupakan gabungan dari PMI, TNI dan pihak kepolisian yang seluruhnya menggunakan baju pelindung. Presiden Jokowi melihat pembersihan itu didampingi Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir serta Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar. Presiden ada di lokasi tersebut sekitar 10 menit sambil petugas membersihkan area dimulai dari depan tempat khatib biasa memberikan ceramah. Karpet di ruangan pun sudah digulung seluruhnya. Meski aroma cairan disinfektan cukup menyengat tapi Presiden Jokowi tampak tidak memakai masker. Ia hanya mengenakan kemeja putih lengan panjang, celana serta kopiah. Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah resmi menyatakan COVID-19 sebagai pandemi karena telah menjangkiti 134.679 orang di seluruh dunia dengan 69.142 orang dinyatakan sembuh dan 4.973 kematian. Dalam dua pekan terakhir, terjadi peningkatan jumlah kasus di luar China hingga 13 kali lipat dengan jumlah negara terdampak yang meningkat drastis. Di Italia terdapat 15.113 kasus dan 1.016 kematian, Iran 10.075 kasus dan 429 kematian serta Korea Selatan 7.979 kasus dan 67 kematian. Di Indonesia pemerintah menyatakan 34 orang positif terjangkit COVID-19 sedangkan ada 12 orang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Di Pulau Sebaru, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta terdapat 256 orang yang sedang diobservasi yaitu Anak Buah Kapal (ABK) World Dream dan Diamond Princenss. Tempat lain yang juga sedang melakukan observasi adalah fasilitas Kemenkes di Ciloto, Puncak, Bogor, Jawa Barat sebanyak 4 orang dan RS Persahabatan sebanyak satu orang. Hingga sekarang telah ada lima orang yang sembuh dari COVID-19 di Indonesia. Di Jepang, 9 WNI dari ABK Dream World dinyatakan sudah sembuh semua. (jwn5/ant)

Menteri Agama Anjurkan Salaman Tangan dan Cipika-cipiki Dihilangkan Sementara

JAKARTA, Jowonews.com – Menteri Agama Fachrul Razi mengimbau agar jamaah di masjid-masjid menghilangkan sementara kebiasaan bersalaman dan menempelkan pipi satu sama lain (cium pipi kanan dan cium piki kiri atau cipika-cipiki). “Shalat Jumat seperti biasa, tapi kita garisbawahi, hilangkan salaman tangan atau cipika cipiki, tidak usah lagi. Kita cukup begini saja atau salam apa,” kata Fachrul Razi seusai menemani Presiden Jokowi melihat penyemprotan disinfektan di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat. Pembersihan dimulai sekitar pukul 09.10 WIB di ruang shalat utama masjid. Sekitar 15 orang petugas pembersihan merupakan gabungan dari PMI, TNI dan pihak kepolisian yang seluruhnya menggunakan baju pelindung. Presiden Jokowi melihat pembersihan itu didampingi Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir serta Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar. “‘Thermal scan’ nanti kita siapkan juga ya melalui pintu-pintu masuk. Mudah-mudahan itu akan membuat jamaah lebih tenang melakukan ibadah namun yang suhunya di atas 38 derajat kita sarankan tidak usah, karena Anda bisa menularkan ke orang lain gitu. Karena ke sini kan niatnya ibadah, kalau bisa menularkan ke orang lain kan ibadahnya sudah hilang. Saya kira semuanya sudah paham,” ungkap Fachrul. Namun Fachrul mengatakan tidak ada pembatasan khotbah Jumat seperti yang dilakukan pemerintah Arab Saudi. Arab saudi sudah membatasi durasi salat Jumat hanya 15 menit untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19, termasuk waktu antara panggilan salat pertama (azan) dan kedua (iqamah) menjadi hanya 10 menit di semua masjid di Arab Saudi. “Belum ada (pembatasan). Kita belum melakukan itu. Kita masih tetap melakukan salat Jumat seperti biasa,” tambah Fachrul. Untuk salat tarawih dan buka puasa bersama di bulan Ramadhan juga tetap akan dilakukan. “Kami sepakat tarawih maupun buka puasa bersama tetap kita adakan seperti biasa kecuali ada situasi menjadi sangat jelek. Mudah-mudahan tidak terjadi. Nanti kita ambil langkah-langkah lain yang lebih baik dalam menghadapi ini tapi kami garisbawahi bahwa sementara waktu ini sampai ada perubahan dan mudah-mudahan tidak ada perubahan salat tarawih maupun salat jemaah lainnya dan juga buka puasa bersama tetap kita jalankan sebagaimana mestinya,” ungkap Fachrul. Sementara Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar mengatakan sudah membuat sejumlah opsi persiapan ibadah di bulan Ramadhan. “Kami lebih mendetail yang kecil-kecil seperti mikforon kami sterilkan karena setiap pembicara itu lain, uang receh kan ada uang china, dolar, penularan melalui uang juga kami sterilkan, aparat kami bertugas di situ. kami menyiapkan sabun, antiseptik di daerah tertentu,” kata Nazaruddin. Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah resmi menyatakan COVID-19 sebagai pandemi karena telah menjangkiti 134.679 orang di seluruh dunia dengan 69.142 orang dinyatakan sembuh dan 4.973 kematian. Dalam dua pekan terakhir, terjadi peningkatan jumlah kasus di luar China hingga 13 kali lipat dengan jumlah negara terdampak yang meningkat drastis. Di Italia terdapat 15.113 kasus dan 1.016 kematian, Iran 10.075 kasus dan 429 kematian serta Korea Selatan 7.979 kasus dan 67 kematian. Di Indonesia pemerintah menyatakan 34 orang positif terjangkit COVID-19 sedangkan ada 12 orang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Hingga sekarang telah ada 5 orang yang sembuh dari COVID-19 di Indonesia. Di Jepang, 9 WNI dari ABK Dream World dinyatakan sudah sembuh semua. (jwn5/ant)

Pasien di Ruang Isolasi RSUD Kudus Negatif Corona

KUDUS, Jowonews.com – Seorang warga yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Loekmono Hadi Kabupaten Kudus, Jawa Tengah karena mengalami gejala mirip terpapar virus corona akhirnya boleh pulang, setelah dinyatakan negatif virus corona. “Pasien dalam pengawasan tersebut mulai dirawat di ruang isolasi sejak tanggal 4 Maret 2010, sedangkan hari ini (12/3) diperkenankan pulang karena kondisinya sudah membaik,” kata Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Azis Achyar saat jumpa pers dengan dihadiri Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo dan Kepala Dinas Kesehatan Kudus Joko Dwi Putranto di Kudus, Kamis. Ia mengungkapkan warga yang dalam pengawasan tersebut dinyatakan negatif berdasarkan hasil tes spesimen atau swap tenggorokan yang dilakukan hingga dua kali. Hasil tes spesimen pertama yang dikirim pada 4 Maret 2020 memang negatif, namun untuk memastikannya dilakukan pengambilan sampel swap tenggorokan untuk kedua kalinya pada 9 Maret 2020. Setelah hasil uji yang kedua kalinya di laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dinyatakan negatif, kemudian pihaknya baru berani menyampaikan kepada masyarakat bahwa pasien yang diisolasi tersebut negatif virus corona. “Hasil uji yang kedua, kami menanyakannya langsung ke kepala Litbangkes Kemenkes dan hasilnya dinyatakan negatif,” ujarnya. Dalam rangka menjaga pasien tidak mengalami tekanan, disiapkan dokter jiwa dan di lokasi perawatan juga dilengkapi sarana yang lengkap agar pasien tetap nyaman. Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo mengingatkan masyarakat agar tidak khawatir yang berlebihan terhadap penyebaran virus corona. “Lebih baik mulai sekarang menerapkan pola hidup sehat,” ujarnya. Bagi masyarakat yang sedang sakit, katanya, disarankan memakai masker agar tidak menularkannya kepada orang lain. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Joko Dwi Putranto menambahkan meskipun pasien tersebut dinyatakan negatif corona, Dinkes Kudus akan tetap memantau kesehatannya beserta keluarganya. Seorang warga Kudus berusia 41 tahun dirawat di ruang isolasi RSUD Loekmono Hadi Kudus karena baru saja pulang dari Korea sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sejumlah penyakit menular, salah satunya penyakit virus corona (COVID-19). Standar penanganan pasien yang baru pulang dari luar negeri dengan keluhan sakit seperti itu, harus dievaluasi. Pasien mengaku pulang dari Korea pada 28 Februari 2020 dengan kondisi batuk dan panas sehingga harus ditangani dengan standar tinggi guna antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. (jwn5/ant)

126 WNA Ditolak Masuk Indonesia Cegah Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Indonesia tercatat telah menolak masuk sebanyak 126 Warga Negara Asing (WNA) dari sejumlah pintu masuk sejak 6 Februari-10 Maret 2020 terkait wabah COVID-19. Plh Dirjen Imigrasi Jhoni Ginting dalam konferensi pers terkait COVID-19 di Kantor Presiden Jakarta, Kamis, mengatakan sejak 6 Februari sampai 10 Maret 2020, pihaknya sudah menolak 126 WNA yang berasal dari berbagai negara untuk bisa masuk ke Indonesia. “Yang sudah ditolak 126 orang dari beberapa tempat pemeriksaan imigrasi,” kata Jhoni Ginting. Ia merinci pada 8 Februari 2020 sebanyak 82 WNA ditolak masuk di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Bali dan 11 WNA lainnya pun ditolak di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. Berlanjut pada 13 Februari 2020 penolakan masuk terhadap WNA juga terjadi di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam kepada seorang warga negara Singapura, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai 3 orang, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta 2 orang, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Juanda Surabaya 5 orang (3 China, 1 Singapura, dan 1 Inggris), Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Kualanamu Medan 5 WNA dari China, dan Pelabuhan Batam Center 1 WNA asal Malaysia. “Pada 14 Februari 2020, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai menolak lagi 4 WNA masuk,” katanya. Kemudian pada 15 Februari 2020 seorang WNA dari Malaysia ditolak masuk di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta. Sementara pada 5 Maret 2020 Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno Hatta menolak 3 WN China dan 2 WN Irlandia. Pada 8 Maret 2020, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Kualanamu Medan menolak 1 WN Korea Selatan dan 1 WN Italia. Lalu pada 9 Maret 2020, Pelabuhan Batam Center kembali menolak masuk 1 warga negara Singapura. Secara keseluruhan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai telah menolak masuk 89 WNA dari berbagai negara meliputi China 1, Rusia 12, Rumania 1, Brazil 6, Selandia Baru 3, Armenia 3, Ukraina 9, Inggris 4, Maroko 2, Kazakhstan 7, Amerika Serikat 11, Ghana 1, Australia 2, Austria 1, Kanada 6, Uzbekistan 1, Jerman 1, Prancis 1, Spanyol 2, India 1, Italia 1, Kyrgyz Rep 4, Turki 1, Chili 1, Tajikistan 1, Peru 1, Swedia 1, Moldova 1, Malaysia 1, Mesir 1, dan Thailand 1. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta total menolak 22 WNA masuk yang berasal dari China 7, Malaysia 3, Irlandia 2, Mali 1, Australia 2, Ghana 1, Jepang 1, India 1, Thailand 1, Amerika 1, dan Yaman 1. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Kualanamu Medan telah menolak 7 WNA masuk berasal dari China 5, Korea Selatan 1, dan Italia 1. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Juanda Surabaya menolak 5 WNA masuk meliputi China 3, Singapura 1, dan Inggris 1. Sedangkan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam menolak seorang warga negara Singapura untuk masuk. Di sisi lain Pelabuhan Batam Center telah menolak masuk 2 WNA terdiri dari Malaysia 1 dan Singapura 1. (jwn5/ant)

Cegah Virus Corona, Pemkab Batang Perketat Pengawasan TKI/TKA

BATANG, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, masih terus memperketat pengawasan terhadap kedatangan tenaga kerja Indonesia (TKI) maupun tenaga kerja asing (TKA) di wilayah setempat sebagai upaya mengantisipasi pintu masuk persebaran COVID-19. Bupati Batang Wihaji di Batang, Rabu mengatakan bahwa ia sudah memerintahkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) untuk terus memberikan laporan apabila ada tamu maupun TKA dari berbagai negara yang masuk wilayah setempat. “Kami sudah mendapat laporan memang ada 11 TKI yang pulang ke Batang. Akan tetapi, kami sudah memerintahkan pada Dinkes maupun Disnakertrans untuk memantau TKI tersebut serta melaporkan hasilnya,” katanya. Adapun terkait sebanyak 17 TKA asal China yang bekerja di PLTU Batang, kata dia, bahwa kondisi mereka dinyatakan negatif terserang virus COVID-19. “Ke-17 TKA asal China itu, semua sudah dinyatakan negatif virus COVID-19 setelah sebelumnya mendapat karantina selama 14 hari,” kata Wihaji. Bupati mengaku, dengan adanya isu virus korona, kondisi investasi di Kabupaten Batang sedikit mengalami gejolak. Untuk jangka pendek, kata dia, secara umum ada sedikit gangguan seperti kunjungan TKA asal China tertunda. Adapun terkait dengan harga komoditas pangan terkait isu COVID-19, pemkab menjamin stok bahan pangan masih mencukupi kebutuhan masyarakat sehingga harganya masih terkendali. “Saya sudah perintahkan Disperindagkop mengecek segala harga komoditas di pasar tradisional agar jangan sampai melambung tinggi dan menyebabkan masyarakat resah,” demikian Wihaji. (jwn5/ant)

Terkait Corona, Wapres Sebut Pemerintah Telah Keluarkan 3 Kebijakan

SOLO, Jowonews.com – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah sudah mengeluarkan tiga kebijakan untuk penanganan kasus virus COVID-19 di Indonesia. “Tiga kebijakan itu, pertama memperketat pintu masuk mulai darat, laut, dan terutama dari udara, sehingga seleksinya lebih diperketat lagi,” kata Wapres disela acara Dies Natalis ke-44  Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, di Gedung Auditorium UNS di Solo, Jawa Tengah, Rabu. Wapres menjelaskan kebijakan kedua menyiapkan perawatan yang dilengkapi dengan berbagai alat dan memperbanyak rumah sakit yang ada kamar isolasi sehingga dapat menangani kasus COVID-19 tersebut “Ketiga mempersiapkan penyediaan obat-obat supaya masyarakat tidak kekurangan obat, serta untuk makanan kebutuhan sehari-hari juga disiapkan oleh pemerintah,” kata Wapres. Kendati demikian, Wapres menganjurkan masyarakat di Indonesia supaya tetap berdoa supaya usaha lahiriahnya juga optimal. “Tetapi masyarakat juga tetap memohon kepada Allah SWT untuk dijaga dari wabah, khususnya vuris COVID-19 dan bahaya-bahaya lainnya,” katanya. “Saya menganjurkan masyarakat supaya tidak pernah berhenti untuk berdoa, sebagai orang beragama harus banyak meminta. Ada yang di luar kemampuan manusia,” tambah Wapres usai mendapatkan anugerah penghargaan berupa UNS Award 2020. Wapres yang didampingi Ibu Wury Estu Handayani Ma’ruf Amin hadir pada acara tersebut untuk mendapatkan anugerah penghargaan tertinggi berupa UNS Award 2020 “Parasamya Anugraha Dharma Krida Upa Baksana”. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Rektor UNS Surakarta Prof Dr Jamal Wiwoho S.H., M Hum. Sebelumnya, berdasarkan data pemerintah ada sebanyak 27 pasien yang dikonfirmasi positif COVID-19, di Indonesia. Seorang pasien positif terjangkit COVID-19 di antaranya meninggal dunia pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. Dua pasien positif COVID-19 yang dua kali hasil pemeriksaan laboratoriumnya menunjukkan mereka sudah sembuh dari infeksi virus itu akan dipulangkan dari rumah sakit untuk selanjutnya menjalani karantina mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing. Menurut dia, pasien 06 dan 14 ini, sudah dua kali diperiksa negatif, artinya diberikan edukasi mereka untuk persiapan pulang dengan melaksanakan “self isolated” (karantina mandiri). (jwn5/ant)