Jowonews

Tindak Tegas Guru dan Siswa yang Abaikan Prokes

SOLO, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bertindak tegas kepada siswa dan guru yang tidak mengikuti protokol kesehatan selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). “Tadi saya sempat berbincang dengan siswa, saya tanya apa yang sulit (dari simulasi PTM, red.. Katanya yang sulit istiqamah. Memang ini butuh latihan, agak galak sedikit nggak apa-apa,” katanya saat meninjau kegiatan simulasi PTM di MAN 1 Surakarta di Solo, Senin (29/3). Pada kesempatan tersebut, ia juga menitipkan pesan kepada wali kota agar bisa terus memantau seluruh sekolah di Kota Solo untuk memastikan protokol kesehatan berjalan dengan baik. “Saya titip ke wali kota agar bisa masuk ke kiri, ke kanan, ke semua sekolah dan ditegasi karena kalau tidak maka tidak akan disiplin,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Terkait dengan uji coba PTM tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak akan mengambil risiko untuk memastikan keselamatan guru dan siswa. “Saya tidak akan ‘gambling’ (bertaruh) terkait uji coba ini agar guru nyaman, siswa nyaman. Anak-anak bisa mendukung belajar (secara tatap muka, red.) dan tidak ada penyakit yang tertular. Di sini guru-guru juga sudah divaksin, pemberian dosis kedua dilakukan minggu depan,” katanya. Ia mengatakan untuk pelaksanaan PTM di tingkat SMA rencananya dilakukan mulai pada 5 April 2021. Sebelum itu, menurut dia, pelaksanaan PTM secara bertahap dengan melihat evaluasi yang ada. “Simulasi PTM bertahap, kalau dari evaluasi ini berhasil maka bisa ditambah, bisa ditambah siswanya bisa ditambah sekolahnya, tetapi nanti jika situasinya belum mendukung kami tidak berani ‘gambling,” katanya. Ia mengatakan sejauh ini salah satu yang dianggap aman siswa mengikuti PTM dengan diantar orang tua. “Itu cara paling bagus, kalau dia jalan dengan angkutan umum pasti rawan. Bagaimanapun juga orang tua perlu memastikan anak-anak aman, guru juga aman,” katanya. Gibran mengatakan sejauh ini evaluasi dari simulasi PTM lebih dilakukan kepada guru, yaitu agar lebih ketat lagi mengawasi para siswa. “Kemarin saya cek masih ada yang tidak pakai ‘faceshield’ (pelindung wajah). Nanti ada SOP-nya, guru yang tidak menaati akan kami tegur. Kalau semua sudah jalan maka harus mengikuti SOP,” katanya. Ia mengatakan nantinya PTM juga belum bersifat wajib, bahkan orang tua yang belum yakin dengan situasi pandemi Covid-19 tidak akan dipaksa untuk mengizinkan anak mereka mengikuti PTM. “Kalau belum mengizinkan, belum yakin ya anak-anak bisa mengikuti dari rumah. Wajib antar jemput, tidak boleh berangkat sendiri, kecuali yang rumahnya dekat banget,” katanya.

Mudik Dilarang, Jateng Lakukan Persiapan

SOLO, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo segera melakukan sejumlah persiapan terkait kebijakan larangan mudik Lebaran yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. “Tidak ada mudik ini kan kebijakan dari pusat, jadi kami akan menyiapkan tidak ada mudik. Namun kami selalu siaga,” katanya di Solo, Senin (29/3). Ia mengatakan sejauh ini belum ada arahan resmi dari pemerintah pusat, termasuk terkait langkah-langkah yang harus dilakukan. “Namun, kami selalu siaga, mudah-mudahan pekan ini kami bisa segera rapat dengan Jakarta, dengan Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) untuk menyiapkan langkah-langkah,” katanya sebagaiman dilansir Antara. Terkait hal itu, pihaknya akan belajar dari tahun lalu yang juga dilakukan pelarangan mudik Lebaran akibat pandemi Covid-19. “Belajar dari tahun lalu, minimal bagaimana penjagaannya di perbatasan. Kami tunggu Kementerian Perhubungan membuat aturan terkait dengan alat transportasi yang boleh, nanti Kementerian Agama juga biar mengatur terkait tata cara bulan Ramadhan sekaligus shalat Idul Fitri,” katanya. Selain itu, katanya, untuk sektor lain nantinya disesuaikan dengan keputusan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. “Selanjutnya, Kapolri juga akan mengatur bagaimana sistem informasi dan penegakan hukumnya. Kami di daerah tinggal melaksanakan. Namun demikian, pakem-pakem untuk kedaruratan juga kami siapkan,” ucapnya. Sama dengan tahun lalu, beberapa fasilitas yang disiapkan, di antaranya rumah sakit dan tempat isolasi. Selain itu, akan dilakukan penjagaan perbatasan dan kerja sama antarperbatasan, baik dengan kabupaten, kota, maupun provinsi lain.

April, Jateng Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

SEMARANG, Jowonews- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merencanakan pelaksanaan uji coba pembelajaran secara tatap muka di sebanyak 140 sekolah pada 5-16 April 2021 meskipun masih dalam kondisi pandemi Covid-19. “Uji coba pembelajaran tatap muka akan dilakukan di tingkat 35 SMP, 35 SMA, 35 SMK, dan 35 MA yang ada di Jateng, sedangkan untuk tingkat SD, TK, dan PAUD ditunda atas dasar masukan dari sejumlah ahli, termasuk Ikatan Dokter Indonesia,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Senin (22/3). Menurut dia, uji coba pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan dengan ketentuan ketat. Yakni pihak sekolah dan orang tua siswa wajib melakukan protokol kesehatan mulai dari berangkat sekolah, di dalam sekolah hingga pulang ke rumah masing-masing. “Semua sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka juga harus menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan. SOP harus ketat dan kami akan minta laporan harian dari pelaksanaan itu,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka, kata dia, juga harus mempertimbangkan kondisi wilayah secara epidemologis sehingga Dinas Kesehatan dan Satgas Penanganan COVID-19 akan terus melakukan pemantauan, serta pendampingan pelaksanaan program ini. “Selain itu, semua guru yang melaksanakan pembelajaran tatap muka, saya minta divaksin semuanya agar mereka aman. Saya sudah meminta Disdikbud dan Dinkes menginventarisasi sekolah yang akan melaksanakan tatap muka dan melakukan vaksinasi secepatnya,” katanya. Ia menyebutkan setelah uji coba tahap pertama sukses, maka akan dilakukan evaluasi pada 19-23 April 2021, kemudian uji coba tahap kedua akan digelar pada 26 April 2021-7 Mei 2021 dengan penambahan jumlah sekolah atau penambahan siswa. “Sementara tanggal 12 Juli sampai September 2021 akan dilakukan uji coba tahap ketiga yang diharapkan sudah ada adaptasi baru. Bisa saja nanti sekolahnya ditambah atau jumlah siswanya yang ditambah dalam pelaksanaan itu,” demikian Ganjar Pranowo.

Jateng Punya 7 Mal Pelayanan Publik Loh

SALATIGA, Jowonews- Kabar gembira bagi warga Jateng. Kini, sudah ada tujuh mal pelayanan publik di Jateng untuk layani masyarakat dengan murah, mudah, dan cepat dalam semua hal, termasuk perizinan. “Mal Pelayanan Publik merupakan bentuk nyata mewujudkan reformasi birokrasi. Dengan cara ini, maka tujuan negara melayani masyarakat bisa terwujud,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai mendampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo meresmikan Mal Pelayanan Publik di Kota Salatiga, Jumat (19/3). Mal Pelayanan Publik Terpadu di Provinsi Jawa Tengah saat ini terdapat di Kota Salatiga, Surakarta, Kabupaten Banyumas, Batang, Kebumen, Jepara, dan Pati. Dalam kesempatan itu, Ganjar meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota di Jateng membuat Mal Pelayanan Publik dan mendorong peningkatan aplikasi pelayanan publik pada masyarakat. Menurut dia, pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk mewujudkan itu. “Karena pandemi, jadi ini momentum untuk meningkatkan pelayanan publik. Tidak perlu bertemu atau datang ke kantor, pengembangan aplikasi-aplikasi pelayanan publik harus terus didorong,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Terkait dengan perizinan, Ganjar meminta semua daerah proaktif jemput bola pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) sebab menurutnya banyak pelaku UKM yang belum punya legalitas akibat tidak memahami cara pengurusan izin. “Harus proaktif jemput bola, izin-izin UKM harus didorong karena saat ini banyak masyarakat yang menggeluti bidang ini. Data kami saja, hingga November 2020 sampai Maret 2021 ada 4.515 UKM yang mengajukan izin. Tentu di luar itu masih banyak sehingga ini harus terus didorong,” katanya. Apresiasi Sementara itu, Tjahjo Kumolo mengapresiasi Pemerintah Kota Salatiga yang membuat Mal Pelayanan Publik sebagai kunci sukses menggerakkan roda pemerintahan dan mewujudkan pemerintahan yang baik adalah meningkatkan pelayanan publik. “Inti dari reformasi birokrasi adalah menyederhanakan struktur organisasi yang meliputi hal-hal pelayanan publik. Maka saya mengapresiasi peresmian Mall Pelayanan Publik di Salatiga ini, termasuk daerah lain di Jawa Tengah sebagai upaya meningkatkan pelayanan pada masyarakat,” ujarnya. Tjahjo juga mendorong agar inovasi-inovasi pelayanan publik terus digenjot dan lara aparatur sipil negara berkewajiban melayani masyarakat dengan sepenuh hati. “Pak Ganjar sudah memberikan contoh, bagaimana mempermudah pelayanan masyarakat menggunakan medsos. Beliau bisa melayani dengan cepat segala persoalan masyarakat hanya menggunakan ‘hanphone’, kepala daerah lain harus juga mengikuti,” katanya.

Jateng Siapkan Pembelajaran Tatap Muka

SEMARANG, Jowonews- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang mempersiapkan pelaksanaan sekolah tatap muka di sekolah meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19. “Sekarang kita persiapkan dulu sehingga ketika nanti, katakan bulan Juli kita mau buka, setidaknya sudah belajar betul beberapa bulan ini bahwa sekolah sungguh-sungguh sudah siap,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai memimpin Rapat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jateng di Semarang, Senin (15/3). Terkait dengan rencana tersebut, Ganjar mengungkapkan sudah membicarakannya bersama bupati dan wali kota yang ada di Jawa Tengah agar masing-masing menyiapkan sekolah yang akan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. Orang nomor satu di Jateng itu meminta pelaksanaan pembelajaran tatap muka harus disiapkan secara matang agar nantinya tidak ada kendala, mulai dari pembatasan kelasnya, sistem transportasi hingga fasilitas yang harus disediakan untuk protokol kesehatan.  “Hasil rapat hari ini kita coba siapkan ketentuan-ketentuan untuk (sekolah) tatap muka,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Disinggung mengenai vaksinasi Covid-19 terhadap kalangan guru, Ganjar menjelaskan bahwa guru merupakan pelayan publik yang juga mendapatkan vaksin, namun nantinya akan diprioritaskan terhadap guru yang mengajar di sekolah yang memang sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. “Minimal gurunya divaksinasi dulu, maka itu menjadi prioritas,” katanya. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo menyampaikan bahwa rencana pembelajaran secara tatap muka sedang disiapkan ketentuannya seperti penentuan sekolah yang akan melaksanakan dan protokol kesehatannya.Untuk prioritas vaksin terhadap guru, Yulianto menerangkan bahwa ketentuan dari pusat agar vaksin difokuskan kepada pelayan publik di atas 50 tahun. “Untuk vaksinasi guru, kalau itu memang menjadi syarat, ya, kita akan siapkan, tapi untuk saat ini ketentuan dari pusat vaksin untuk 50 tahun ke atas,” ujarnya. Yulianto menganjurkan bagi sekolah yang siap melaksanakan pembelajaran tatap muka harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari menyediakan tempat cuci tangan, alat cek suhu, kewajiban memakai masker, pembatasan jumlah siswa di dalam kelas, jaga jarak hingga tidak ada cium tangan siswa kepada guru. “Sebenarnya dengan protokol kesehatan dengan baik dan ketat itu mungkin bisa dilaksanakan. Tapi tetap harus berhati-hati,” katanya.*

Ganjar: Jangan Lengah!

SEMARANG, Jowonews- Masyarakat diminta tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat pada perpanjangan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 22 Maret 2021. Ha ini guna mengantisipasi bertambahnya kasus Covid-19. “Terus saja, inikan sudah makin bagus hasilnya, tinggal diperketat,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai mengikuti Rapat Koordinasi Perkembangan PPKM Mikro bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melalui  video conference di Rumah Dinas Puri Gedeh, Kota Semarang, Kamis (4/3). Menurut dia, PPKM Mikro sangat tepat untuk menangani kasus adanya TKI penyintas Covid-19 varian B117 di Kabupaten Brebes yang baru pulang dari Arab Saudi. “Justru dalam konteks PPKM Mikro yang paling pas ya yang di Brebes tadi, yang ada TKI baru pulang dari Arab. Inilah sebenarnya konsep PPKM Mikro menjadi pas banget, maka saya minta coba terapkan. Kejadiannya kan menjadi ‘hal baru’ atau mungkin menjadi sangat luar biasa karena ada diskursus orang berdebat soal ini,” ujarnya. PPKM Mikro, lanjut Ganjar, menjadi kesempatan untuk menangani secara dini dan mengunci terkait kejadian di Kabupaten Brebes kemudian tracing dan testing. “Tadi sudah dilakukan testing dan tadi saya minta lini kedua ditambah. Apakah kemudian kontak erat, dekat, sampai sosialnya itu bisa dideteksi penuh, berikan isolasi yang nyaman sehingga orang nanti tidak panik tetapi dikelola,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ganjar menilai PPKM Mikro yang sudah berjalan di semua daerah di Jawa Tengah ini juga harus ditingkatkan karena metodenya relatif bagus dalam menangani Covid-19 dari tingkat terkecil, meskipun diikuti disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. “Selebihnya yang lain tinggal jalan saja karena menurut saya metode ini relatif bagus. Cuma satu saja, jangan lengah,” ujarnya.

Vaksinasi Covid-19 Mandiri Segera Dimulai

SOLO, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan vaksinasi Covid-19 mandiri atau vaksinasi gotong-royong segera dimulai. “Vaksinasi mandiri mulai akan jalan,” ungkap Ganjar pada peninjauan vaksinasi untuk pedagang di Pasar Klewer Solo, Kamis. Terkait hal itu, dikatakannya, beberapa perusahaan akan mengupayakan vaksinasi mandiri tersebut. Menurut dia, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan perusahaan mana saja yang akan melakukan vaksinasi gotong-royong. “Tetapi ini yang mengelola dari BUMN, dipakai untuk kebutuhan internalnya. Namun skema dari kementerian sudah disiapkan,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Terkait dengan vaksin, Badan Pengurus Cabang (BPC) Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surakarta sudah mendata dan menyetor data hotel dan restoran. “Namun data belum kami kunci karena ada beberapa kawan PHRI yang baru masuk BPC tetapi belum terdaftar pada PHRI pusat. Arahannya dari pusat, syaratnya harus masuk atau terdaftar sebagai anggota PHRI pusat. Ternyata di berbagai daerah juga begini,” kata perwakilan Humas PHRI Surakarta Sistho A Srestho. Terkait hal itu, dikatakannya, masing-masing hotel sedang mengurus keanggotaan PHRI pusat. “Kalau syarat tertentu yang boleh vaksin, saya kira masing-masing hotel sudah tahu dan paham. Sementara arahan dari pusat tidak ada. Bisa jadi nanti ada seleksi sebelum vaksinasi,” katanya. Sedangkan untuk koordinasi dengan pemda setempat, pihaknya juga sudah melakukan dengan Dinas Kesehatan.

Jateng Waspadai Varian Baru Virus Covid-19

SEMARANG, Jowonews- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mewaspadai adanya kemungkinan masuknya varian baru Covid-19 B117 dari Inggris, yang ditemukan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. “Tentu kita akan pantau, dari Dinas Kesehatan juga saya minta pantau terus dan kita koordinasi terus dengan pemerintah pusat agar kita bisa mencegah,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu (3/3). Menurut Ganjar, dua warga Provinsi Jabar yang teridentifikasi varian baru Covid-19 itu harus segera dilacak dan dilakukan berbagai tindakan pencegahan agar virus tidak menyebar. “Maksud saya, kalau dua orang itu langsung ‘ditracing’, maka langsung bisa diisolasi. Mereka tidak boleh keluar-keluar dulu untuk mengantisipasi penyebarannya,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Sekaligus, lanjut dia, tim riset dari Kementerian Kesehatan harus segera mencari sebenarnya varian baru itu seganas apa sehingga tindakan antisipatif bisa segera dilakukan. “Itu mesti cepet-cepet, ketemu dua orang, ya dua orang itu dikunci. Turunkan tim agar bisa meriset kondisinya, apakah perbedaannya tinggi atau tidak. Kalau harus dilakukan ‘treatment’ khusus, maka kira-kira ‘treatment’ yang bisa menangkal seperti apa. Kan kalau mendengarkan ini cepat menular dan mematikan, apakah benar seganas itu, maka jangan sampai orang takut semuanya,” tegasnya. Orang nomor satu di Jateng itu juga mengusulkan agar pintu-pintu masuk ke Indonesia diperketat mulai hari ini terkait dengan terdeteksinya varian baru yang masuk. “Ya menurut saya baik juga kalau ada varian baru dan sudah mulai terdeteksi, maka kita mesti hati-hati. Kalau perlu pintu-pintu masuk ke Indonesia diperketat mulai hari ini,” katanya.