Jowonews

Jateng Siapkan Rp1,4 Triliun untuk Penanganan Wabah COVID-19

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Ganjar Pranowo menyiapkan anggaran sebesar Rp1,4 triliun yang akan dipergunakan untuk penanganan wabah virus corona jenis baru (COVID-19) di Provinsi Jawa Tengah. “Setelah kita kalkulasi rinci, (anggaran Pandemic Respon) kita butuh Rp1,4 triliun minimal dan itu harus ada, tidak boleh turun dari situ,” kata Ganjar di Semarang, Minggu malam. Ia menargetkan dalam minggu ini keputusan bisa diketok DPRD Provinsi Jateng karena beberapa skenario penanganan telah disiapkan. Menurut Ganjar, anggaran tersebut diperuntukkan sebagai jaring pengaman sosial dan jaring pengaman ekonomi bersifat ada yang langsung dikonsumsi seperti bantuan sembako untuk masyarakat miskin, serta ada yang sifatnya pemberdayaan dengan diajak bekerja. Sebagai contoh, Pemprov Jateng akan memberikan bantuan langsung tunai untuk 1,8 juta orang yang belum masuk data masyarakat miskin dengan besaran yang masih dihitung. “Mereka adalah warga yang belum mendapat bantuan program keluarga harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan kelompok risiko rentan. Dana akan diberikan untuk tiga bulan untuk menjamin kelangsungan hidup warga selama pandemi Corona,” ujarnya. Anggaran Rp1,4 triliun dari Pemprov Jateng, lanjut Ganjar, juga masih bisa bertambah dengan “back up” anggaran dari APBD kabupaten/kota. Ia menyebutkan, potensi penggeseran anggaran di kabupaten/kota untuk Pandemic Respon ini sangat besar, salah satunya yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). “Cukup besar anggaran yang dimiliki mereka (pemerintah kabupaten/kota). Kita akan memberikan petunjuk, di tempatmu ada dana sekian, DAK sekian dan boleh digeser ke sana. Segera lakukan,” katanya. Selain dua sumber anggaran tersebut, Ganjar mengatakan potensi yang masih bisa digerakkan berada di kekuatan kelompok masyarakat, perusahaan sampai para filantropis. Sumber dana dana tersebut bisa digunakan sebagai jaring pengaman pada masyarakat yang tidak masuk dalam pendataan pemerintah. “Kelompok yang perlu kita perhatikan, perempuan kepala keluarga, kelompok rentan, termasuk mereka yang kehilangan pekerjaan, yang terlanjur di Jawa Tengah yang kemarin bekerja di luar kota,” ujarnya. Sumber dana terakhir yang bisa dioptimalkan, menurut Ganjar adalah dana desa melalui program padat karya. Ganjar berharap seluruh potensi tersebut bisa bergerak serentak sehingga mampu menekan persebaran penularan COVID-19 di Jawa Tengah. “Untuk itu, dalam Minggu depan, maka kita bakal menyodorkan skenario tersebut ke dewan, percepatan menjadi penting agar kita bisa bekerja seperti sedia kala,” katanya. (jwn5/ant)

Pemkot Semarang Tutup Akses Jalan Menuju Simpang Lima Cegah COVID-19

SEMARANG, Jowonews.com – Empat jalan yang merupakan akses menuju kawasan Simpang Lima Kota Semarang akan ditutup sejak malam hingga pagi mulai Minggu (29/3) sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Kasat Lalu Lintas Polrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi di Semarang, Minggu, mengatakan penutupan sejumlah ruas jalan protokol di Ibu Kota Jawa Tengah itu merupakan hasil kesepakatan dengan pemerintah kota setempat. Keempat ruas jalan yang akan ditutup pada jam tertentu tersebut meliputi Jalan Pandanaran, Jalan Ahmad Yani, Jalan Pahlawan, dan Jalan Gajah Mada. Selain keempat ruas jalan tersebut, lanjut dia, Jalan Pemuda Semarang juga ikut dalam bagian ruas jalan yang ditutup pada jam tertentu. “Akan ditutup total mulai pukul 18.00 hingga 06.00 WIB,” katanya. Menurut dia, belum diputuskan hingga kapan pemberlakuan penutupan pada jam tertentu kelima ruas jalan tersebut. “Ini sebagai upaya pemerintah untuk meminta masyarakat agar tetap tinggal di rumah,” tambahnya. Meskipun ruas jalan protokol tersebut ditutup bagi masyarakat umum, lanjut dia, untuk kepentingan layanan umum seperti pemadam kebakaran dan ambulans akan tetap diizinkan melintas. (jwn5/ant)

Pengusaha Bus Pariwisata Dukung Cegah Penyebaran COVID-19

PURWOKERTO, Jowonews.com – Salah seorang pengusaha bus pariwisata di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Andri Latif Nurrosid mengajak para pengusaha bus pariwisata untuk ikut mendukung program pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19. “Kemarin banyak permintaan unit (armada, red.) dari Jakarta. Mulai dari yang kapasitas 15 orang, kapasitas 35 orang, bahkan ada yang kapasitas 50 orang,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu. Menurut dia, permintaan itu kebanyakan dari agen-agen bus antarkota antarprovinsi (AKAP) karena sudah banyak pengusaha bus AKAP reguler yang mengurangi jam pemberangkatan, sehingga mereka berupaya menggandeng bus pariwisata untuk menjemput penumpang di Jakarta guna dibawa pulang ke daerah masing-masing. Ia mengatakan pihaknya secara tegas menyatakan menolak permintaan untuk membawa penumpang dari Jakarta maupun kota-kota lainnya yang sudah terpapar COVID-19. Bahkan, dia juga mengajak pengusaha bus pariwisata lainnya untuk melakukan langkah serupa sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19. “Nah, yang masih menjadi dilema kami, yaitu mereka yang memakai mobil pribadi atau travel pelat hitam. Kami  sudah gencarkan untuk tidak membawa penumpang dari sana (Jakarta, red.), tetapi banyak sekali oknum yang masih mengambil penumpang di sana,” kata pemilik Yudistira Trans itu. Andri mengatakan pihaknya sudah menghentikan sementara layanan Yudistira Trans untuk kegiatan pariwisata dan sejenisnya sejak 14 Maret 2020 atau selang dua hari setelah ada surat edaran untuk mendukung program pemerintah dalam upaya pencegahan COVID-19. Oleh karena itu, kata dia, seluruh armada Yudistira Trans hingga saat sekarang tetap berada di garasi. “Kemarin armada kami memang ada yang keluar garasi, tapi hal itu untuk membantu rekan-rekan kami di lapangan yang masih jaga Posko Pemantauan COVID-19. Kami juga dikawal Polresta Banyumas untuk memberikan bantuan berupa ‘hand sanitizer” gratis pada  Sabtu (21/3),” jelasnya. Pernyataan Andri untuk tidak membawa penumpang dari Jakarta itu pun dia unggah melalui Facebook dengan akun Alwidana Latif Yudistira pada Sabtu (28/3) malam dan hingga Minggu (29/3) pagi telah disukai oleh 974 orang dan telah ada 400 komentar serta 283 kali dibagikan. Berikut unggahan Andri di Facebook, “Mohon maaf untuk semua pihak yg sudah menghubungi kami terkait permintaan unit bus untuk membawa rombongan pulang ke kampung halaman. Bukan kami menolak rejeki, kami hanya ingin membantu program pemerintah, mengurangi penyebaran virus covid 19 ini. Lebih baik menunda Rejeki saat ini, daripada kehilangan rejeki selamanya. Dan untuk rekan – rekan PO yg lain, yg masih membawa rombongan dari jakarta dan kota kota lainnya untuk pulang kampung mohon kesadarannya, hal itu justru akan membawa suasana yg lebih parah, karena bisa menjadi carrier penyebaran Virus covid 19, yg harapannya cepat berakhir bisa jadi malah bertambah parah.” Dalam kesempatan terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas Komisaris Polisi Davis Busin Siswara memberikan apresiasi kepada Komunitas Pengusaha Bus Cinta Kamtibmas Banyumas khususnya Yudistira Trans yang telah membantu program pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19″ “Kami galakkan terus imbauan agar masyarakat sadar tentang protokol kesehatan penanganan COVID-19. Kita juga intens mengimbau kepada pihak pengusaha bus untuk ikut bersama-sama mencegah penyebaran virus corona,” katanya.  (jwn5/ant)

Ganjar Pranowo Berikan Semangat Petugas Medis yang Positif COVID-19

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Ganjar Pranowo memberi semangat kepada salah seorang petugas di bagian rekam medis salah satu rumah sakit di Jawa Tengah yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona jenis baru penyebab COVID-19.  Pemberian semangat kepada perempuan bernama Dian yang sedang berjuang untuk sembuh dari COVID-19 tersebut disampaikan Ganjar dengan menelepon langsung dari Semarang, Sabtu. Awalnya Ganjar menanyakan kondisi Dian yang dirawat di rumah sakit karena dinyatakan positif COVID-19 setelah terinfeksi saat menjalankan tugas sebagai petugas rekam medis di IGD rumah sakit. Kepada Ganjar, Dian mengatakan bahwa kondisinya saat ini sudah membaik dan diperbolehkan pulang untuk karantina di rumah. Kesedihan membuncah saat Ganjar menanyakan kabar keluarganya. Sambil terbata, Dian yang sudah memiliki anak laki-laki berusia dua tahun itu bercerita sambil menangis sesenggukan. “Anak saya dua tahun Pak, sejak saya dinyatakan positif dan dikarantina, sampai sekarang saya belum berjumpa. Kangen sekali rasanya Pak,” katanya dengan terisak. Dian mengaku hanya bisa melampiaskan rasa kangennya melalui fitur video call di aplikasi WhatsApp, di mana dirinya dapat melihat wajah anaknya melalui layar telepon seluler. “Anak saya sekarang saya titipkan di rumah mertua, suami saya kerja di Jakarta. Saat video call, anak sering tanya mama kapan pulang? Saya jawab mama masih kerja. Dia tahunya saya masih kerja,” ujar dia. Ganjar hanya terdiam mendengar curhatan Dian, wajah orang nomor satu di Jateng itu bahkan memerah dengan mata berkaca-kaca. Kendati demikian, Ganjar terus memberikan semangat agar Dian kuat menjalani cobaan ini dan mendoakan agar cepat sembuh. “Tetap semangat ya, banyak teman-teman yang selalu mendoakan dan mendukung para tenaga medis seperti ‘panjenengan‘,” kata Ganjar. Dirinya juga mendoakan agar Dian segera sehat, bahkan Ganjar mengatakan sangat ingin memeluk dan menggendong putra Dian yang selama ini ditinggal di rumah. “Mbak segera sehat, sampaikan pada putra ‘njenengan‘, saya kepingin ‘nggendong‘,” ujar Ganjar lirih. Dian terinfeksi dari salah satu pasien suspect COVID-19 yang datang berobat ke rumah sakit. Saat bertugas, Dian tidak mengetahui kalau yang bersangkutan suspect COVID-19 dan melakukan komunikasi selama 15 menit tanpa menggunakan masker. Meskipun sempat syok dinyatakan positif COVID-19, Dian tidak putus asa dan tetap berusaha untuk sembuh dari penyakitnya itu. Dirinya meminta masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan melakukan isolasi mandiri di rumah. Dian juga mengimbau masyarakat menjaga kesehatan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun, mengonsumsi vitamin, dan menjaga jarak demi kebaikan semua pihak. (jwn5/ant)

Cegah COVID-19, Kementrian BUMN Minta Masyarakat Tak Mudik

JAKARTA, Jowonews.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta masyarakat untuk tidak melakukan mudik demi mencegah penyebaran COVID-19. “Kami cukup sedih akhirnya terpaksa membatalkan mudik gratis yang dilakukan oleh BUMN yang telah dilakukan bertahun-tahun selama ini. Seperti kata Pak Erick (Menteri BUMN) kita jangan mudik, kita jaga keluarga kita di kampung maupun di kota,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga di Jakarta, Minggu. Ia mengimbau masyarakat tetap melakukan isolasi mandiri, berada di rumah masing-masing. Berdasarkan data, Arya menyampaikan, tahun ini sedianya sekitar 275 ribu pemudik akan dipulangkan ke seluruh Indonesia secara gratis oleh BUMN. “Kita tetap harus berada di tempat masing-masing, tetap melakukan isolasi diri di rumah, tetap ‘stay safe’ di rumah,” ucapnya. Arya juga menyampaikan, dana mudik BUMN sedianya bakal dialihkan dan diprioritaskan untuk mendukung penanganan COVID-19 di dalam negeri. “Ini adalah langkah yang diminta oleh Pak Erick kepada semua BUMN supaya dengan pengalihan dana ini masyarakat Indonesia akan cepat terbantu,” katanya. “Tanpa gotong-royong tidak akan selesai masalah ini. Kuncinya adalah gotong-royong dan bersama-sama bersatu lawan corona,” ujar Arya menambahkan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyerukan agar masyarakat untuk bergotong-royong melawan pandemi COVID-19 dan tidak mengeluh. “Saatnya kita semua gotong royong, saling bantu dan berikan solusi. Stop mengeluh, stop saling menyalahkan,” ujar Menteri Erick melalui akun resmi instagram yang diunggah, Jumat (27/3). Ia menyampaikan, saat ini merupakan waktunya bergerak bersama-sama mulai dari hal terkecil untuk melawan pandemi COVID-19. “Sekarang waktunya bergerak, melakukan dari hal terkecil yang bisa kita lakukan. Banyak yang sedang kesulitan, bagi yang baik-baik saja bersyukurlah pada Allah SWT,” tulisnya. (jwn5/ant)

PT KAI Batalkan 28 Perjalanan Kereta Jarak Jauh Cegah COVID-19, Ini Daftarnya

JAKARTA, Jowonews.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI  kembali membatalkan perjalanan 28 KA jarak jauh mulai 1 April sampai 1 Mei 2020 dalam rangka memutus rantai penyebaran virus corona atau penyakit COVID-19. “Hal ini sesuai arahan pemerintah, yakni  masyarakat diminta mengurangi mobilitasnya di luar rumah,” kata Kepala Humas KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu. Ia mengemukakan, dengan terus meningkatnya penyebaran corona, KAI kembali mengambil kebijakan melakukan pembatalan perjalanan KAI. Sebanyak 28 KA jarak jauh yang berada dalam Daop 1 itu berangkat dari Stasiun Gambir, Pasar Senen dan Jakarta Kota. Meski berkurang, Daop 1 Jakarta memastikan jarak antarpenumpang di dalam gerbong kereta tetap akan diterapkan melalui pengaturan oleh petugas. Saat ini, lanjut Eva, volume penumpang dari  stasiun keberangkatan di Daop 1 Jakarta rata-rata menurun hingga 70 persen. Ia juga menyatakan bagi calon penumpang yang terdampak pembatalan KA pada kurun waktu tersebut dapat mengajukan pengembalian bea tiket100 persen di luar bea pesan. Kali ini, KAI tidak mengalihkan penumpang yang batal ke perjalanan KA lainnya, namun dapat melakukannya secara mandiri. “Sebelum jadwal pembatalan diberlakukan, tentunya seluruh calon penumpang yang sudah membeli tiket pada jadwal KA yang dibatalkan sudah diberikan informasi terlebih dahulu melalui layanan informasi pelanggan,” ucapnya. KAI Daop 1 Jakarta mengimbau calon penumpang melakukan pembatalan tiket secara online di aplikasi KAI Access versi terbaru. Selain itu, proses pembatalan juga dapat dilakukan di loket stasiun pembatalan yang ditentukan, yaitu Gambir, Pasarsenen, Jakarta Kota, Cikampek, Bekasi, Rangkasbitung, Serang, dan Bogor Paledang. Kebijakan pengurangan jadwal perjalanan ini akan dievaluasi kembali sesuai perkembangan dan situasi di lapangan seiring langkah pencegahan penyebaran virus corona oleh KAI. Ke-28 KA itu terdiri atas 17 KA berangkat dari Stasiun Gambir, 9 KA dari Stasiun Pasar Senen dan 2 KA dari Stasiun Jakarta Kota. Berikut rinciannya: 1. KA 2A Argo Wilis (Gambir-Bandung-Surabaya Gubeng) keberangkatan 05.00 WIB, batal tanggal 2-30 April 2020 2. KA 14 Argo Muria (Gambir-Semarang Tawang) keberangkatan 06.55 WIB, batal 2-30 April 2020 3. KA 20 Argo Cheribon (Gambir-Tegal) keberangkatan 11.10 WIB, batal 1-30 April 2020 4. KA 34 Argo Cheribon (Gambir-Cirebon) keberangkatan 07.30 WIB, batal 1-30 April 2020 5. KA 30 Argo Cheribon (Gambir-Cirebon) keberangkatan 18.10 WIB, batal 1-30 April 2020 6. KA 22 Argo Cheribon (Gambir-Cheribon) keberangkatan 22.30 WIB, batal 1 April-1 Mei 2020 7. KA 28 Argo Cheribon (Gambir-Cirebon) keberangkatan 06.05 WIB, batal 2-30 April 2020 8. KA 66F Argo Parahyangan (Gambir – Bandung) keberangkatan 00.40 WIB, batal 1-30 April 2020 9. KA 42A Argo Parahyangan (Gambir – Kiaracondong) keberangkatan 10.45 WIB, batal  1-30 April 2020 10. KA 7002 Argo Parahyangan (Gambir – Bandung) keberangkatan 19.45 WIB, batal 1-30 April 2020 11. KA 56A Argo Parahyangan (Gambir-Bandung) keberangkatan 07.12 WIB, batal 1-30 April 2020 12. KA 52 Argo Parahyangan (Gambir-Bandung) keberangkatan 22.55 WIB, batal 1 April-1 Mei 2020 13. KA 78A Turangga (Gambir-Bandung-Surabaya Gubeng) keberangkatan 14.00 WIB, batal 1 April-1 Mei 2020 14. KA 82 Sembrani (Gambir-Surabaya Turi) keberangkatan 19.00 WIB, batal 1 April-1 Mei 2020 15. KA 84A Taksaka (Gambir-Yogyakarta) keberangkatan 09.30 WIB, batal 1-30 April 2020 16. KA 86A Taksaka (Gambir-Yogyakarta) keberangkatan 21.30 WIB, batal 1 April-1 Mei 2020 17. KA 104B Mutiara Selatan (Gambir-Bandung-Surabaya Gubeng) keberangkatan 17.10 WIB, batal 1 April-1 Mei 2020 18. KA 108B Malabar (Pasarsenen-Bandung-Malang) keberangkatan 16.10 WIB, batal 1 April-1 Mei 2020 19. KA 112A Gaya Baru Malam (Pasarsenen-Surabaya Gubeng) keberangkatan 10.15 WIB, batal 1 April -1 Mei 2020 20. KA 134 Gumarang (Pasarsenen-Surabaya Pasar Turi) keberangkatan 15.35 WIB, batal 1 April-1 Mei 2020 21. KA 142A Bogowonto (Pasarsenen-Lempuyangan) keberangkatan 21.45 WIB, batal 1 April-1 Mei 2020 22. KA 144A Gajahwong (Pasarsenen-Lempuyangan) keberangkatan 06.45 WIB, batal 2-30 April 2020 23. KA 146 Fajar Utama YK (Pasarsenen-Yogyakarta) keberangkatan 07.20 WIB, batal 2-30 April 2020 24. KA 148A Senja Utama YK (Pasarsenen-Yogyakarta) keberangkatan 18.55 WIB, batal 1 April-1 Mei 2020 25. KA 158A Sawunggaling (Pasarsenen-Kutoarjo) keberangkatan 08.50 WIB, batal 2-30 April 2020 26. KA 202 Tawang Jaya (Pasarsenen-Semarang Poncol) keberangkatan 23.25 WIB, batal 1 April-1 Mei 2020 27. KA 260A Kutojaya Utara YK (Jakarta Kota-Kutoarjo) keberangkatan 05.45 WIB, batal 2-30 April 2020 28. KA 264 Menoreh (Jakarta Kota-Semarang Tawang) keberangkatan 19.15 WIB, batal 1 April-1 Mei 2020 Informasi perjalanan KA dapat diketahui melalui saluran resmi milik PT KAI (Persero) di antaranya aplikasi KAI Access, website resmi kai.id, Contact Center 121 line (021)121, Layanan pelanggan [email protected], dan Sosial media @keretaapikita @kai121_. (jwn5/ant)

Jateng Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana COVID-19

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Ganjar Pranowo menetapkan status tanggap darurat bencana virus vorona jenis baru (COVID-19) di Provinsi Jawa Tengah tertanggal 27 Maret 2020 seperti yang tertuang pada Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 360/3/Tahun 2020. “Bahwa dalam rangka mencegah semakin banyaknya orang terinfeksi atau tertular COVID-19 di wilayah Provinsi Jawa Tengah perlu menetapkan status tanggap darurat bencana yang mulai berlaku Jumat (27/3) 2020,” katanya di Semarang, Sabtu. Ia menjelaskan bahwa pertimbangan pihaknya dalam penetapan status tanggap darurat bencana adalah karena wabah COVID-19 yang telah melanda Indonesia, termasuk Provinsi Jateng, telah mengakibatkan banyak orang terinfeksi/tertular, menyebabkan kematian, kerugian harta benda, terganggunya pembangunan sarana dan prasarana, serta berdampak pada sosial ekonomi dan perekonomian nasional/daerah. Dalam penetapan itu, pihaknya memerhatikan Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 440/0005942 tanggal 14 Maret 2020 tentang Peningkatan Status Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi COVID di Jateng. Selain itu, memprhatikan pula Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 420/0005956 tanggal 15 Maret 2020 tentang Pencegahan Penyebaran COVID-19 pada Satuan Pendidikan di Jateng. Kemudian, memerhatikan juga Surat Edaran Gubernur Jateng Nomor 440/0006405 tanggal 19 Maret 2020 tentang Antisipasi Risiko Penularan Infeksi Covid pada Area Tempat Kerja, Fasilitas Umum dan Transportasi Publik di Jateng, serta Berita Acara Hasil Rapat Koordinasi Penentuan Status Keadaan Darurat Bencana tanggal 19 Maret 2020. Ganjar memutuskan pihaknya menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Corona di Provinsi Jateng, sejak 20 Maret 2020 sampai dengan 29 Mei 2020. Penetapan kedua, semua biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan Gubernur ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah dan sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat. Ketiga, Keputusan Gubernur ini berlaku pada tanggal ditetapkan yaitu 27 Maret 2020. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menginstruksikan pemerintah kabupaten/kota di Jateng segera melakukan relokasi dan realokasi anggaran yang tidak terlalu penting untuk digunakan pada penanganan COVID-19 sesuai surat keputusan Menteri Keuangan. “Ini butuh penanganan serius, maka pemkab dan pemkot segera lakukan itu, bahkan anggaran dana desa bisa direlokasi dan direalokasikan untuk penanganan COVID-19,” demikian Ganjar Pranowo. (jwn5/ant)

Pasien Positif COVID-19 di Indonesia Bertambah Jadi 790 Kasus, 58 Meninggal Dunia

JAKARTA, Jowonews.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat perkembangan jumlah pasien positif terjangkit virus corona penyebab COVID-19 di Indonesia mencapai 790 orang dan 58 orang meninggal dunia, serta 31 orang sembuh per 25 Maret 2020. “Ada penambahan kasus baru konfirmasi positif sebanyak 105 kasus, sehingga total saat ini 790 kasus positif,” kata Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta, Rabu. Sebelumnya pada Selasa (24/3) kasus positif  COVID-19 di Indonesia tercatat 685 pasien, sedangkan yang meninggal dunia 55 orang. (jwn5/ant)